Saturday, April 26, 2025

Khotbah (2) Minggu II Paskah - 27 April 2025

Khotbah (2) Minggu II Paskah -  27 April 2025

 

 SAKSI KRISTUS (Kis. 5:27-32)

 

 Firman Tuhan bagi kita pada Minggu II Paskah ini diambil dari Kis. 5:27-32. Nas ini menceritakan betapa dahsyatnya kuasa pemberitaan Injil yang dilakukan para murid setelah kebangkitan Tuhan Yesus. Mereka semakin berani menghadapi tantangan, bahkan tidak memperlihatkan rasa takut ketika dihadapkan pada Mahkamah Agama. Mereka diciduk dari Bait Allah dan saat ditanyai Imam Besar Yahudi, jawaban Petrus dan rasul-rasul itu tegas: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia (ayat 29b, band. 4:19).

 

 

 

Keberanian memang mendorong energi keluar secara lebih besar. Yang tadinya terpendam tidak kelihatan, tiba-tiba keluar tak terbendung. Itulah yang terjadi pada para murid, saat mereka mengetahui Yesus ternyata bangkit dari kubur (dan kemudian naik ke sorga). Mereka berani memberitakan-Nya dan siap menanggung risiko meski ditangkap dan diadili.

 

 

 

Para murid juga berani menyerang para pemimpin Yahudi, menuduh mereka bertanggungjawab atas kematian Yesus, yang membunuh-Nya dengan menggantung-Nya di kayu salib (ayat 30). Tetapi Allah Bapa dan Allah Abraham, Ishak dan Yakub telah membangkitkan-Nya untuk membuktikan, “Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa."

 

 

 

Sebaliknya dengan para pemimpin Yahudi. Mereka ketakutan, sebab pemberitaan Yesus memberikan dampak luar biasa. Para murid pun terus memperlihatkan kuasa mukjizat seperti Tuhan Yesus semasa hidup-Nya. Para pemimpin Yahudi ketakutan karena ketika diberi pilihan oleh Pontius Pilatus, mereka menantang dengan mengatakan: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!" (Mat. 27:25). Itu yang membuat para murid terus dilarang mengajarkan Nama Yesus kepada semua orang. Padahal, ketakutan para Imam pun tidak beralasan, sebab Yesus tidak mencari kekuasaan politik, tetapi perubahan rohani.

 

 

 

Kita pengikut Kristus pun harus berani untuk memberitakan-Nya. Membiarkan seseorang dalam kesalahan dan dosa sama dengan membiarkannya masuk neraka. Kita tidak mesti menghakimi, tetapi menyatakan pilihan dan kebenaran yang lebih baik. Tugas kita menyampaikan dan Roh Kudus yang bekerja. Kita telah melakukan panggilan menjadi duta Kristus, dan pengampunan berlaku bagi semua orang bagi yang mau bertobat. Lakukanlah sesuatu untuk bisa menjadi saksi bagi kebangkitan-Nya. Ambil peran sesuai talenta dan kemampuan kita. Larangan beribadah di komplek rumah, larangan membangun rumah ibadah, sesuatu yang perlu dilawan. Tidak perlu terlalu takut terhadap risiko penderitaan, sebab Tuhan Yesus yang hidup akan terus menjaga kita. Roh Kudus yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia, akan setia memberkati kita sama seperti memberkati para rasul-Nya. Haleluya. Terpujilah DIA.

 

 

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 34 guests and no members online

Statistik Pengunjung

12056844
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
8303
0
8303
11963444
160896
167679
12056844

IP Anda: 108.162.226.251
2025-04-26 16:50

Login Form