Tuesday, December 03, 2024

KABAR DARI BUKIT (Edisi 8 Desember 2019)

KABAR DARI BUKIT (Edisi 8 Desember 2019)

 

Pertobatan

Hari ini kita masuk ke dalam Minggu Adven kedua. Firman Tuhan bagi kita sesuai leksionari, Mat 3:1-12, berbicara tentang Yohanes Pembaptis. Ia berseru-seru sebagai pembuka jalan atau voorijder akan datangnya Tuhan Yesus. Pesannya kuat dan jelas, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!... Persiapkanlah jalan untuk Tuhan,

luruskanlah jalan bagi-Nya” (ayat 2, 3b). Ini juga pesan yang pertama disampaikan oleh Tuhan Yesus saat masuk dalam pelayanan-Nya (Mat 4:17).

 

Seruan bertobat mungkin membuat kita sedikit risih atau takut. Kenapa orang percaya diminta bertobat? Bertobat yang bahasa aslinya Metanoeo, memang lebih mengartikan berbalik, seperti tentara berbaris, diminta berbalik. Putar arah. Pesan tentang pertobatan sangat kuat disampaikan pada saat minggu adven dan minggu sengsara, dua peristiwa besar dalam kehidupan Kristiani: Natal dan Paskah.

 

Pertobatan tidak selalu dari tidak percaya menjadi percaya pada Tuhan Yesus. Pertobatan juga dapat berupa permintaan kita berbalik dari cara hidup yang sekarang ini tidak berkenan kepada Allah. Bentuk pertobatan pertama, pemulihan atau penyegaran hubungan sehari-hari kita dengan Allah. Apakah kuat rasa kasih dan kerinduan hubungan sehari-hari dengan Tuhan itu dan tetap menyala-nyala? Atau suam-suam kuku saja: membaca firman dan renungan ogah-ohahan, berdoa asalan atau pendek-pendek saja. Beribadah tidak bersemangat. Semua itu saatnya dipulihkan, disegarkan, dibarui.

 

Pertobatan kedua tentang pemimpin dalam hidup kita. Apakah selama ini kita lebih mengandalkan pikiran atau kemampuan kita dalam setiap usaha? Bagaimana keseharian kita dalam penyerahan diri dan selalu mengatakan: kehendak-Mulah yang jadi. Allah membenci orang yang sombong, seperti orang Farisi dan Saduki dalam nas ini, yang disebut keturunan ular beludak (ayat 7).

 

Bentuk pertobatan ketiga tentang hidup yang berbuah. Nas minggu ini mengatakan agar dihasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan (ayat 8). Hukumannya jelas, "Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api" (ayat 10). Kita evaluasi kembali iman percaya kita, apakah landasannya hanya ingin berkat, aman dengan egoisme, tetapi sebenarnya tidak siap menjadi berkat bagi sesama? Keengganan memberi perlu diubah dengan kesediaan berbagi. Baptisan air perlu, tetapi baptisan Roh yang membuat kita lebih hidup dan bersemangat, itulah yang mesti terlihat dari momen adven ini, dan membuat kita terhindar dari hukuman yang berat: dibakar bagai  debu jerami dalam api (ayat 12). Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati, amin.

 

Khotbah lainnya bagian leksionari hari Minggu ini: Taruk dari Pangkal Isai akan Terbit (Rm 15:4-13) silahkan dibaca dengan mengklik website www.kabardaribukit.org.

 

Pdt.(Em) Ramles M. Silalahi.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 716 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8027718
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
80642
77849
179003
7546890
179003
883577
8027718

IP Anda: 162.158.162.160
2024-12-03 23:55

Login Form