Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah Pentakosta
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah Pentakosta
RAJA YANG KEKAL (Mzm. 93:1-5)
Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu layak kudus, ya TUHAN, untuk sepanjang masa (Mzm. 93:5)
Firman Tuhan bagi kita adalah dari Mzm. 93. Ada lima ayat, judul perikopnya: Tuhan, Raja yang kekal. Tema ini cocok di Minggu Kristus Raja hari ini, penutup kalender gerejawi tahun ini. Minggu depan kita masuk ke masa Adven yang penuh pengharapan dan sukacita.
Kita tahu akan Allah karena Ia memperkenalkan diri-Nya. Ia memberi wahyu kepada manusia, untuk menyingkapkan selubung diri-Nya. Jika sebelumnya pada masyarakat tradisional, Allah dikenal sebagai petir, pohon, matahari atau benda dan peristiwa unik. Maka dengan pewahyuan, Allah ingin lebih dikenal oleh manusia dengan jelas dan benar. Tetapi wahyu tidak hanya milik umat Kristen, tapi juga milik semua agama khususnya yang bersifat umum, dan bersifat khusus, yakni tertulis menjadi Kitab Suci yang juga ada pada umat Yahudi dan Islam.
Teolog terkenal John Stott mengatakan, "Masuk akallah bila Allah mengambil prakarsa untuk mengungkapkan hal yang terdapat dalam pikiran-Nya, kita tidak akan mungkin menemukannya. Kecuali Allah memperkenalkan diri-Nya, kita tidak mungkin mengenal Dia.” Pewahyuan merupakan tindakan Allah, menyingkapkan diri-Nya dan menyampaikan kebenaran kepada hati dan pikiran, sehingga melalui hal itu, makhluk ciptaan-Nya dapat mengenal-Nya.”
Wahyu dituliskan menjadi Kitab Suci Alkitab, jelas mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Harun Hadiwijono menyebutkan sebagai berikut:
1. Membuat manusia tidak berdalih, mencari-cari alasan;
2. Memberikan pengetahuan tentang kuasa, kemuliaan, dan kekekalan Allah sebagai pencipta dan pengelola alam semesta (Mzm. 19:2-7);
3. Mempersiapkan kita manusia untuk menerima wahyu khusus berupa jalan keselamatan di dalam Pribadi Yesus Kristus.
Bagi kita orang percaya, Yesus adalah Tuhan, Mesias dan Anak Allah. Jelas. Begitu banyak bukti tentang semua itu, mulai dari banyaknya nubuatan, tubuh-Nya bukan dari benih laki-laki, perjalanan hidup yang singkat namun mengesankan, kuasa membelah laut dan ombak (band. ayat 3-4), kuasa mukjizat yang sangat banyak, dan terutama hanya YESUS yang bersedia mati di kayu salib untuk membela dan menyelamatkan para pengikut-Nya. Tidak ada kasih yang sedemikian besar diperlihatkan oleh pemimpin agama lainnya (1Pet. 2:21-25; Yoh. 15:13).
Kekuasaan dan kemuliaan Yesus Kristus telah berjalan dua ribu tahun. Banyak para filsuf mengatakan bahwa Tuhan sudah mati, Kitab Suci akan punah. Meski sikap atheis mulai menurun, tetapi sikap agnostik semakin menaik. Itu tantangan. Sebab kenyataannya, ucapan Yesus masih eksis: "...langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu!" (Mat. 24:35; band. nas ayat 5 di atas).
Maka mari kita teguhkan di hati, Kristus adalah Raja dan akan terus kita muliakan dan kabarkan. Ia pengendali dan batu penjuru kita. Sayangnya, justru tidak sedikit kita pengikut-Nya yang menjadi batu sandungan, penyebab orang tidak percaya kepada DIA. Ada yang masih suka tenggelam dalam kebiasaan dan dosa lama, dan bahkan tega membuat susah sesama. Itu ibarat menyalibkan kembali Tuhan Yesus (Ibr. 6:6), seolah-olah penyaliban Yesus di Golgota tidak lagi bermakna.
Hal lainnya, umat percaya masih senang perpecahan, mulai dari beda tafsir doktrin atau sejarah, yang belum tentu semua mutlak benar; atau perbedaan ritual ibadah yang mestinya memperkaya pujian dan penyembahan umat. Untuk itu mari kita tatap Tuhan Yesus, Raja kita yang kekal. Jangan ajaran atau ekspresi ibadah membuat kita semakin menjauh dari hakikat ibadah dan kasih sebagai pokok ajaran-Nya. Dengan demikian, semakin banyak orang melihat, “TUHAN (Yesus) adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, ...berikat pinggang kekuatan. Sungguh, telah tegak dunia, tidak bergoyang; takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada” (ayat 1-2). Haleluya.
Selamat beribadah dan selamat melayani.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 17 November 2024Kabar dari Bukit HUKUM DI DALAM HATI (Ibr. 10:11-25) ”Aku...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 331 guests and no members online