Tuesday, January 07, 2025

Kabar dari Bukit, Tahun Baru 1 Januari 2025

Kabar dari Bukit

 

 LIHATLAH, INI BARU (Pkh. 1:1-11

 

Perayaan Tahun Baru 1 Januari 2025

 

 

 

“Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari” (Pkh. 1:9).

 

 

 

Hari ini kita memulai tanggalan yang baru, 1 Januari 2025. Mulai hari ini ke hari seterusnya, tahunnya bertambah satu. Seperti itulah kira-kira cara kita memahami masa depan dan akhir dunia ini.

 

 

 

Tahun baru selalu membawa harapan. Memang harapan kadang-kadang bisa menjadi sumber kekecewaan, jika tidak terwujud atau terlambat. Francis Bacon berkata, “Harapan sangat bagus sebagai sarapan, tetapi tidak bagus untuk makan tengah malam.” Tetapi harapan lebih memiliki nilai plus yang besar, yakni menjadi pendorong dalam kehidupan. Harapan adalah sauh yang kuat (Ibr. 6:19), maka tetap bersukacitalah dalam pengharapan (Rm. 12:11). Harapan yang besar membuat orang menjadi besar, kata Thomas Fuller. Alkitab menegaskan, jangan terjebak realitas. “... karena hal-hal yang dilihat bersifat sementara; tetapi hal-hal yang tidak terlihat adalah abadi (2Kor. 4:18).

 

 

 

Saya percaya segala sesuatu memiliki awal dan akhir. Firman Tuhan berkata: “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan” (Why. 21:6). Saya juga percaya pada proses. Dalam proses ada yang berjalan sesuai hukum alam, dan kadang campur tangan Tuhan secara langsung. Orang beriman layak menyadari hal itu. Dalam proses tersebut, firman Tuhan menekankan, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana” (Mzm. 90:12).

 

 

 

Hidup di dunia sebuah perjalanan, sebuah ziarah. Di pergantian tahun ini, sangat baik bagi kita untuk berhenti sejenak, merenungkan perjalanan kita selama tahun 2024. Pasti ada sesuatu kebiasaan dan tingkah laku perbuatan kita yang kurang berkenan kepada Tuhan. Demikian halnya ada doa dan pengharapan yang terwujud, tapi mungkin ada pergumulan yang belum terjawab. Semua layak direnungkan dan dikembalikan kepada Tuhan kita, pemilik dan pengendali kehidupan.

 

 

 

Kita harus tetap berpegang bahwa Tuhan itu baik, sangat baik. Untuk itu “Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” (Mzm. 107:1). Dengan bersyukur maka kita tahu Tuhan bekerja dan memberi yang terbaik dalam hidup kita dalam memasuki tahun yang baru ini. Bila ada pengharapan naikkan dalam resolusi baru di 2025. Bila ada pergumulan yang belum terjawab, "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya" (ay. 11a).

 

 

 

Mari kita berpegang pada narasi lagu KJ 408:

 

 

 

"Di jalanku 'ku diiring oleh Yesus Tuhanku.

 

Apakah yang kurang lagi, jika Dia Panduku?

 

Diberi damai sorgawi, asal imanku teguh.

 

Suka-duka dipakai-Nya untuk kebaikanku;

 

Suka-duka dipakai-Nya untuk kebaikanku."

 

Selamat TAHUN BARU 2025 untuk kita semua dan selamat beribadah bersekutu bersama Dia.

 

 

Tuhan Yesus mengiringi kita yang takut kepada-Nya, amin.

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 1582 guests and no members online

Statistik Pengunjung

10206583
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
29542
117800
298428
9392853
580156
1777712
10206583

IP Anda: 162.158.163.161
2025-01-08 05:13

Login Form