Saturday, November 23, 2024

Khotbah Minggu Trinitas 12 Juni 2022

 

Khotbah Minggu Pertama Setelah Pentakosta 2022 – Minggu Trinitas

 

 

MEMIMPIN KE DALAM KEBENARAN (Yoh. 16:12-15)

 

 

Bacaan lainnya menurut Leksionari: Ams. 8:1-4, 22-31; Mzm. 8; Rm. 5:1-5

 

 

 

Pendahuluan

 

Mulai minggu ini kita akan masuk dalam minggu-minggu pasca pentakosta hingga sampai pada minggu Kristus Raja, sebelum masuk kembali ke minggu adven. Minggu pertama ini disebut dengan minggu Trinitas, hal mana peran ketiga Allah kita yang Esa itu sudah saling menggenapi setelah Yesus naik ke sorga dan Roh Kudus dicurahkan. Dalam minggu ini dari firman yang dibaca kita akan melihat bagaimana peran Roh Kudus secara lebih spesifik diberikan untuk menolong orang percaya tentang tuntunan kepada kebenaran, membing ke masa depan, sekaligus untuk meneguhkan dan memuliakan Tuhan Yesus. Dari firman tersebut kita mendapatkan renungan sebagai berikut.

 

 

Pertama: pertumbuhan rohani murid yang berkelanjutan (ayat 12)

 

Setiap orang percaya ketika dipanggil menjadi murid akan masuk dalam proses pemahaman dan pengertian akan Pribadi Yesus dan peran-Nya. Para murid bersama-sama dengan Yesus hanya selama tiga tahun. Meskipun terus menerus bersama Yesus, pemahaman dan pengertian mereka akan Yesus tetap masih belum lengkap dan menyeluruh. Sama seperti dalam sekolah, ibarat di sekolah tinggi atau universitas, belajar selama tiga tahun baru dalam tingkatan diploma atau sarjana muda, kesarjanaannya belum utuh. Bahkan, dalam tingkatan perkuliahan, masih jauh dari tingkatan doktoral atau setara S3.

 

 

Maka ketika Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia mengingatkan bahwa pemahaman mereka belum menyeluruh. Yesus memahami keterbatasan waktu yang tersedia, sehingga Ia perlu mengingatkan masih banyak yang mereka harus pelajari dan itu tidak mungkin diberikan oleh Yesus sekaligus. Oleh karena itu, Yesus menekankan mereka perlu belajar dan untuk itu mereka juga tidak sendirian, sebab ada Guru yang baru yaitu Roh Kudus yang membimbing mereka untuk memahami semua tentang Yesus dan juga rencana Allah Bapa bagi para murid dan orang percaya. Kalau kebersamaan mereka sebelumnya dengan Tuhan Yesus secara fisik, maka dengan Guru baru ini kebersamaan para murid adalah secara rohani.

 

 

Demikian juga kita, dalam memahami Yesus, kita harus bagaikan anak kecil yang selalu rindu membutuhkan pemahaman dan hikmat yang lebih baik. Rasul Petrus mengatakan hendaklah kita sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan (1Pet 2:2). Dengan demikian kita ada dalam kerendahan hati dan sekaligus bersemangat untuk belajar dan memahami lebih dalam dan luas, sehingga kita mengerti dan dapat menjadi serupa dengan Dia.

 

 

Kedua: memimpin ke dalam kebenaran (ayat 13a)

 

Sebelum kita mengenal Tuhan Yesus, maka kecendrungan yang terjadi kita akan mudah masuk dalam dosa. Pandangan dan sikap duniawi kita akan mendorong kita untuk serupa dengan dunia ini, dan akhirnya jauh dari kehendak Allah. Demikian juga sebagai orang yang baru mengenal Yesus dan belajar tetang firman-Nya, kita juga mungkin akan mudah masuk dalam kesalahan yang tidak disengaja karena pemahaman yang salah akan maksud firman, baik dari maksud tersurat (bahasa dan terjemahan) maupun tersirat (tafsiran konteks). Apabila kita ada dalam situasi demikian, maka sebearnya kita tetap tidak ada dalam kebenaran. Padahal Alkitab berkata bahwa "segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2Tim 3:16).

 

 

 

Demikian juga para murid, sepeninggal Tuhan Yesus, mereka terus bertekun dalam persekutuan dan pembelajaran sehingga rohani mereka bertumbuh dan pemahaman menjadi lebih dalam, bahkan mereka sampai mampu menuliskan secara baik apa yang menjadi pesan dan maksud Tuhan Yesus. Tentu semua itu terjadi hanyalah karena Roh Kudus telah menolong mereka untuk  memahami semua peristiwa itu, membantu para murid dalam menjelaskna maksud dan rencana Tuhan bagi kita yang mau diselamatkan. Apabila tadinya para murid dapat bertanya langsung kepada Tuhan Yesus tentang hal-hal yang mereka belum ketahui dan fahami, maka kini para murid harus berdoa, merenungkan dan meminta penerangan dari Roh Kudus akan peristiwa yang mereka sudah alami.

 

 

 

Roh Kudus meyakinkan para murid dan orang percaya tentang jahatnya dosa dan akibatnya bagi yang melakukannya. Ia menyatakan kebenaran yang sudah disampaikan oleh Kristus dan konsekuensi penghukuman apabila tidak mengkuti dan mentaatinya. Dengan Roh Kudus, semua harus dibukakan dan tidak ada lagi yang terselubung sehingga hidup orang percaya adalah hidup di dalam kebenaran (band. 2 Kor 3:18). Roh Kudus menginsyafkan dan memimpin para murid dan kita orang percaya ke dalam kebenaran yang sejati dan hidup kita berkenan kepada Tuhan Yesus. Roh Kudus memimpin para murid dan orang percaya untuk bisa membedakan hal yang buruk dan baik. Ia menuntun dengan sabar dalam proses tersebut, sebab bisa saja kita salah dalam pembelajaran. Sebab hanya mereka yang mau menerima kebenaran serta taat yang akan dipimpin dan dipenuhi oleh Roh Kudus.

 

 

 

Ketiga: memberitakan hal-hal yang akan datang (ayat 13b)

 

Ketika Tuhan Yesus bersama para murid, banyak sekali hal yang dikatakan oleh Tuhan Yesus yang berhubungan dengan masa mendatang. Hal itu tidak hanya dalam pengertian peristiwa sejrah dan peristiwa alam yang akan terjadi, tetapi juga dalam pengertian hubungan orang percaya dengan Allah Bapa. Tuhan Yesus menceritakan tentang Bait Allah yang akan diruntuhkan (Mat 24:1-2) dan juga tentang akhir zaman yakni tentang masa penderitaan dan kedatangan Anak Manusia (Luk 24; Mrk 13 dan Luk 21). Namun Tuhan Yesus juga berkata tentang peristiwa rohani yakni pengabulan doa (Mat 7:7; Luk 11:9-13), penebusan dan pengampunan, serta keselamatan dan hidup yang kekal.

 

 

 

Jelas bagi para murid hal itu bukan sesuatu yang mudah dicerna dan difahami. Terlebih lagi, umat Israel sendiri dan Perjanjian Lama tidak begitu memberikan gambaran tentang hidup kekal itu. Kebersamaan mereka yang hanya tiga tahun tidak cukup untuk menjelaskan itu semua, sehingga Tuhan Yesus menyatakan, di samping memimpin para murid ke dalam kebenaran, Roh Kudus juga akan memberitakan hal-hal yang akan datang. Apa yang Tuhan Yesus telah sampaikan sampai menjelang Ia naik ke sorga, seperti “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, jelas mereka belum mengerti. Namun, berkat pertolongan Roh Kudus mereka melakukannya dan berhasil.

 

 

 

Oleh karena itu dapat kita lihat, setelah Yesus naik ke sorga, yakni lebih dari 30-an tahun saat Matius menuliskan Injil Matius hingga 80-an tahun pada saat Yohanes menuliskan kitab Wahyu, para murid menuliskan tentang gambaran yang lebih detail dan jelas tentang hal-hal yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, sebagaimana yang bisa kit abaca dalam kitab-kitab dan surat-surat yang ada dalam Perjanjian Baru. Roh Kudus bekerja di dalam diri para murid untuk membangkitkan dan memperdalam kesadaran akan maksud dan peran Tuhan Yesus dalam kehidupan mereka dan juga bagi semua orang percaya. Kalau tadinya Tuhan Yesus hanya sedikit menceritakan tentang kehidupan yang akan datang (sebagaimana dituliskan dalam keempat Injil), maka para murid dapat menjelaskan lebih detail dan lengkap tentang apa yang akan dihadapi oleh para murid dan orang percaya apabila mereka mengikuti-Nya dan juga sekaligus bagi yang menolak Dia. Dengan demikian, meski Yesus tidak bersama kita lagi secara fisik, Yesus tetap hadir bersama kita secara rohani melalui Roh KudusNya dan tidak ada jarak yang memisahkan antara kita dengan Dia di dalam hati kita.

 

 

 

Keempat: memuliakan Yesus (ayat 14-15)

 

Hal terakhir yang disampaikan Tuhan Yesus adalah apapun yang disampaikan oleh Roh Kudus kepada para murid dan orang percaya, itu merupakan hal yang diterima-Nya dari Kristus. Untuk ini kita tidak dapat menafsirkan kalimat tersebut seolah-olah menempatkan Roh Kudus adalah pembawa pesan saja dan berada dalam posisi yang tidak sejajar dengan Tuhan Yesus. Tetapi apa yang dimaksudkan oleh Yesus adalah Yesus dan Roh Kudus itu adalah Satu, sehingga apa yang diberikan dan disampaikan oleh Roh Kudus, sebenarnya adalah sama dengan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus sebab mereka adalah satu.

 

 

 

Melalui Roh Kudus Yesus hadir kembali kedalam hidup para murid dan orang percaya untuk menyatakan kasih karunia-Nya, dan secara lebih luas dan khusus persekutuan yang didapatkan dengan Roh Kudus akan semakin akrab dan dekat dan berlangsung setiap saat. Roh Kudus membuat nyata akan kasih dan penyertaan-Nya, sebagaimana dahulu Yesus hadir dan nyata serta siap untuk memberikan pertolongan, maka Roh Kudus juga selalu siap untuk memberikan pertolongan termasuk kuasa-kuasa mukjizat yang menyertai-Nya.

 

 

 

Dengan demikian, melalui pekerjaan Roh Kudus, Yesus tetap ditinggikan dan dimuliakan. Para murid dan orang percaya tidak dapat menganggap mereka mendapatkan RAJA yang baru, pemerintahan dan kerajaan yang baru dan menempatkan serta meninggikan Roh Kudus menggantikan Tuhan Yesus. Roh Kudus diutus bukan untuk mendirikan kerajaan yang baru, tetapi meneguhkan kemuliaan Bapa sebagaimana Tuhan Yesus telah melakukan sebelumnya. Allah yang ditinggikan dan secara otomatis juga memuliakan Tuhan Yesus sebab apa yang dikatakan dan dilakukan-Nya memang benar dan sesuai dengan kehendak Bapa.

 

 

 

Kesimpulan

 

Dalam minggu pasca pentakosta ini, khususnya dalam minggu Trinitas ini, kembali kita diingatkan tentang Allah Tritunggal kita yang pada hakekatnya adalah ESA dan SATU. Apa yang dinyatakan oleh Allah Bapa di dalam perjanjian lama dan kasih-Nya kepada manusia, telah dinyatakan kembali oleh Tuhan Yesus dengan keberadaan-Nya yang singkat di dunia ini. Namun, kehadiran Roh Kudus menjadikan kasih Allah itu kembali dinyatakan dengan penyertaan-Nya yang setiap saat bagi orang yang mau mengikut Tuhan Yesus. Penyertaan-Nya bukan hanya membuat iman dan rohani kita bertumbuh terus menerus, melainkan juga memimpin kita ke dalam kebenaran sejati, serta memberitakan hal-hal yang akan datang yakni masa depan kita yang indah bersama Tuhan Yesus dalam kerajaan sorga yang akan digenapi.

 

 

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

 

 

Pdt. Em. Ramles Silalahi, D.Min.

 

 

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 332 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7540638
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
59690
65706
293404
7204198
575500
1386923
7540638

IP Anda: 162.158.163.184
2024-11-23 19:48

Login Form