Wednesday, October 16, 2024

Khotbah Minggu 6 Oktober 2024 - Minggu XX Setelah Pentakosta

Khotbah Minggu 6 Oktober 2024 - Minggu XX Setelah Pentakosta

 

 UJI DAN BERSERAH (Mzm. 26:1-12)

 

 Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu (Mzm. 26:1)

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini adalah dari Mzm. 26. Ada dua belas ayat berjudul: “Doa mohon dibenarkan oleh TUHAN”. Ini doa ratapan Daud ketika dikejar-kejar oleh Raja Saul yang bermaksud membunuhnya, karena dianggap saingan sebagai raja. Raja Saul tidak suka kepopuleran Daud, yang dipuja atas kepahlawanannya. Rakyat menyanyikan, “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa” (1Sam. 18:7).

 

 

 

Saul memperlihatkan gambaran dua sifat buruk melalui nas ini. Pertama, iri hati; dan kedua, kecenderungan menyalahkan orang lain dan membenarkan diri sendiri. Buah keduanya bisa lebih jahat, yakni dengan berkata hal buruk dan memfitnah orang lain, bahkan menyakiti. Ini jelas cara berpikir yang salah: Senang membuat orang lain susah, dan susah melihat orang lain senang. Padahal, sering tidak disadari, rasa iri dengki dan benci juga merusak diri sendiri. “Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang” (Ams. 14:30).

 

 

 

Ada beberapa penyebab iri hati. Pertama, tidak dapat mengenal dan mengukur diri sendiri. Kedua, melihat secara negatif kelemahan pada dirinya. Padahal, semua orang pasti punya kelemahan. Tetapi Alkitab berkata, melalui kelemahan kita, Tuhan bekerja sempurna (2Kor. 12:9). “Sebab jika aku lemah, maka aku kuat” (2Kor. 12:10b). Ketiga, kurang bersyukur atas pemberian Tuhan dalam hidupnya. Perlu kesadaran, setiap orang diberi talenta dan karunia rohani berbeda, sesuai panggilan yang Tuhan sediakan. Keempat, terlalu mengikuti nafsu keserakahan dan kesombongan, tidak mau kalah. Hal ini pula yang membuat seseorang memiliki kecendrungan menyalahkan orang lain dan membenarkan diri sendiri. Apalagi, adanya medsos dapat memicu persaingan sebagai sumber iri hati.

 

 

 

Minggu lalu, renungan kita tentang Tuhan adalah pertolonganku (Mzm. 124). Kini kita diajak untuk menyadari, Tuhan adalah tempat mengadu, menyampaikan segala keluh-kesah kita. Tetapi ada dua hal yang perlu kita pelajari dari mazmur ratapan Daud ini. Pertama, jangan cepat-cepat bertindak sendiri menghakimi; ujilah diri dan keluh kesah kita. Apakah kita dalam posisi benar, dan dalam “kuasa Roh Tuhan”. Daud berkata, “Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku” (ayat 2).

 

 

 

Ketika menyampaikan keluhan, perlu kita teladani Daud, berefleksi atas hidupnya. “Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu. Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak bergaul; .... Aku... memperdengarkan nyanyian syukur dengan nyaring, dan menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib. TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu” (ayat 3-8). Daud merasa begitu hormat dan dekat dengan Tuhan-nya, selalu rindu untuk bersama dengan Dia.

 

 

 

Pembelajaran kedua, jika merasa ada ketidakadilan atau dijahati, janganlah berniat membalas menyakiti orang tersebut. Lihatlah Daud: Ia difitnah, dibenci, dikejar-kejar, walaupun merasa tidak ada kesalahan. Ia melakukan semua untuk kebesaran Raja Saul dan kemuliaan Tuhan. Jika rakyat menyukainya, itu bukanlah salahnya. Namun, meski Daud memiliki kesempatan untuk membunuh Saul, dilewatkannya, sebab Tuhan adalah hakim yang memiliki hak tersebut (1Sam. 24:1-13).

 

 

 

Kini, marilah, apapun yang menjadi persoalan kita, jangan ragu untuk mengadukannya kepada Tuhan kita. Ia baik. Ia Mahapendengar. Ia tahu kesulitan kita. Jangan cepat putus asa, ketika keluhan yang kita sampaikan seolah-olah tidak direspon sesuai keinganan kita. Sabar dan bertekunlah dalam iman dan doa. Kadang Tuhan memakai pergumulan kita untuk menguatkan. Tuhan pasti bertindak, terlebih kita memenuhi dua hal diatas: teruji benar, dan berserah kepada Dia bagaikan iman seorang anak kecil. 

 Selamat beribadah dan selamat melayani.

 Tuhan Yesus memberkati, amin.

Pdr. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 11 guests and no members online

Statistik Pengunjung

6308849
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
24584
91037
294125
0
730634
384422
6308849

IP Anda: 162.158.162.126
2024-10-16 07:21

Login Form