Thursday, November 14, 2024

Khotbah Minggu 17 November 2024 - Minggu XXVI Setelah Pentakosta

Khotbah Minggu 17 November 2024 - Minggu XXVI Setelah Pentakosta

 

 RAHASIA KEBAHAGIAAN (Mzm. 16:1-11)

 

 Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram (Mzm. 16:9)

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini adalah dari Mzm. 16. Ada 11 ayat, judul perikopnya: Bahagia orang saleh. Ya, semua orang pasti ingin berbahagia. Nah, melalui Mazmur ini kita bisa mendapatkan rahasia kebahagiaan sebagai buah dari iman, ketaatan dan perbuatan kesalehan.

 

 

 

Rahasia kebahagiaan pertama, ada keyakinan bahwa Tuhan adalah perlindungan dan penjaga kehidupan kita (ay. 1). "Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah" (ay. 8). Ketika mengikut Tuhan dan menyerahkan kendali hidup kita, maka Tuhan pasti melindungi kita dan menjaga agar sesuai dengan rencana-Nya kita hadir di dunia. Tidak ada manusia lahir oleh kebetulan, semua menjadi bagian dari rantai panjang kehidupan, ke belakang maupun ke depan, melalui keluarga, lingkungan, maupun ras suku bangsa. Tuhan akan menjaga kita bila berjalan sesuai kehendak-Nya.

 

 

 

Kedua, ada prinsip hidup melihat Tuhan itu baik, bahkan amat baik. Daud menekankannya di ayat 2, "Aku berkata kepada TUHAN: “Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!” Tetapi, meyakini Tuhan baik bukanlah perkara mudah; tidak segampang pernyataan. Itu memerlukan kesiapan hati dan tubuh, "ber-Tuhan" secara nyata dan penuh. Melangkah bersama Tuhan, khususnya di saat susah dan duka, di saat ada pergumulan berat atau jatuh terjerembab, perlu setia dengan daya tahan dan perjuangan hingga kemenangan tiba. Seberat apapun, sehebat apapun pergumulan dan tantangan, tetaplah setia, sampai akhirnya kita menang dan tahu: Tuhan itu baik!

 

 

 

Ketiga, selalulah peduli dengan sesama. Lihat dan bersukacitalah bersama mereka yang diberkati (ay. 3). Bukan malah benci dan iri hati. Selalu bersyukur dan merasa cukup, sebab Tuhan tahu bagian kita (ay. 5-6). Sebaliknya, sedihlah dan pedulilah dengan yang susah dan yang jauh dari Tuhan. "Bertambah besar kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain; aku tidak akan ikut mempersembahkan korban curahan mereka yang dari darah, juga tidak akan menyebut-nyebut nama mereka di bibirku" (ay. 4). Hidup diberkati untuk menjadi berkat.

 

 

 

Jangan mengikuti jalan yang salah. Tuhan "telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan" (ay. 7, 11). Oleh karena itu, perlu rajin membaca Alkitab, sebab Tuhan yang kita kenal adalah yang tertulis di dalam Kitab Suci. Jangan berandai-andai, Tuhan sama dengan yang di pikiran kita dari "kata orang" atau buku. Perlu rajin membaca Alkitab untuk tahu dan mengenal Allah dengan baik, dan hidup saleh, serta taat sesuai petunjuk-Nya.

 

 

 

Kebahagiaan yang terakhir adalah, tahu bahwa kita akan hidup selamanya. Kita akan mati, tapi itu kematian fisik. Roh kita tetap hidup dan tinggal bersama-sama dengan Allah serta malaikat. "Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.... Di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa" (ay. 9-10, 11b). Terpujilah Tuhan kita yang baik!

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 24 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7240348
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
1195
27110
36150
7093467
275210
1386923
7240348

IP Anda: 162.158.162.31
2024-11-14 20:31

Login Form