Thursday, November 21, 2024

Kabar dari Bukit 14 Agustus 2022

Kabar dari Bukit

KEBUN ANGGUR (Yes. 5:1-7)

Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya (Yes. 5:1a)

Salam dalam kasih Kristus.

Nas minggu ini sangat puitis, sebuah nyanyian. Biasanya manusia lebih puitis jika jatuh cinta, tapi kadang juga akibat penderitaan. Sangat jarang berpuisi di saat marah. Kalau suasana hati biasa-biasa aja, tidak akan timbul gejolak jiwa dan emosi, maka ekspresi juga akan biasa saja. Kata-kata indah hanya bisa keluar jika jatuh cinta kepada kekasih; dan jika menderita, biasanya kepada Tuhan pengendali hidup kita.

Firman Tuhan bagi kita di Minggu berbahagia ini dari Yes. 5:1-7, dengan judul perikop: Nyanyian tentang kebun anggur. Ini pertama sekali Alkitab PL berbicara tentang kebun anggur, yang kemudian diikuti kitab lain: Yeremia, Hosea, Yehezkiel, Mazmur dan kemudian populer di Perjanjian Baru. Memang ada metafora lain selain kebun anggur yang dipakai Tuhan untuk umat-Nya, seperti kumpulan orang kudus (Mzm. 146:1), kawanan domba Kristus (Yoh. 10:16), Israel baru (Gal. 6:10), umat Allah (1Pet. 2:9-10), kawanan Allah (1Pet. 5:2), dan lainnya.

Tetapi nada puitis tidaklah membuat pesan kabur. Allah memperlihatkan sikap kecewa berat melihat umat kesayangan-Nya, umat pilihan yang diharapkan menjadi teladan dan umat yang berbuah lebat. Allah wajar sangat kecewa, mengingat telah begitu banyak Tuhan berikan: kasih, kesabaran, dan pertolongan-Nya kepada umat-Nya. "Apakah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?" (ay. 4).

Murka Allah kepada umat Israel sangatlah keras. "Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya" (ay. 5-6). Ngeri juga….

Yesus Kristus telah menggantikan Israel lama sebagai pokok anggur. Pesan Allah yang dahulu kepada umat Israel, kini diberikan kepada kita. Yesus pun kemudian berkata: "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15:4, selengkapnya ay. 1-8). Pesan untuk berbuah dan menjadi teladan, kini ada di pundak kita. Bila kita sebagai ranting terus melekat, maka "Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku" (Yoh. 15:8).

Amarah Allah kepada Israel janganlah sampai kepada kita. Namun pertanyaan pokoknya adalah: apa yang menghalangi kita berbuah; bukan apa yang membuat kita tidak berbuah. Sebab siapa pun yang di dalam Kristus, pastilah berbuah, baik berbentuk buah Roh (Gal. 5:22-23) maupun buah Terang (Ef. 5:9).

Mari kita periksa diri. Yoh. 15:1-8 meneruskan, kita tidak berbuah bila kita sudah kehilangan kasih (ay. 9-17), hidup dalam kebencian (ay. 18-25) dan Roh Kudus Sang Penghibur tidak lagi diam dan berkuasa dalam hidup kita (ay. 26-27). Kita bahkan tidak lagi menjadi kawan sekerja Allah (1Kor. 3:9). Padahal, dari buahnya pohon itu dikenal (Mat. 12:33; 7:20).

Sebagai bagian kebun anggur-Nya, mari terus menabur (Mat. 13:1-23), memangkas dan membersihkan (Yoh. 15:2), menghilangkan ilalang, memupuk dan membabat (Luk.13:6; Yoh. 15:6). Maka kita pun akan ikut menuai (Mat. 9:37-38). Itulah yang diharapkan dan dinantikan Tuhan dari kita anak-anak-Nya.

Tuhan memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 569 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7406989
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
50104
61324
159755
7204198
441851
1386923
7406989

IP Anda: 172.70.143.99
2024-11-21 20:34

Login Form