Saturday, November 23, 2024

2021

Khotbah Minggu 16 Mei 2021

Khotbah Minggu VII Paskah 

 

DOA YESUS (Yoh. 17:11-19)

 

"Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia" (Yoh. 17:14).

 

Firman Tuhan hari Minggu ini Yoh. 17:11-19 merupakan bagian doa Tuhan Yesus bagi murid-murid-Nya dan bagi kita semua sebelum Ia disalibkan. Pasal 17 ini memang doa yang mengekspresikan peduli kasih Yesus bagi semua murid-murid-Nya.

 

Pada nas bagian ini Yesus berdoa pada Bapa di sorga agar murid-murid-Nya semua dipelihara dan mereka tetap menjadi satu (ayat 11, 20). Satu di dalam kuasa dan nama-Nya. Ia telah menjaga dan memelihara para murid semasa pelayanan-Nya dan Yesus ingin ketika saatnya tiba Ia pergi, Bapa tetap menjaganya. Para murid dilindungi dari pada yang jahat (ayat 15). Sungguh ekspresi kepedulian yang dalam, sebab Yesus tidak ingin satupun dari kita binasa dalam arti masuk neraka, dan Ia berkata sukacita-Nya akan menjadi penuh.

 

Pernahkah kita berdoa untuk orang lain dalam ekspresi yang sama dengan Yesus saat itu? Jika belum, carilah orang yang kita kasihi, atau yang kita rasa membutuhkan pertolongan, dan berdoalah baginya kepada Bapa dengan ekpresi kuat dan penuh.

 

Doa Yesus bagian ketiga pada nas ini, agar kita terus dikuduskan oleh Bapa di dalam kebenaran. Ini merupakan pemeliharaan yang sempurna. Semua dimaksudkan agar kita siap diutus bagi dunia. Kita sama dengan Yesus bukan dari dunia ini. Kita adalah milik Kristus dan sekaligus milik Bapa (ayat 9). Kewargaan kita adalah di dalam sorga (Flp. 3:20). Yang dari sorga pasti kembalinya ke sorga.

 

Kita telah dibekali dengan kuasa firman dan dengan itulah kita dikuduskan sebab firman-Nya adalah kebenaran (ayat 17). Dalam melakukan firman, kadang dunia akan membenci kita. Itu wajar. Tetapi fokus pada misi di dunia ini perlu, sebab dengan jalan melaksanakan firman itulah panggilan-Nya kita selesaikan dengan baik, meski kadang harus melalui penderitaan. Tetapi hanya melalui ketekunan itulah nama Tuhan Yesus dipermuliakan (ayat 4) yang mengasihi dan terus berdoa bagi kita. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.

 

Pdt. Ramles M. Silalahi

 

--------------------------------

 

Khotbah Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga

Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus

 

NAIK KE SORGA (Luk. 24:48-53)

 

Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” (Kis. 1:11).

 

 

Firman Tuhan hari ini dari Luk. 24:48-53 berkisah tentang kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Tubuh-Nya yang terangkat adalah tubuh immortal, tubuh kemuliaan; bisa kelihatan dan bisa tidak kelihatan sebagaimana saat Yesus berbicara dengan dua murid-Nya dalam perjalanan ke Emaus (Luk. 24:13-33). Tuhan Yesus mengatakan tubuh kita pun saat dibangkitkan nanti sama dengan tubuh kemuliaan itu (1Kor. 15:42-50). Sebuah sukacita dalam pengharapan.

 

Ada dua sikap pada murid yang muncul saat itu, yakni ketidakjelasan hal yang terjadi, dan pengharapan yang kuat akan janji Tuhan. Yesus mengatakan bahwa Penolong akan datang, tetapi tidak ada gambaran kapan, bagaimana, dan dimana akan datangnya. Tetapi akhirnya para murid percaya dan mengikuti perintah-Nya. Mereka memilih tinggal di kota itu, bertekun dalam doa di ruang atas tempat mereka menumpang, menanti janji "diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi" (ayat 49; band. Yoel 2:28; Kis. 1:13-14).

 

Yesus terangkat dan kini Dia duduk di sebelah kanan Allah Bapa dengan penuh kuasa atas bumi dan sorga untuk menjadi hakim bagi semua orang. Karya penyelamatan-Nya selanjutnya diserahkan pada kita. Maka bagi kita yang utama adalah seberapa besar usaha kita dalam realitas keseharian kita menjadi saksi yang baik bagi Kristus. Sebagai manusia biasa, kita tentu ada pergumulan dan kerinduan. Dalam geliat kehidupan ini, tentu kita tidak layak diam berpangku atau berlipat tangan, atau fokus semata pada diri sendiri, melainkan berupaya terus menerus untuk lebih baik dan lebih berkarya bagi Dia. Untuk bisa mengetahui apakah kita sudah maksimal dalam upaya penantian dan pencarian itu, maka hidup Yesus dan para rasul merupakan keteladanan yang layak untuk diikuti.

 

Yesus telah menjawab dengan tidak tergoyahkan atas keraguan kita. Ia telah memberi pengampunan dosa. Waktu kita sangat terbatas. Namun bila memiliki keinginan dan motivasi, Roh Kudus akan memampukan kita untuk menjadi saksi dan memaksimalkan akar dan motivasi kita. Tuhan Yesus tidak lagi bersama-sama dengan para murid dan juga dengan kita dalam pengertian fisik, tetapi keberadaan-Nya dalam keadaan yang baru, itu lebih memungkinkan kita semua untuk dapat bersama-sama dengan Dia. Yesus hadir dan berada "di sini dan di sana" dan dengan sabar dan setia menantikan seruan dan permohonan kita. Ia akan memampukan perjuangan kita.

 

Dalam penantian seperti para murid-Nya, kita terus memuji dan menyembah-Nya sambil tetap bersuka cita akan anugerah yang sudah diberikan-Nya. Kuasa pertolongan Roh Kudus akan diberikan untuk memampukan kita sebagai saksi dan berkat bagi orang lain. Selamat merayakan kenaikan Tuhan kita dan selamat beribadah. Tuhan memberkati. Amin.

 

----------------------------------

 

 

Khotbah Minggu 9 Mei 2021

Minggu VI Paskah

 MENGALAHKAN DUNIA (1Yoh. 5:1-5)

"sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita" (1Yoh. 5:4).

 

Firman Tuhan hari Minggu ini yakni 1Yoh. 5:1-5 berbicara tentang iman yang mengalahkan dunia. Adagium dunia ini kejam, keras, atau permainan semata, dapat membuat nyali kita kecut. Kenyataan kehidupan yang berat atau pahit, membuat kita kadang merasa lelah dan putus asa, dan bisa membawa kita menjadi takut menjalaninya; bahkan ada beberapa mengakhirinya sendiri dengan tragis: kalah.

 

Dalam nas ini, dunia dimaksudkan sebagai sifat dan keadaan buruk, sebagai musuh, yakni: kemunafikan dan tuduhan palsu (1Yoh. 1 dan 3), keinginan daging dan mata serta keangkuhan hidup (1Yoh. 2), atau ajaran dan nabi-nabi palsu (1Yoh. 4), atau kuasa si jahat dan berhala (1Yoh. 5). Tetapi semua itu dapat dikalahkan oleh satu, yakni iman. Maka seberat atau sekejam apapun hidup, dalam wujud kesusahan dan penderitaan, kita pasti bisa mengalahkannya dengan iman, yakni beriman Yesus adalah Anak Allah. Dasarnya: Yesus telah mengalahkan dunia (Yoh. 16:33). Jadi iman yang berasal dari Allah dan menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya adalah pegangan, dasar, dan kebenaran teguh di dalam hati; yang kadang perlu diikrarkan lisan (ayat 1).

 

Nas minggu ini menegaskan tanda pembuktiannya yaitu KASIH. Mengasihi sesama (terutama saudara seiman), berarti mengasihi Allah, dan taat pada perintah-perintah-Nya (ayat 2). Ketiga itu semua diminta menjadi sikap hidup kita. Dan yang menarik, perintah-perintah-Nya itu disebutkan tidak berat (ayat 3b). Alamak! Ya tentu, karena iman adalah inisiatif Allah, hubungan yang dibangun Bapa dengan kita anak-anak-Nya. Itulah pegangan kita.

 

Dengan demikian, kita dapat mengalahkan dunia karena kita tidak lagi takut menghadapi semua yang (akan) terjadi. Penderitaan berat yang terjadi dalam diri sendiri, kita hadapi dengan sikap mengasihi Allah, dan keinginan untuk menyenangkan hati-Nya. Dia yang mengendalikan penuh hidup kita, dan rencana-Nya pasti indah bagi anak-anak-Nya. Kesusahan dan kekecewaan terhadap orang lain, tetap kita hadapi dengan kasih. Tantangan besar pun perlu dibangun untuk kemuliaan-Nya. Kasih mengalahkan segalanya.

 

Hidup adalah perjuangan. "Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih" (1Yoh. 4:18). Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi (2Kor. 5:2). Jadi ya wajar saja. Seberapa besar pun arus tantangannya, ayo hadapi dengan iman, kasih dan pengharapan. Tetaplah teguh. Ini akan membawa kita sebagai pemenang. "Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya" (1Yoh. 2:17). Haleluya. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

Tuhan Yesus Memberkati. Amin.

 

Pdt. Em. Ramles Manampang Silalahi

 

Kabar dari Bukit Minggu 9 Mei 2021

Kabar dari Bukit

 PUJIAN KEMENANGAN (Mzm. 98)

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus (Mzm. 98:1)

 

Firman Tuhan di Minggu VI Paskah hari ini diambil dari Mzm. 98 dengan 9 ayat. Judul perikopnya “Saat penyelamatan sudah dekat”. Ya, beberapa hari ke depan kita akan masuk ke peringatan Tuhan Yesus naik ke sorga. Tampaknya harinya sama dengan perayaan Idul Fitri bagi saudara kita umat Islam. Semoga damai sejahtera menaungi bangsa kita untuk terus aman tenteram menuju negara maju yang adil dan makmur. Amin.

Kabar dari Bukit, Minggu 2 Mei 2021

Kabar dari Bukit

KEYAKINAN IMAN

 

Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya! (Mzm. 22:27)

 

Firman Tuhan di Minggu V Paskah hari ini diambil dari Mzm. 22:26-32. Ayat-ayat sebelumnya dari nas ini menggambarkan pergumulan pemazmur Daud tentang penderitaan yang dialaminya (ayat 13-17). Tetapi ia tidak goyah. Justru ia bernazar, membuat janji iman dengan pengharapan Tuhan akan mengabulkannya. Dan terpujilah Tuhan, dengan keyakinan iman yang dimikili  Daud dan atas kasih setia Tuhan, doanya dikabulkan dan penderitaannya diangkat.

 

Ayat 26-32 nas minggu ini merupakan ekspresi sukacita pemazmur atas terkabulnya doa. Ia pun bersaksi dalam jemaat yang besar, membayar nazarnya, dan akan selalu hidup dalam persekutuan dengan Tuhan. “Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia” (ayat 27). Ya, Tuhan tidak akan mengecewakan anak-anak-Nya.

 

Apa saat ini yang menjadi pergumulan dan penderitaan kita? Mazmur ini mengajarkan agar kita jangan berhenti berdoa. Bila perlu bernazar (band. 1Sam. 1:21-28). Doa membuat kita terhubung dengan kuasa-Nya yang sering di luar batas pikiran manusia. Tuhan senang bila kita berdoa. Itu membuat Dia ada di dekat kita. “Sebab Ia ... tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya” (ayat 25). Jadi jangan ragu, menyerah, apalagi putus asa.

 

Keyakinan inilah merupakan dasar terkabulnya doa, baik yang seketika, nanti, atau kelak di sorga. “Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang turun ke dalam debu, dan orang yang tidak dapat menyambung hidup” (ayat 29-30).

 

Ketika Tuhan memberkati kita, secara otomatis juga berkat-berkat akan turun kepada anak-cucu kita. Oleh karena itu sering kita melihat keluarga yang terus diberkati turun temurun. Bila tidak diberkati, tentu ada dasar yang perlu dicari. Atau itu merupakan misteri Allah yang dibukakan-Nya kelak. Tetapi lihatlah keyakinan pemazmur atas janji Tuhan: “Anak-anak cucu akan beribadah kepada-Nya, dan akan menceritakan tentang TUHAN kepada angkatan yang akan datang” (ayat 31).

 

Hidup mesti dijalani dengan terlebih dahulu melihat kebaikan Tuhan. Periksalah daftar berkat dan doa yang sudah dikabulkan. Mulailah dengan hidup itu sendiri yang sungguh ajaib, dan seterusnya. Jika fokus pada masalah yang ada, biasanya kita lupa untuk bersyukur dan memuji Tuhan. Dan kita orang Kristen harus percaya kepada kemenangan. Apapun persoalan dan derita bahkan pintu maut sekalipun, kita akan menang menghadapinya. Hanya jangan lupa, kita diberkati untuk menjadi berkat bagi sesama. Janji pemazmur dalam nas ini, ia “akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya” (ayat 32).

 

Rangkaian firman di Minggu I Paskah sampai V hari ini, semua menekankan tentang keyakinan iman. Kebangkitan Tuhan Yesus memberi keyakinan kuat Allah hadir dan hidup di antara para murid dan dengan semangat penuh mereka mulai menabur benih-benih yang terus berbuah lebat. Semoga kita demikian juga halnya. Tidak menjadi ranting yang akan dipotong. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

Tuhan memberkati kita sekalian, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 571 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7532310
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
51362
65706
285076
7204198
567172
1386923
7532310

IP Anda: 162.158.163.157
2024-11-23 16:31

Login Form