KABAR DARI BUKIT (Edisi 16 Oktober 2016)
KABAR DARI BUKIT (Edisi 16 Oktober 2016)
Tekun Berdoa
Dua foto itu sempat bikin heboh. Padahal hanya memperlihatkan sekelompok kecil orang berdoa. Mereka ini disebut Parmalim, sebuah kepercayaan tradisi asli Batak zaman baheula yang mencoba hidup kembali. Tanggapan pun berseliweran. Rame. Tapi yuppi, seperti biasa sebatas opini di WA. Puji Tuhan, tidak ada yang emosi, atau left. Bisa sedih hati kita.
Firman Tuhan hari minggu ini dari Luk 18:1-8 berbicara tentang ketekunan dalam berdoa. Gambaran yang diberikan melalui kisah seorang janda yang meminta-minta pertolongan kepada seorang hakim. Namun karena hakim itu tidak mau terus diganggu, maka ia mengabulkan permintaaan janda itu.
Janda ini contoh orang tidak berdaya (Kel 22:22-24; Yes 1:17) dan membutuhkan pertolongan. Ia terjepit, bahkan diperlakukan tidak adil. Ia terus meminta, tidak putus asa sebab sadar memiliki senjata yang ampuh yakni semangat dan ketekunan.
Kisah janda ini sama seperti Raja Hizkia yang telah ditetapkan untuk mati namun ketika raja itu memohon sambil terus menangis meratap ke dinding, akhirnya Allah memberi perpanjangan usia 15 tahun. Doanya dikabulkan. Kisah itu memberikan makna bahwa pikiran Allah dapat berubah karena doa manusia, meski faktor kebaikan Raja Hizkia adalah sebagai dasarnya (2Raj 20:1-11).
Kita semua berdoa. Bisa pendek atau seperti shopping list mau ke supermarket yg sering untuk kita semua. Allah bisa berkata tidak dengan alasan khusus, atau kadang mengulur pengabulan dengan pertimbangan yang sangat sempurna, seperti melihat keseriusan atau kesabaran kita.
Doa yang terus menerus dinaikkan juga bukanlah tanda kurangnya iman, tetapi justru memperlihatkan kegigihan orang beriman. Hal yang sebaliknya tidak dikehendaki oleh Allah adalah ketika kita tidak lagi meletakkan doa sebagai dasar segala hal, lebih percaya pada akal, kemampuan dan teknologi. Penghentian doa berarti meragukan limpahan kebaikan dan campur tangan kuasa Allah yang ajaib dalam menghadapi segala persoalan. Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata, "janganlah jemu-jemu untuk berdoa".
Teruslah berbuat kebaikan. Teruslah meminta. Doa adalah benteng kita menghadapi iblis dan si jahat (Mat 6:13). Pray until something happen (PUSH). Sudahkah kita berdoa atas kekeringan di Samosir, pengungsi di Sinabung, kemiskinan di Toba? Percayalah, kalau bertekun dalam doa, kita akan dibenarkan hingga akhir zaman (ayat 8). Selamat hari Minggu dan beribadah. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.
Pdt (Em) Ramles MS – Ketum PGTS. ( Kabar dari Bukit merupakan cuplikan refleksi/laporan Pengurus PGTS kepada anggota melalui medsos yang dipadu dengan renungan firman Tuhan ).
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 17 November 2024Kabar dari Bukit HUKUM DI DALAM HATI (Ibr. 10:11-25) ”Aku...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 749 guests and no members online