Thursday, November 21, 2024

KABAR DARI BUKIT (Edisi 25 Agustus 2019)

KABAR DARI BUKIT (Edisi 25 Agustus 2019)

 

Kemenangan atau Hukuman

 

Suatu kali saya ikut ibadah di gereja besar dan populer di mal daerah Kuningan, Jakarta. Saat khotbah, pendetanya membaca ayat terakhir nas minggu ini: "Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan." Kemudian pendeta membuka khotbahnya dengan pertanyaan: apakah Allah kita itu penuh kasih atau pemarah? Jemaat menjawab: "Penuh kasih." Lantas pengkhotbah meresponnya: "betul, tetapi Allah kita itu pemarah, berupa api yang menghanguskan." Semua kaget; dan saya dengar ia tidak pernah lagi dipanggil berkhotbah di tempat itu. Jelas, ia kurang bisa memahami Allah kita itu Maha Kasih tetapi juga Maha Adil, sehingga harus menghukum; bukan karena pemarah apalagi pendendam.

Firman Tuhan hari Minggu ini - Minggu XI setelah Pentakosta, diambil dari Ibr 12:18-29 yang berbicara tentang tanggung jawab yang berat bagi umat Yahudi (dan tentunya kita semua) yang telah mengikut Kristus. Pasal sebelumnya (ayat 3-17) meminta mereka untuk kuat teguh dalam penderitaan yang mereka alami dari orang Yahudi, tetap berusaha hidup damai dengan sesama, dan terus menjaga kekudusan hidup. Penjelasannya: "Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya" (ayat 11).

Dalam nas minggu ini, mereka diminta agar bersukacita, sebab Allah mereka adalah Allah yang mereka kenal dengan baik dan sangat dekat dan akrab. Penulis Ibrani membandingkannya yakni saat Musa menerima hukum Taurat di gunung Sinai: suasana kekelaman dan kegelapan, dan pemandangan yang mengerikan. Mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka (ayat 19). Musa sampai berkata: “Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar” (ayat 21).

Sementara Allah melalui Kristus yang datang dengan perjanjian baru, digambarkan dengan Bukit Sion, kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi, dan ada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah. Jadi mereka yang mengikut Kristus telah melakukan hal yang benar, datang kepada Allah yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna, dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru yang akan menjadi Hakim bagi semua orang (ayat 23-24).

Oleh karena itu, siapapun yang yang sudah mengenal Dia, janganlah menolaknya. Dia yang langsung berbicara dari sorga, tidak lagi melalui nabi-nabi seperti dalam PL sebelumnya. Allah memberi peringatan bagi kita, adanya godaan kekuasaan, harta dan wanita/pria, atau seberat apapun beban dan masalah yang kita hadapi, jangan berpaling dari Dia yang apiNya menghanguskan. Kita yang sudah diberi anugerah keselamatan kekal, tetaplah setia dan terus mengucap syukur, beribadah kepadaNya menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Jadilah pemenang, bukan terhukum. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati, amin.

Khotbah lainnya untuk hari Minggu ini dan bagian leksionari: BERSUKACITA KARENA PERKARA MULIA (Luk 13:10-17) dapat mengklik web www.kabardaribukit.org.

(Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Majelis Pertimbangan Sinode GKSI dan Wakil Ketua Dewan Penasihat Alumni ITB Gaja Toba)

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 16 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7424841
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
9599
58357
177607
7204198
459703
1386923
7424841

IP Anda: 162.158.162.242
2024-11-22 04:25

Login Form