Saturday, November 23, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 3 April 2022

 

Kabar dari Bukit

 

AKU MANUSIA BARU (Yes. 43:16-21)

 

 

Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? (Yes. 43:19)

 

 

Firman Tuhan di hari Minggu ini bagi kita, Yes. 43:16-21. Ini nas kesaksian pemazmur tentang kemahabesaran Allah, dalam karya tangan-Nya sejak zaman purbakala bumi diciptakan dan Israel dibentuk dan dipilih-Nya. Allah kemudian menghukum demi keadilan dan kuasa-Nya, tetapi Ia Maha Pengampun, melupakan kesalahan umat di masa lalu atas dasar kasih-Nya.

 

 

Firman-Nya, "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?” (ay. 18-19a). Pemazmur berkeyakinan, Allah akan melakukan perkara-perkara besar ke depan bagi yang sudah berbalik kepada-Nya, menjadi manusia baru. “Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara” (ay. 19b).

 

 

Bagaimana dengan kita? Semua kita pasti tidak ada yang sempurna. Kita mungkin masih terbelenggu dengan sifat manusia biasa yang berdosa. Ketika saya diminta menjadi pendeta, saya juga masih orang yang mudah jatuh ke dalam dosa. Saya belum siap. Tapi setelah diyakinkan, saya bersedia. Kunci jawabannya: jangan fokus melihat diri sendiri, tetapi membuka kesempatan kita menjadi berkat bagi orang lain.

 

 

Menjadi manusia baru tidak perlu menjadi sempurna. Menjadi manusia baru hanya perlu pengakuan, tekad dan keyakinan, siap menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Percaya kepada Tuhan Yesus, percaya kepada Allah yang hidup di dalam Roh Kudus, yang akan terus menolong dan memimpin kita semakin serupa dengan Dia. Itu titik mulainya. Susah? Tentu tidak.

 

 

Kedua, tangggalkanlah semua bebanmu. Jangan dosa lampau terus membayangi. Bebaskan dan selesaikan persoalan dengan saudara dan teman. Tidak perlu berjumpa minta-minta maaf. Pikiran kita saja yang perlu distel. Kalau ketemu, ya sapa dan salam, senyum. Menjadi manusia ciptaan baru: yang lama sudah berlalu (2Kor. 5:17a). Oleh karena itu ada ungkapan, kebahagiaan kita tidak tergantung kepada orang lain. Jika ingin tahu siapa yang dapat melakukan itu, lihatlah cermin. Wajah di cermin itulah yang dapat membuat kita bahagia. Susah? Ya sedikit. Pelan-pelan pasti bisa.

 

 

Ketika datang kepada Tuhan Yesus, pengampunan tidak terjadi besoknya atau seminggu, atau tahun depannya. Pertobatan adalah menyadari Tuhan baik, dan bertekad untuk siap terus dibarui. Tentu setelah bertobat, kita masih akan berdosa, dan itulah kemanusiaan kita. Tetapi roh kita, semangat kita, terus siap dibaharui. Alkitab mengajarkan, pengudusan kita sebagai anak-anak Tuhan berlangsung terus menerus seumur hidup (2Kor. 3:18; Ef. 4:13; 2Pet. 3:18). Puncak pengudusan adalah kesempurnaan yakni kelak di sorga (Fil. 1:6; 1Tes. 5:23)

 

 

Ketiga, mulailah menjalani hidup yang sesuai dengan dua hukum utama umat Kristen. Kasihilah Allah dan kasihilah sesamamu. Mengasihi Allah, bagian besarnya adalah menyukai firman-Nya. Rajin berdoa dan berserah, tidak memaksa mengikuti pikiran sendiri. Mencintai sesama, pun tidak harus memberi, tapi melakukan sesuai ajaran Yesus: Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Mat. 7:12). Simpel kan? Jadi sebelum bertindak, berbuat, atau menulis sesuatu di WA, pikirkan dahulu, apakah hal itu mengikuti prinsip di atas. Jika ada yang senang membuat orang lain susah, saya kira mereka terjerat iblis!! Iblis memang terus mengganggu dengan pikiran sesat.

 

 

Yang terakhir, teruslah berbuah, menjadi berkat. Mulai dari hal kecil, berdoa bagi semua yang telah menolong kita, berdoa bagi semua keluarga, pengurus gereja dan perkumpulan. Ringan tangan dalam membantu, rajin ikut berperan. Bila diberi Tuhan berkat, berbagi. Menjadi manusia baru: sesungguhnya yang baru sudah datang (2Kor. 5:17b).

 

 

Oleh karena itu, ketika orang bertanya kepada kita, apakah kita sudah menjadi manusia baru? Jawablah: Aku manusia baru. Ada keinginan untuk meninggalkan yang lama, rindu yang baru datang. Peganglah, semua akan menjadi sempurna hanya ketika kita meninggalkan dunia ini dengan iman yang teguh kepada Dia.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 10 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7550095
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
3205
65942
3205
7247234
584957
1386923
7550095

IP Anda: 162.158.162.222
2024-11-24 06:12

Login Form