KABAR DARI BUKIT (Edisi 30 Juni 2019)
KABAR DARI BUKIT (Edisi 30 Juni 2019)
Kemerdekaan Kristen
Firman Tuhan hari Minggu ini Gal 5:1, 13-25 berbicara tentang kemerdekaan Kristen. Nas minggu lalu menekankan, dengan Taurat manusia mengenal dosa dan dimana ada Taurat disitu ada dosa. Setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Hukum Taurat mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa dan menjadi belenggu yang mengikat, sebab manusia tidak mungkin bisa menjalankan hukum Taurat yang dibuat menjadi rumit oleh para pemimpin Yahudi.
Tetapi kini orang Kristen adalah orang merdeka. Kita telah dipanggil untuk merdeka tetapi janganlah mempergunakan kemerdekaan itu untuk kesenangan diri sendiri. Kebebasan dari ritual-ritual keagamaan Yahudi tidak dipakai untuk kesenangan pribadi. Justru kebebasan itu justru dipakai untuk membangun iman sesama, melayani seorang akan yang lain oleh kasih... "seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!" (ayat 13-14, Rm. 13:8). Artinya, kita dimerdekakan dari perbudakan dosa dan dari kutuk hukum Taurat supaya hidup dalam kasih dan mempraktikkan kasih dengan melayani kepada sesama. Inilah kebenaran itu dan kebenaran yang memerdekakan orang percaya (Yoh. 8:32, 36).
Mungkin itu tidak mudah. Tetapi nas minggu ini memberikan arahan jelas, untuk itu "hiduplah oleh Roh." Dengan hidup yang dipimpin Roh Kudus, maka kita tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging – karena keduanya bertentangan (ayat 16-17). Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya (ayat 25).
Mereka yang hidup dalam daging berarti masih mengikuti hawa nafsu, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, penyembahan berhala (dunia), perseteruan, perselisihan, kedengkian, kemabukan dan sejenisnya (ayat 19-21a). Maka mereka yang masih melakukannya tidak layak mengklaim telah mendapat anugerah keselamatan dan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (ayat 21b).
Hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh tentu akan berbuah baik. Ayat 22 dan 23 menuliskan buah-buah Roh, yakni: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Buah Roh tersebut tampak, ada yang bersifat ke dalam diri kita, bersifat ke luar berupa pelayanan, dan ada kontrol. Jadi untuk mengukur diri kita apakah sudah merdeka dalam kebenaran Kristus dan hidup dipimpin oleh Roh Kudus, mari kita periksa kesembilan buah itu dalam diri kita, dan teruslah berusaha diperbarui. Tidak ada yang sempurna tetapi kita menuju kesempurnaan. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati, amin.
(Untuk melihat khotbah lainnya hari Minggu ini dan sesuai leksionari, Harga Mengikut Yesus (Luk 9:51-62) silahkan klik link www.kabardaribukit.org).
Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Majelis Pertimbangan Sinode GKSI dan Wakil Ketua Dewan Penasihat Alumni ITB Gaja Toba
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 17 November 2024Kabar dari Bukit HUKUM DI DALAM HATI (Ibr. 10:11-25) ”Aku...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 295 guests and no members online