2016
KABAR DARI BUKIT (Edisi 30 Oktober 2016)
KABAR DARI BUKIT (Edisi 30 Oktober 2016)
Mencari dan Menyelamatkan
Wisatawan itu menulis tentang Parapat: "...amat sangat perlu perubahan mindset. Pedagang masih berpikir laba jangka pendek, dan pelayanan hotel masih jauh dari orientasi kepuasan pelanggan." Teman kita menambahkan: "Aku juga pernah makan di Parapat. Satu porsi saksang 40 ribu, ikan jair bakar kecil 40 ribu; yang paling lucu binege do par kode manghatai, lok ma songoni, ai par sahalian do halakhon ro tuson." Alamak! Sedih...jika itu gambaran wajah pariwisata Toba menyongsong destinasi unggulan.
Firman Tuhan hari minggu ini dari Luk 19:1-10 bercerita tentang Zakheus - pemungut pajak yang pendek - sampai memanjat untuk bisa melihat Yesus yang melewati kotanya, Yerikho. Semangatnya menggebu. Yesus melihatnya dan berhenti, memanggilnya turun, dan mengatakan akan singgah makan dirumahnya. Heboh...kok Yesus makan di rumah pendosa? Kasih Yesus mengalahkan segalanya.
Penjual makanan di Parapat itu juga "berdosa" ketika berpikir aji mumpung, serakah, parsahalian. Pelayan hotel itu juga "berdosa" ketika tamu yang ingin bergembira dengan membayar, harus menerima egoisme dan sikap ketus jauh dari ramah. Kemudian kita semua berpendapat perlu diubah mindset mereka. Persoalannya, merubah mindset harus dengan pertobatan dan ajaran, sebagaimana Zakheus. Mat 7:20 mengatakan "dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka." Ini buah dari ajaran atau mindset yang salah, jika dilihat konteks nas tersebut. Di nas lain juga ditambahkan: "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur" (Luk 6:44).
Zakheus bertobat karena mendengar ajaran Yesus dan menerima kasihNya. Pertobatan dan kasih yang membuat Zakheus memberi setengah hartanya pada orang miskin sebagai buah dari ajaran Yesus. Ajaran dan pemahaman yang baik tentu berbuahkan yg baik. Perubahan di dalam hati menjadi perubahan dalam tindakan (inward change into outward change). Pertanyaannya: siapa yang dapat mengubah mindset pedagang dan pelayan itu? Atau, kita berharap pada siapa? Jawabannya: tetap berharap pada Yesus. Zakheus bertobat, maka penjual dan pelayan itu juga pasti bisa bertobat. Caranya, ada yang memberikan ajaran dan menyatakan kasih pada mereka.
Pedagang dan pelayan ini kemungkinan besar adalah warga gereja. Maka harapan kita ada pada gereja sebagai pemberi ajaran. Dengan ajaran dan kasih, seperti firman Tuhan tuliskan: ... engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku... (2Tim 3:10). Kalau begitu, itu urusan gerejalah.
Tapi, ngomong-ngomong, sebagai kumpulan orang percaya, kita PGTS mungkin perlu berpikir juga sebagai "gereja" yang bertindak, sehingga melalui kita, banyak "Zakheus-Zakheus" Toba yang bertobat dan diselamatkan. Selamat hari Minggu dan beribadah. Tuhan memberkati. Amin.
Pdt (Em) Ramles MS – Ketum PGTS. Kabar dari Bukit merupakan cuplikan refleksi/laporan Pengurus PGTS kepada anggota melalui medsos yang dipadu dengan renungan firman Tuhan.
KABAR DARI BUKIT (Edisi 23 Oktober 2016)
KABAR DARI BUKIT (Edisi 23 Oktober 2016)
Sikap Berdoa
Wah...mantap doanya! Pas jadi calon Sintua! Demikianlah respon atas doa pembukaan yang dipimpin oleh Ulyses Sitompul (TI03) pada saat -Kick Off Meeting Program Internet Phase 2- untuk 70 SMA di Kawasan Toba. Langsung semua tertawa. Maklum, semua tahu, ada aturan di PGTS bahwa yang paling “terlambat” yang wajib berdoa. Jadi dengan nafas mungkin masih terengah-engah, Ulyses berdoa. Sungguh, doa yang bagus, runtut, dan meliput semua pengharapan pada siang itu; bukan seperti doa, misalnya, yang terlambat makan.
Renungan minggu lalu berbicara tentang doa berupa shopping list. Firman Tuhan hari Minggu ini dari Luk 18:9-14 berbicara tentang perumpamaan orang Farisi dengan pemungut cukai dalam berdoa. Kisahnya, mereka berdua pergi ke Bait Allah untuk berdoa. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa begini: Ya Allah, aku telah berbuat begini, begono...dst. Ada daftar "prestasi". Pemungut cukai berbeda. Ia berdiri jauh-jauh, tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Ia memukul-mukul dadanya sebagai ekpresi penyesalan yang dalam (band. Yes 66:2; Yer 31:19).
Berbicara tentang prestasi, bisa membawa kita besar kepala. Misalnya, tidak sedikit yang mengapresiasi hal yang PGTS lakukan empat bulan ini. Hampir 15 program sudah/sedang berjalan. Tetapi kalau dilihat lebih dalam, sebenarnya ada 106 daftar program yang disiapkan BPH dan Dewan Pakar saat itu. Artinya, masalah dan tantangan di Kawasan Toba sungguh banyak sekali!!! Ya masalah lingkungan danau dan hutan, masalah kemiskinan dan pendidikan, juga masalah ketahanan budaya lokal termasuk narkoba.
Dengan begitu banyaknya persoalan, kita bisa saja patah semangat. Atau mengeluhkan saja. Namun puji syukur, kita percaya pada doa dan kuasanya. Kita imani hakekat doa adalah pengakuan campur tangan dan pemeliharaan Allah; Mohon belas kasihanNya; Ekspresi keyakinan pada Allah yang Maha Dahsyat.
Tetapi manusia diciptakan tidak hanya bisa meminta dan meminta. Manusia diperlengkapi untuk memberi dan memberi dan kita ingat pesan indah Tuhan bahwa adalah lebih berbahagia mereka yang memberi dari pada menerima (Kis 20:35). Allah memerintahkan kita untuk melakukan perbuatan baik sebagai buah firman (2Tim 3:16-17), bukan saja dalam bentuk ketaatan tetapi juga dalam kesediaan berkorban. Maka apabila ada yang kita beri, kita bersyukur dan bersuka cita karena Allah memampukan kita melakukannya. Kita tidak perlu berbangga menyombongkan hal itu. Merendahlah, bersikaplah kita belum bisa memberikan yang terbaik. Ampuni kami ya Tuhan. Ini sekaligus meneguhkan perlunya meninggikan orang lain dan merendahkan diri sendiri (band. 2Kor 11:7; Flp 2:3). Tuhan Yesus sendiri dengan tegas memberi pengajaran - sebagaimana pada ayat terakhir, bahwa barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan (band. Mat 23:12; Yak 4:10). Tetaplah merendah. Tetaplah berusaha memberi yang terbaik. Selamat hari Minggu dan beribadah. Tuhan memberkati. Amin.
Pdt (Em) Ramles MS – Ketum PGTS. _Kabar dari Bukit merupakan cuplikan refleksi/laporan Pengurus PGTS kepada anggota melalui medsos yang dipadu dengan renungan firman Tuhan.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 17 November 2024Kabar dari Bukit HUKUM DI DALAM HATI (Ibr. 10:11-25) ”Aku...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 643 guests and no members online