Khotbah Minggu 10 Agustus 2014
Khotbah Minggu 10 Agustus 2014
Minggu IX Setelah Pentakosta
BARANGSIAPA BERSERU KEPADA TUHAN, AKAN DISELAMATKAN
(Rm 10:5-15)
Bacaan lainnya menurut Leksionari: Kej 37:1-4, 12-28; atau 1Raj 19:9-18; Mzm 105:1-6, 16-22, 45b atau Mzm 85:8-13; Mat 14:22-33
(berdasarkan http://lectionary.library.vanderbilt.edu/index.php)
Daftar selengkapnya khotbah untuk tahun 2014 dan tahun berikutnya dapat dilihat di website ini -> Pembinaan -> Teologi
Khotbah ini dipersiapkan sebagai bahan bagi hamba Tuhan GKSI di seluruh nusantara. Sebagian ayat-ayat dalam bacaan leksionari minggu ini dapat dipakai sebagai nas pembimbing, berita anugerah, atau petunjuk hidup baru.
Nas Rm 10:5-15 selengkapnya:
10:5 Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya." 10:6 Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun, 10:7 atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati. 10:8 Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan. 10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. 10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. 10:11 Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." 10:12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. 10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. 10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? 10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!
------------------------------
Pendahuluan
Pertama: Firman itu dekat kepadamu (ayat 5-8)
10:5 Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya." 10:6 Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun, 10:7 atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati. 10:8 Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
Kedua: Mengaku dan percaya dalam hatimu Yesus bangkit (ayat 9-11)
10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. 10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. 10:11 Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."
Ketiga: Yesus adalah Tuhan dari semua orang (ayat 12-13)
" 10:12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. 10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
Keempat: Indahnya kedatangan yang membawa kabar baik (ayat 14-15)
10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? 10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!
Penutup
Tuhan Yesus memberkati.
(Dipersiapkan oleh Pdt. Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min, Wakil Sekretaris Umum Badan Pengurus Sinode GKSI dari berbagai sumber dan renungan pribadi. Catatan untuk hamba Tuhan yang menyampaikan firman, menjadi lebih baik jika pada setiap penyampaian bagian khotbah diusahakan ada contoh atau ilustrasi nyata dari kehidupan sehari-hari, dan juga diselingi humor yang relevan. Ilustrasi dapat diambil dari pengalaman pribadi, orang lain, sejarah tokoh, peristiwa hangat saat ini atau lainnya, sementara contoh untuk humor dapat diakses melalui internet dengan mengetik kata kunci dan tambahkan kata humor atau joke).
-------------------------------
Hagelberg: Rm 10:5-13
c. Melalui Iman, Kebenaran dan Pertolongan Dekat, Tidak Jauh Seperti Melalui Hukum Taurat 10:5-13
Kalau apa yang dikatakan dalam pasal 10:1-4 benar, kalau bangsa Israel bertekad bagi Allah, tetapi mereka salah, mungkin kesalahan itu dapat dimaklumi. Mungkin mereka keliru karena yang benar terlalu sulit, atau karena tidak ada yang menjelaskan yang benar kepada mereka. Bagian ini membuktikan bahwa kemungkinan tersebut benar-benar tidak terjadi.
Sama seperti dalam Galatia 3:12,640 dalam Roma 10:5-11 ada kontras antara kebenaran yang diperoleh karena perbuatan hukum Taurat, dan kebenaran yang diperoleh karena iman.
Rm 10:5 - Akan hidup didalamnja
Atau "akan hidup karenanja". Maksudnja: tidak kena hukuman mati.
Silang FULL: Rm 10:5 - hidup karenanya
• hidup karenanya: Im 18:5; Ul 4:1; 6:24; Neh 9:29; Ams 19:16; Yes 55:3; Yeh 20:11,13,21; Rom 7:10;
Hagelberg: Rm 10:5
10:5 Sebab Musa menulis tentang kebenaran dari hukum Taurat:
"Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."
Hodges641 mencatat bahwa dalam Surat Roma hidup dan kebenaran mempunyai hubungan yang sangat erat. Kutipan ini dari Imamat 18:5 mengemukakan frustrasi yang seharusnya timbul dalam hati setiap orang yang berusaha untuk membenarkan dirinya melalui ketaatan pada hukum Taurat. Kalau aku melakukan seluruh hukum Taurat, maka aku akan hidup. Tetapi bagaimanakah aku dapat melakukannya, jika aku belum mempunyai hidup itu dari Allah? Jelas, aku perlu seorang Juruselamat untuk mengangkat aku dari frustrasi ini!
Hagelberg: Rm 9:30--10:21
3. Israel Sendiri Bertanggung Jawab atas Penolakannya 9:30-10:21
Walaupun Israel telah diberitahu bahwa kebenaran hanya dapat diperolhe melalui Iman saja, dia tetap mencarinya melalui perbuatan, maka Israel yang salah langkah ditolak.
Sejarah hubungan Tuhan Allah dengan Israel dan dengan bangsa-bangsa yang lain luar biasa. Ringkasan Nygren618 sangat tepat. Dalam Roma pasal 1-3 Paulus membuktikan bahwa mereka, Yahudi dan bukan Yahudi, sama-sama "benda-benda murka Allah". Dalam pasal 3 Paulus berkata, "Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. . . ." Dalam pasal yang sama, kita membaca bahwa "sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan . . . yaitu kebenaran Allah melalui iman dalam Yesus Kristus kepada semua dan atas semua orang yang percaya." Jadi dari Surat Roma kita sudah mengerti bahwa kita semua, Yahudi dan bukan Yahudi, sama-sama layak dimurkai, dan Tuhan siap membenarkan kita semua, Yahudi dan bukan Yahudi.
Tetapi dalam Roma pasal 9:30-10:21 kita membaca bahwa justru mereka yang mengejar kebenaran, mereka yang diangkat menjadi umat pilihan Allah, mereka yang diberi janji-janji, merekalah yang menjadi benda-benda murka Allah, sedangkan bangsa-bangsa yang lain, yang tidak mengejar kebenaran, dibenarkan oleh Tuhan Allah.
Luar biasa! Mengapa harus terjadi seperti itu? Pertama, karena Dia yang berdaulat telah menentukan bahwa hanya orang yang percaya akan menerima janjiNya (pasal 9:6-29) dan, ke-dua, karena Israel hanya siap menerima suatu pembenaran yang berdasarkan perbuatan mereka, ketaatan mereka pada hukum Taurat, dan bukan pembenaran yang berdasarkan anugerah, yaitu pembenaran yang melalui iman. Jadi walaupun mereka sungguh "giat untuk Allah", tetapi mereka giat dengan arah yang salah. Nygren619 memakai suatu kiasan yang menolong kita untuk mengerti: "Jika Allah berjanji untuk memberi hadiahNya di timur, dan mereka mendorong ke arah barat dengan segala kekuatan mereka, semua usaha mereka hanya membawa mereka semakin jauh dari kebenaran." Demikian ringkasan Nygren.
Wycliffe: Rm 9:1--11:36
III. Israel dan Orang Bukan Israel dalam Rencana Allah (9:1-11:36).
Paulus memperhatikan bahwa rencana Allah berkaitan dengan dua golongan umat manusia yang dilihat olehnya sebagai orang Yahudi - yaitu bangsa Yahudi dan bangsa bukan Yahudi.
Wycliffe: Rm 9:30--10:21
C. Kegagalan Bangsa. Israel dan Keberhasilan Bangsa Bukan Israel (9:30-10:21).
Paulus sekarang membahas hubungan bangsa Israel dan bangsa bukan Israel dengan kebenaran, iman dan keselamatan. Dia menunjukkan bahwa pokok ini penting sekali sebab orang-orang Yahudi percaya bahwa karena mereka memiliki tanda sunat sebagai bangsa pilihan Allah, Tuhan tidak mungkin menolak mereka.
Wycliffe: Rm 10:4-15
3) Hubungan Antara Kebenaran Iman dan Objek Iman. (10:4-15).
Di dalam ayat 4 ada dua hal yang ditekankan: (1) siapa Kristus sebenarnya; (2) siapa yang memperoleh manfaat dari Kristus. Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya. Kata kegenapan - telos - tampaknya memadukan pengertian dari kata sasaran dan akhir (lih. Arndt, telos, 1.a.b.c, hlm. 819). Kita tidak dapat mengatakan bahwa Kristus hanyalah sasaran dan akhir dari hukum Taurat. Lebih tepat kalau dikatakan bahwa Dia adalah sasaran dan akhir dari hukum Taurat dalam kaitan dengan kebenaran. Sebelum Kristus datang, orang-orang yang percaya kepada Allah berada dalam ketegangan. Artinya, mereka dijanjikan akan memperoleh hidup dengan syarat bahwa mereka hidup dengan cara yang tidak mungkin dapat mereka penuhi. 5. Sekalipun ketika mengutip Musa, Paulus sedikit mengubah Imamat 18:5 dari naskah Ibrani dan Yunani, ia pada dasarnya memberikan pengertian yang benar dari ayat itu. Orang yang melakukannya (kebenaran yang dituntut oleh hukum Taurat) akan hidup karenanya (kata ganti orang feminin, mengacu kepada kebenaran).
Di dalam naskah Yunani untuk Imamat 18:5, orang percaya Yahudi diperintahkan untuk memelihara semua ketetapan dan peraturan. Sekalipun seorang yang percaya kepada Allah berusaha sebaik-baiknya untuk memenuhi tuntutan untuk hidup benar yang ditetapkan hukum Taurat. dia juga sadar akan segala kegagalannya. Keadaan tidak konsisten ini menghasilkan ketegangan. Karena itu ia selalu menyajikan persembahan kurban tebusan salah dan kurban penghapus dosa. Sebab itu, seorang Yahudi yang percaya tidak dapat berpegang pada Imamat 18:5 sebagai landasan hukum yang menjamin dirinya memperoleh hidup kekal, tetapi hanya sebagai janji dari Allah menyangkut persekutuan manusia dengan Dia. Manusia tidak dapat melihat ayat tersebut sebagai sebuah peraturan hukum. Kalau manusia berbuat demikian maka ketegangan yang muncul tidak tertahankan. Kristus telah mengakhiri ketegangan ini. Melalui kehidupan dan kematian-Nya Dia menyatakan kebenaran sempurna dari Allah, yang dicurahkan oleh Bapa melalui iman kepada Anak. Inilah sasaran yang ditunjuk oleh hukum Taurat. Kehidupan dan kematian Kristus mengakhiri ketegangan yang muncul karena adanya janji kehidupan kepada manusia dengan syarat yang tidak akan pernah dapat dipenuhinya. Karena manusia tidak dapat hidup sebagaimana dikehendaki oleh Allah, keselamatan di bawah Perjanjian Lama maupun di bawah Perjanjian Baru haruslah oleh iman.
Di dalam Roma 10:6-8 Paulus mengutip Ulangan 30:12-14 dengan menyisipkan aneka tanggapan dan frasanya sendiri. Di dalam nas Perjanjian Lama, kata -"nya" di dalam pertanyaan mengenai siapa yang akan naik atau siapa yang akan menyeberang untuk mengambil-"nya" bagi manusia, mengacu kepada perintah untuk "mengasihi Tuhan, Allahmu." Perintah Allah inilah yang ada di dalam hati dan diucapkan oleh mulut orang Israel itu. 6, 7. Tetapi Paulus mengambil kalimat dalam Ulangan itu dan memakainya untuk soal kebenaran yang diperoleh karena iman. Paulus mengaitkan masalah naik dan menyeberang itu dengan soal naik dan turunnya Kristus. 8. Ucapan yang ada di mulut dan dalam hati ialah firman iman yang kami beritakan. Paulus tidak mengatakan bahwa Musa di dalam kitab Ulangan menubuatkan bahwa kebenaran akan diperoleh melalui iman. Yang dikatakan Paulus ialah, "Kebenaran karena iman berkata demikian" (10:6). Kesesuaian dua perjanjian tersebut ditunjukkan oleh fakta bahwa kebenaran ini ternyata demikian cocok dengan kalimat di Perjanjian Lama itu.
Jerusalem: Rm 10:6 - kebenaran karena iman
Kitab Ulangan menyimpulkan seluruh hukum Taurat dalam perintah kasih yang diamalkan dengan "hati bersunat", bdk Rom 2:29; Ula 10:16; Yer 4:4; 9:25. Sunat itu dibuat oleh Allah sendiri, Ula 30:6, sehingga sunat dalam hati itu sama dengan "hukum Taurat yang ditulis pada hati", Rom 10:8; Ula 30:14; bdk Rom 3:27+; Rom 8:2+; firman yang disampaikan dan dilaksanakan di dalam hati oleh Toh Kudus, Rom 8:4+.
Ende: Rm 10:6-8
Dalam ajat-ajat ini Paulus rupanja hendak menerangkan kepada (atau tantang) orang Jahudi, bahwa mereka keliru, kalau mereka menunggu lagi seorang Mesias lain dari Jesus. Jesus benar-benar Mesias dan hal itu dapat diketahui berdasarkan buku-buku sutji mereka sendiri.
Ref. Silang FULL: Rm 10:6 - karena iman // ke sorga
• karena iman: Rom 9:30; [Lihat FULL. Rom 9:30]
• ke sorga: Ul 30:12
Hagelberg: Rm 10:6-7
10:6-7 Tetapi kebenaran dari iman berkata642 demikian:
"Jangan katakan dalam hatimu:643 Siapakah akan naik ke sorga?",
yaitu: untuk membawa Yesus turun,
atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?"
yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.
Maksud dari nats ini cukup jelas: pembenaran melalui iman berbisik kepada kita, "Tidak usah menggumuli masalah siapakah yang akan menghasilkan inkarnasi dan kebangkitan Juruselamat kita. Tidak usah! Kristus sudah inkarnasi, Kristus sudah bangkit, dan kebenaran bagi kita sudah diperoleh!
Siapakah akan naik ke sorga?
Walaupun maksudnya jelas, tetapi rupanya kutipan dari Kitab Ulangan ini ditafsirkan dengan arti yang agak aneh. Kutipan ini diambil secara bebas dari Ulangan 30:12-14, tetapi dalam Kitab Ulangan nats ini, yaitu Siapakah akan naik ke sorga?, membicarakan perintah-perintah hukum Taurat, yang tidak mustahil644 dimengerti.
...yaitu:645 untuk membawa Yesus turun...
Tetapi menurut Rasul Paulus nats ini tidak membicarakan hukum Taurat, tetapi Kristus! Apakah Rasul Paulus boleh menafsirkan Perjanjian Lama menurut kemauannya sendiri? Apakah dia mereka-reka? Untuk menjawab, kita harus mengingat apa yang dikatakan Rasul Paulus di atas dalam pasal 10:4, bahwa "Kristus adalah tujuan hukum Taurat". Hukum Taurat dan Kristus mempunyai suatu hubungan yang sangat erat. Maka apa yang dikatakan mengenai hukum Taurat dalam Ulangan 30:12-14 juga layak dikatakan mengenai Tuhan Yesus.646
"Siapakah akan turun ke jurang maut?"
Mungkin bagi kita, perbedaan antara tulisan Paulus ini dan aslinya dalam Ulangan 30:13 yang berbunyi, "Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita . . ." dapat dikatakan aneh, tetapi Dunn647 mencatat beberapa nats648 dari Firman Allah dan juga beberapa karangan biasa pada zaman itu di mana bagi orang Yahudi kontras antara sorga dan jurang maut dianggap sama dengan kontras antara sorga dan seberang laut. Juga, istilah yang dipakai untuk jurang maut649 di sini seringkali berarti "laut".
...yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.
Sekali lagi Rasul Paulus mengartikan nats yang dikutip dengan arti yang berkaitan dengan Kristus. Sama seperti kita tidak perlu "menolong Allah" supaya inkarnasi terjadi, demikian juga Dia tidak perlu ditolong untuk membangkitkan Tuhan Yesus dari antara orang mati. "Kebenaran dari iman" jauh berbeda dari "kebenaran dari hukum Taurat". Kita yang dibenarkan dari iman tidak melakukan apa-apa untuk dibenarkan. Kita hanya percaya. Bukan kita, tetapi Tuhan yang menyediakan keselamatan kita, melalui inkarnasi, pengorbanan, dan kebangkitan Kristus.
Jerusalem: Rm 10:7 - jurang maut
Dalam Ula 30:13 jurang itu ialah jurang lautan, sedangkan oleh Paulus diartikan sebagai (jurang) dunia orang mati (Ibrani: Syeol). Targum (terjemahan-tafsir Kitab Suci ke dalam bahasa Aram) sudah berkata bahwa Musa turun dari gunung Sinai dan Yunus naik dari jurang.
Ref. Silang FULL: Rm 10:7 - jurang maut // orang mati
• jurang maut: Ul 30:13
• orang mati: Kis 2:24; [Lihat FULL. Kis 2:24]
Ende: Rm 10:6-8
Dalam ajat-ajat ini Paulus rupanja hendak menerangkan kepada (atau tantang) orang Jahudi, bahwa mereka keliru, kalau mereka menunggu lagi seorang Mesias lain dari Jesus. Jesus benar-benar Mesias dan hal itu dapat diketahui berdasarkan buku-buku sutji mereka sendiri.
Ref. Silang FULL: Rm 10:8 - dalam hatimu
• dalam hatimu: Ul 30:14
Hagelberg: Rm 10:8
10:8 Tetapi apakah yang dia katakan?
"Firman itu dekat kepadamu,
di dalam mulutmu dan di dalam hatimu" -
yaitu: firman iman, yang kami beritakan.
Secara negatip, dalam pasal 10:6-7 kita membaca mengenai apa yang tidak dikatakan oleh "kebenaran dari iman". Secara positip, dalam ayat ini kita membaca apa yang dia katakan. Oleh karena inkarnasi, pengorbanan, dan kebangkitan Kristus, maka firman Allah tidak jauh, tetapi dekat kepadamu.
Dan firman iman itu, firman yang layak dipercayakan, sudah diberitakan kepada kita. Oleh karena firman itu sudah diberitakan, maka firman itu ada baik di mulutmu maupun di hatimu. Dua kata ini akan dikembangkan dalam ayat-ayat yang berikut.
Full Life: Rm 10:9-10 - MENGAKU ... PERCAYA DALAM HATIMU.
Nas : Rom 10:9-10
Unsur-unsur keselamatan terangkum di sini serta berpusat pada kepercayaan akan ketuhanan Kristus dan kebangkitan-Nya secara jasmaniah. Iman harus ada di dalam hati, yang meliputi perasaan, akal, dan kehendak sehingga mempengaruhi seluruh diri orang itu. Iman juga harus meliputi penyerahan diri secara umum kepada Yesus sebagai Tuhan, baik dalam kata maupun dalam perbuatan
(lih. art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).
Full Life: Rm 10:9 - MENGAKU ... BAHWA YESUS ADALAH TUHAN.
Nas : Rom 10:9
Pengakuan iman yang paling awal dari gereja PB bukanlah "Yesus adalah Juruselamat", tetapi "Yesus adalah Tuhan" (bd. Kis 8:16; 19:5; 1Kor 12:3). Yesus Kristus khususnya disebut Juruselamat 16 kali dalam PB dan Tuhan lebih dari 450 kali.
1. 1) Ajaran dewasa ini bahwa Yesus bisa menjadi Juruselamat tanpa menerima Dia sebagai Tuhan tidak ada dalam PB. Tidak seorang pun dapat menerima Yesus sebagai Juruselamat tanpa menerima-Nya sebagai Tuhan. Hal ini merupakan unsur penting dalam pemberitaan rasuli (Kis 2:36-40).
2. 2) "Tuhan" (Yun. _kyrios_) berarti memiliki kuasa, wibawa, dan hak untuk menguasai. Mengaku "Yesus adalah Tuhan" ialah menyatakan bahwa Dia setara dengan Allah (ayat Rom 10:13; Yoh 20:28; Kis 2:36; Ibr 1:10), layak untuk menerima kuasa (Wahy 5:12), penyembahan (Fili 2:10-11), kepercayaan (Yoh 14:1; Ibr 2:13), ketaatan (Ibr 5:9) dan doa (Kis 7:59-60; 2Kor 12:8).
3. 3) Waktu orang Kristen PB memanggil Yesus "Tuhan", maka hal ini bukan sekadar pengakuan lahiriah tetapi sikap hati yang sungguh-sungguh (bd. 1Pet 3:15). Dengan ini mereka menjadikan Kristus dan Firman-Nya Tuhan atas seluruh kehidupan mereka (Luk 6:46-49; Yoh 15:14). Yesus harus menjadi Tuhan atas hal-hal rohani di rumah dan di gereja, maupun Tuhan di bidang intelektual, keuangan, pendidikan, kesenangan, dan pekerjaan, pendeknya: semua bidang hidup (Rom 12:1-2; 1Kor 10:31).
Full Life: Rm 10:9 - ALLAH TELAH MEMBANGKITKAN DIA DARI ANTARA ORANG MATI.
Nas : Rom 10:9
Seorang yang menyangkal kebangkitan Kristus dari antara orang mati secara jasmaniah tidak mungkin secara sah menganggap dirinya orang Kristen. Dia masih merupakan orang yang belum percaya, karena kematian dan kebangkitan Kristus adalah peristiwa inti keselamatan (Rom 1:4; 4:25; Rom 5:10,17; 6:4-10; 8:11,34).
Jerusalem: Rm 10:9
Perpautan hati dengan Kristus bersesuaian dengan pengakuan iman lahiriah, seperti yang terjadi waktu orang dibaptis.
Ende: Rm 10:9-13
Paulus sekali lagi hendak menekankan dengan perkataan tegas, berdasarkan Kitab Kudus pula, bahwa keperdjajaan adalah satu-satunja pokok kebenaran.
Ref. Silang FULL: Rm 10:9 - kamu mengaku // adalah Tuhan // dan percaya // orang mati // akan diselamatkan
• kamu mengaku: Mat 10:32 • adalah Tuhan: Yoh 13:13;
• dan percaya: Yoh 3:15;• orang mati: Kis 2:24;
• akan diselamatkan: Rom 11:14;
Sebab jika dengan650 mulutmu kamu mengaku Yesus sebagai Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, kamu akan diselamatkan.
Dalam ayat ini apa yang kita harus lakukan dengan mulut dan hati kita disebut. Cranfield651 mencatat bahwa urutan ini, mulut dulu, baru hati, mencerminkan urutannya dalam Ulangan 30:14, yang dikutip dalam Roma 10:8. Urutannya disesuaikan dengan urutan waktu dalam ayat yang berikut.
...mengaku Yesus sebagai Tuhan652...
Istilah Tuhan dipakai lebih dari 6000 kali dalam Septuaginta untuk "menterjemahkan" nama pribadi Tuhan Allah, yaitu Yahweh.653 Untuk mengalami "keselamatan" ini, kita harus mengaku bahwa Yesus adalah Yahweh, Tuhan Allah yang diilhamkan dalam seluruh Perjanjian Lama.
Nats ini berkata bahwa kita harus percaya dan mengaku Yesus sebagai Tuhan untuk diselamatkan. Kalau keselamatan yang dimaksudkan di sini disamakan dengan pembenaran, maka dalam nats ini Rasul Paulus menyangkal apa yang telah ditegaskan berkali-kali dalam Surat Roma, seperti pasal 4:5, "Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran." Mengaku dengan mulut merupakan sebuah usaha, sebuah pekerjaan, tetapi pembenaran diberikan kepada "orang yang tidak bekerja".
Tetapi kalau "keselamatan" yang disebut dalam ayat ini adalah keselamatan yang sudah berkali-kali disebut dalam Surat Roma, yaitu keselamatan dari murka Allah yang saat ini dinyatakan, dan yang akan dinyatakan, maka nats ini sangat sesuai dengan seluruh Surat Roma. Jikalau bangsa Israel, dan kita, mengaku Tuhan Yesus dengan mulut, dan percaya kepada Dia dengan hati, maka mereka, dan kita, akan diselamatkan, atau diluputkan, dari murka Allah yang saat ini "sedang dinyatakan dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia" (Roma 1:18).
Wycliffe: Rm 10:9
9. Pengakuan dengan mulut dan kepercayaan di dalam hati mengacu kepada tanggapan lahiriah dan tanggapan batiniah orang percaya. Keyakinan batiniahnya harus terungkap secara lahiriah. Ketika dia mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan. Dia sedang menegaskan keilahian dan kemuliaan Kristus, dan kenyataan bahwa dirinya, si orang percaya, adalah milik-Nya. Kepercayaan seseorang akan kebangkitan menunjukkan bahwa dia mengetahui Allah bertindak dan menang di kayu salib. Orang yang mengacu bahwa Kristus adalah Tuhan dan memiliki keyakinan semacam itu akan memperoleh keselamatan.
Hagelberg: Rm 10:10
10:10 Karena dengan hati hal ini dipercayai654 sehingga orangnya dibenarkan,655 dan dengan mulut hal ini diakui sehingga orangnya diselamatkan.656
Banyak penafsir menganggap dua hal ini, kebenaran dan keselamatan, sebagai dua aspek dari satu kenyataan. Ada juga penafsir yang berkata bahwa orang mengaku Tuhan sebagai akibat dari keselamatan. Tetapi pengertian mereka terbalik dari kata nats ini. Mereka berkata bahwa pengakuan merupakan akibat dari keselamatan, tetapi ayat ini
berkata bahwa keselamatan merupakan akibat dari pengakuan!657
...dengan hati hal ini dipercayai sehingga orangnya dibenarkan...
Pernyataan ini lengkap, dan sesuai dengan apa yang ditegaskan dalam seluruh Surat Roma mengenai caranya di mana orang berdosa dapat memperoleh status benar di hadapan Allah. Dengan hati Injil Kristus dipercayai sehingga orangnya diselamatkan. Pembenaran mempunyai hanya satu syarat saja, yaitu iman di hati orang. Perbuatan seperti amal, kehadiran di gereja, ketaatan pada hukum Taurat, baptisan, ataupun pengakuan dengan mulut tidak dikemukakan sebagai syarat untuk dibenarkan. Sesuai dengan terjemahan harafiah dari pasal 3:27, hal-hal itu "ditutup di luar!"
...dengan mulut hal ini diakui sehingga orangnya diselamatkan...
Bagi banyak penafsir, hal mengaku Yesus sebagai Tuhan tidak dianggap suatu perbuatan yang berat, sehingga mereka tidak segan mengatakan kalau pengakuan "menumpang" dengan iman sebagai syarat pembenaran. Tetapi di tempat-tempat tertentu, dan pada zaman-zaman tertentu, perbuatan yang "gampang" ini mendatangkan hukuman berat, yaitu hukuman mati. Orang yang bertobat dan percaya kepada Kristus di wilayah-wilayah tertentu pasti akan diasingkan dari masyarakat, dan bahkan mungkin mereka dibunuh, kalau mereka mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan.
Dalam ayat-ayat yang berikut Paulus menjelaskan bahwa mengaku dengan mulut merupakan satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh orang percaya untuk memperoleh keselamatan dari bahaya yang mereka hadapi.
Orang yang mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan akan diselamatkan dari murka Allah yang "sedang dinyatakan dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia yang menindas kebenaran dengan kelaliman" (Roma 1:18). Orang yang "menindas kebenaran" tidak dapat mengaku Yesus sebagai Tuhan dengan mulut mereka, dan sebaliknya orang yang memakai mulut mereka untuk mengaku Tuhan Yesus tidak dapat menindas kebenaran!658
Wycliffe: Rm 10:10
10. Kepercayaan ini merupakan suatu kegiatan berkesinambungan dan mengacu kepada kebenaran; pengakuan iman juga merupakan suatu kegiatan berkesinambungan dan menunjuk kepada keselamatan. Kebenaran-kebenaran yang diakui dan dipercayai ini merupakan keyakinan yang terus berlangsung seumur hidup.
Ref. Silang FULL: Rm 10:11 - akan dipermalukan
• akan dipermalukan: Yes 28:16; Rom 9:33
Hagelberg: Rm 10:11
10:11 Karena Kitab Suci berkata:
"Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."
Secara harafiah, kalimat ini diterjemahkan dengan istilah akan, tetapi baik dalam aslinya (Yesaya 28:16) maupun dalam nats ini ada juga kesan bahwa dia yang percaya tidak usah malu. Dia tidak usah malu atau gelisah karena, menurut Yesaya 28, Batu yang teruji, Batu Penjuru yang mahal, suatu Dasar yang teguh, telah diletakkan di Sion.
Dia tidak usah malu karena kalau dia mengaku Yesus sebagai Tuhan dia akan "diselamatkan" dari apa yang mengancam dia.
Ref. Silang FULL: Rm 10:12 - orang Yunani // semua orang
• orang Yunani: Rom 3:22,29; [Lihat FULL. Rom 3:22]; [Lihat FULL. Rom 3:29]
• semua orang: Mat 28:18; [Lihat FULL. Mat 28:18]
Hagelberg: Rm 10:12
10:12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Tuhan yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepadaNya.
Latar belakang atau suku orang tidak dipertimbangkan. Tuhan Yesus kaya bagi semua orang yang berseru kepadaNya. Yang dimaksudkan di sini adalah berkat pertolonganNya yang berkelimpahan.
Syaratnya untuk menerima kekayaan pertolonganNya yang berkelimpahan adalah satu: kita harus berseru659 kepadaNya. Istilah ini amat penting dari segi tafsiran bagian ini. Pemakaian istilah ini menyatakan bahwa "mereka yang berseru kepada (atau memanggil) nama Yesus" merupakan sebutan bagi orang percaya. Hanya warga negara Roma berhak naik banding ke Kaisar (atau "berseru kepada Kaisar), tetapi setiap orang yang percaya kepada Kristus berhak berseru kepadaNya. Kalau ada pertolongan dari Kaisar, apa lagi kalau kita berseru kepada Dia yang adalah Raja segala raja! Memang, Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepadaNya.
Wycliffe: Rm 10:12 - tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani // Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya
12. Karena pengakuan dan kepercayaan itu demikian penting untuk memperoleh keselamatan, pernyataan Paulus selanjutnya memang tepat dan jelas. Di dalam hal memperoleh keselamatan, tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Kristus adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Para penulis Perjanjian Baru menjadikan nama Tuhan (kyrios) sebagai salah satu nama favorit untuk Yesus (lih. Arndt, kyrios, 2c, hlm. 460-461, Foerster, TWNT, III, hlm. 1087-1094). Paulus mengambil kutipan Perjanjian Lama yang berbicara mengenai Allah sebagai Tuhan dan menggunakan istilah tersebut untuk Yesus (bdg. ay. 12 dan 13). Berseru kepada nama Tuhan berarti berseru kepada Yesus. Dengan demikian berdoa kepada Yesus jelas merupakan hal yang dimaksudkan oleh kalimat ini.
Ref. Silang FULL: Rm 10:13 - nama Tuhan // akan diselamatkan
• nama Tuhan: Kis 2:21; [Lihat FULL. Kis 2:21]
• akan diselamatkan: Yoel 2:32
Hagelberg: Rm 10:13
10:13 "Sebab, setiap orang yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan."
Seperti apa yang dijelaskan di atas, "mereka yang berseru kepada nama Tuhan" merupakan sebutan bagi orang percaya. Istilah berseru dipakai 32 kali dalam Perjanjian Lama, dan tidak pernah dipakai mengenai orang yang tidak percaya kepada Tuhan Allah. Ayat ini menjelaskan bahwa Tuhan Yesus siap menyelamatkan orang selamat! Istilah "Hosana!" yang diserukan oleh umat Israel berarti "Selamatkanlah!" Pada zaman itu, dan juga pada zaman ini, orang percaya berseru "Hosana!" kepada nama Tuhan untuk diselamatkan. Kita yang sudah selamat dari hukuman kekal juga perlu diselamatkan dari murka Allah yang sedang dinyatakan, sehingga kita dapat mengalami kepenuhan hidup yang disediakan bagi kita dalam Kristus.
Nats ini tidak berarti bahwa kita selalu menerima apa saja dari Tuhan, asalkan kita memakai bentuk doa yang tepat. Dalam II Timotius 4:6-8 Rasul Paulus sudah mengerti bahwa kematiannya sudah dekat, tetapi dia juga mengerti bahwa "Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat" (II Timotius 4:18). Dia dilepaskan melalui kematian, di mana dia diantarkan kepada Tuhan di sorga!660
Dalam Surat Roma Paulus memakai beberapa istilah secara konsisten dan tetap. "Kebenaran" menceriterakan bagaimana status "benar" yang dimiliki Tuhan Yesus diperhitungkan secara kekal ke dalam "milik kepunyaan" setiap orang yang percaya dengan hati. "Keselamatan" menceriterakan bagaimana orang yang telah dibenarkan dapat mengalami hidup kekal pada zaman ini, bebas dari murka Allah yang sekarang ini dinyatakan melawan setiap orang (termasuk orang percaya) yang menindas kebenaran.661 Maka seluruh Surat Roma menjadi penguraian dari pasal 1:17, yang berkata, "Orang yang benar karena iman akan hidup." Orang yang sudah dibenarkan karena percaya dapat mengalami hidup yang kekal pada zaman ini.
Dalam Surat Roma pasal 9 dijelaskan bahwa bangsa Israel sendiri mengalami murka tersebut. Dalam pasal 10 dijelaskan bagaimana Israel dapat dibebaskan dari murka itu. Pertama, mereka harus percaya dengan hati mereka, sehingga mereka dibenarkan. Tetapi lebih dari itu, mereka juga harus berseru kepada Tuhan Yesus secara terbuka. Untuk dibebaskan, atau diselamatkan dari murka itu mereka perlu mengaku Kristus di depan masyarakat, mereka perlu dikenal sebagai orang yang selalu "naik banding" bukan kepada Kaisar, tetapi kepada Dia yang mempunyai nama atas segala nama, Tuhan Yesus Kristus.
Rm 10:1-13 - Tuhan dan Juruselamat manusia (Rabu, 2 Agustus 2006)
Tuhan dan Juruselamat manusia
Orang sebangsanya menyambut Yesus, menjadi hasrat hati dan doa Paulus. Paulus merasa pedih bahwa kesungguhan religius orang Yahudi tidak didukung oleh pengetahuan yang benar (1, 2). Memang mereka tahu bahwa Allah Esa adanya, dan Ia telah menyatakan sifat-sifat-Nya dalam Hukum Taurat, namun hakikat Taurat tidak mereka akui karena tidak mereka pahami. Taurat adalah penyataan kemurahan Allah yang mewujud penuh dalam diri dan karya Kristus yang menyelamatkan. Namun, mereka memahami Taurat sebagai tuntutan Allah, kebenaran adalah target yang harus dicapai bukan anugerah yang harus disambut. Akibatnya mereka tidak bersedia merendahkan hati menerima pembenaran dalam Kristus (3b). Mereka binasa dalam merasa benar dengan perjuangan sendiri.
Kristus adalah tujuan dan kegenapan Taurat (4) sebab Taurat bicara tentang Dia dan hanya Dia yang dapat menggenapi Taurat seutuhnya (5). Manusia tidak perlu dan tidak mungkin menjangkau Allah atau turun ke neraka menanggung sendiri segala akibat dosanya demi memperkenan Allah (6-7). Kristus sudah melakukan itu semua. Ia Allah menjadi manusia sehingga manusia tidak perlu mencari Allah dengan usaha sendiri. Ia menanggung derita dan hukuman dosa manusia agar terbebas dari murka Allah. Jalan keselamatan telah terwujud dalam Yesus Kristus. Allah hanya menuntut respons sederhana: hati yang percaya dan yang melahirkan pengakuan bahwa Yesuslah Juruselamat dan Tuhan (9-20). Menyeru Yesus Tuhan sama dengan menyeru bahwa Ia sesungguhnya adalah Allah sendiri yang telah mengambil alih ketidakmungkinan manusia dengan menggenapi semua tuntutan Taurat.
Tantangan: Sampai masa kini bukan hanya orang Yahudi yang menutup diri dari anugerah Allah. Banyak sesama kita penganut agama yang serius mencari Allah, yang hidup dalam kegelapan religius yang mereka ciptakan sendiri. Kita doakan mereka tiba pada terang kebenaran Injil anugerah.
Jerusalem: Rm 10:14-17
Jalan pemikiran yang menggunakan Kitab Suci ini adalah jelas: kalau Israel secara menyeluruh pada kenyataannya tidak berseru kepada Tuhan, maka sebabnya ialah: mereka tegar hati terhadap terang yang ditawarkan kepada mereka.
Hagelberg: Rm 10:14-15
10:14-15 Jadi, bagaimana mereka dapat berseru kepada Dia yang tidak dipercayai? Dan bagaimana mereka akan mempercayai Dia yang daripadaNya mereka tidak mendengar apa-apa? Dan bagaimana mereka akan mendengar tanpa orang yang memberitakan? Dan bagaimana mereka akan memberitakan jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis:
"Betapa indahnya kaki662 mereka yang memberitakan damai sejahtera, mereka yang memberitakan hal-hal yang baik."663
Empat pertanyaan ini menegaskan bahwa Israel tidak memiliki alasan untuk menolak berita yang diuraikan dalam Surat Roma. Oleh karena sudah ada yang diutus, dan sudah ada yang memberitakan, maka Israel sudah ada kesempatan untuk percaya dan untuk berseru kepada Dia.
Tuhan Allah sudah melakukan segala sesuatu supaya mereka percaya, tetapi mereka tidak mau menerima kebenaran yang dari Allah, kebenaran yang didasarkan pada iman. Sesuai dengan apa yang dikatakan dalam pasal 9:30-31, mereka hanya mau dibenarkan berdasarkan perbuatan mereka, suatu pembenaran yang berlawanan dengan apa yang disediakan oleh Tuhan Allah.
Pengkalimatan ayat ini menjadi bukti bahwa orang yang belum percaya kepada Kristus belum dapat berseru kepada Dia. "Keselamatan" yang disediakan bagi setiap orang yang berseru kepada Tuhan Yesus bukan merupakan keselamatan dari hukuman kekal. Mereka yang dapat berseru kepada Dia telah diselamatkan dari neraka, tetapi mereka masih perlu "diselamatkan" dari murka Allah yang berlaku zaman ini atas dosa kita, suatu murka yang diceriterakan panjang lebar dalam pasal 1:18-32. Dalam Surat Roma, keselamatan dapat dialami oleh orang percaya berkali-kali, sedangkan pembenaran atau pengampunan kekal dialami hanya sekali saja, pada saat kita percaya dalam hati kita.
"Betapa indahnya kaki mereka yang memberitakan damai sejahtera, mereka yang memberitakan hal-hal yang baik."
Paulus mengutip ayat ini untuk mengingatkan kita bahwa sudah ada yang diutus, dan sudah ada yang memberitakan damai sejahtera kepada bangsa Israel.
Dalam Yesaya 52:7 nats ini menunjuk pada pendirian Kerajaan Allah di seluruh dunia, di mana Israel akan keluar dari Zaman Kesengsaraan yang diceriterakan dalam Kitab Daniel pasal 9 dan Kitab Wahyu pasal 6-19. Pada saat kemenangan Tuhan Yesus dinyatakan, pesuruh-pesuruh akan lari dari segenap penjuru bumi untuk memberitakan damai sejahtera. Oleh karena mereka datang dari jauh, pasti kaki mereka kotor, tetapi berita yang mereka bawa begitu indah, sehingga semua orang di Yerusalem menganggap kaki mereka indah.
Oleh karena bangsa Israel sudah menolak Mesias mereka, maka apa yang dinubuatkan dalam Kitab Yesaya hanya dapat dialami secara pribadi pada zaman ini, tetapi nanti, pada saat Israel menerima Tuhan Yesus sebagai Mesias dari Allah, damai sejahtera dan hal-hal yang baik akan dialami oleh semua warga Kerajaan Allah.
...damai sejahtera... hal-hal yang baik...
Menurut Hodges,664 dua anak kalimat ini mencerminkan dua tema bagian ini. Damai sejahtera yang diberitakan adalah pembenaran Allah yang dikaruniakan kepada setiap orang yang percaya dalam hati bahwa Yesus adalah Tuhan, dan hal-hal yang baik merupakan pertolongan dari Roh Allah, atau "keselamatan", yang sudah diuraikan dalam pasal 8.
Wycliffe: Rm 10:14-15
14, 15. Hubungan antara kebenaran oleh iman dan objek iman itu sederhana. Percaya kepada objek iman (Kristus) menghasilkan kebenaran oleh iman bagi orang percaya tersebut. Bila manusia percaya kepada Kristus. mereka berseru kepada-Nya. Hal ini membawa Paulus kepada berbagai persoalan tentang berseru kepada nama Tuhan. Tidak mungkin orang berseru jika orang itu tidak percaya. Tidak mungkin orang percaya tanpa mendengar. Tidak mungkin orang mendengar tanpa ada yang memberitakan. Tidak mungkin ada yang memberitakan jika tidak ada yang diutus. Perhatikan bahwa menjangkau orang bagi Allah diawali dengan penugasan terhadap para utusan. Kemudian melalui pemberitaan, tindakan mendengar dan percaya, manusia dituntun untuk berseru kepada nama Tuhan. Keindahan kaki para utusan mengacu kepada semangat mereka untuk menyebarkan berita yang baik itu. Kutipan dari Yesaya 52:7 mengacu kepada laporan para utusan bahwa Yehovah telah menebus Yerusalem. Paulus menggunakan kata-kata ini untuk kabar baik tentang Kristus - yaitu Injil.
Ende: Rm 10:15 - Alangkah indahnja
Kutipan ini diambil dari Yes 52:7, tetapi ditafsirkan Paulus sangat bebas. Paulus membandingkan sikap orang Jahudi terhadap Indjil dengan sikap orang Israel dahulu terhadap kabar gembira, bahwa mereka dibebaskan dari tawanan di Babilon. Kristus memaklumkan kebebasan dari tawanan dosa. Isaias dalam nubuatnja menggambarkan bagaimana pembawa berita itu dengan girangnja dan dengan gembira itu kepada para tawanan di Babilon itu. Tetapi mereka tak atjuh dan tidak mau pertjaja.
Ref. Silang FULL: Rm 10:15 - kabar baik
• kabar baik: Yes 52:7; Nah 1:15
Hagelberg: Rm 10:14-21
d. Firman Iman Sudah Diberitakan kepada Israel, tapi Israel Melanggar dan Menyangkal 10:14-21
Dalam bagian ini pentingnya pemberitaan Firman yang disebut di atas ditekankan. Firman itu harus diberitakan, tetapi Israel sudah mendengarnya, dan mereka sudah menolak kebenaran Allah. Jadi, sesuai dengan apa yang ditegaskan sejak pasal 9:30, Israel sendiri harus bertanggung jawab karena mereka sudah menolak kebenaran yang dari Allah.
SH: Rm 10:4-15 - Kristus adalah kegenapan hukum Taurat. (Minggu, 7 Juni 1998)
Kristus adalah kegenapan hukum Taurat.
Ucapan Paulus ini dapat mengandung dua arti. Pertama, Tuhan Yesuslah sebenarnya tujuan Taurat sebab hanya Ia telah memenuhi tuntutan Taurat dengan sempurna.
Kedua, karena itu Ia mengakhiri Taurat. Bukan lagi Taurat jalan untuk orang berharap diselamatkan, tetapi iman kepada-Nya saja jalan keselamatan. Kenyataan itu tidak perlu dipersoalkan lagi. Sebab Yesus Kristus nyata-nyata sudah datang menjadi manusia, mati dan bangkit. Mempertanyakan ulang fakta itu seolah orang yang ingin mencoba menjelajahi jurang tak terukur yang telah dijembatani Kristus (ayat 7).
Iman di hati, pengakuan di mulut. Keduanya tak dapat dipisahkan. Berseru (memanggil dalam doa) hanya dapat dilakukan oleh orang yang percaya (ayat 14). Percaya yang sungguh akan terungkap dalam pengakuan di mulut. Israel telah menerima berita keselamatan melalui para rasul, dan nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama menunjuk kepada Kristus. Namun mereka tidak percaya. Sayang Israel tak dapat berseru kepada Kristus karena mereka menolak Kristus. Seluruh umat manusia terancam binasa dalam murka Allah. Semua suku bangsa, setiap orang perlu mendengarkan Injil. Anda yang telah mengalami kebaikan Yesus, tidakkah tergerak membawa kabar baik bagi mereka?
Doa: Mendoakan saudara-saudara kita yang masih dicengkeram oleh kebutaan rohani.
SH: Rm 10:14-21 - Menolak utusan Allah (Kamis, 3 Agustus 2006)
Menolak utusan Allah
Berturut-turut Paulus melontarkan empat pertanyaan. Tiga yang pertama merupakan rangkaian logis dari ketergantungan orang untuk dapat berseru mengakui Yesus sebagai Tuhan, dengan percaya kepada-Nya, dan mendengar tentang Dia dari orang yang mewartakan-Nya (14). Pertanyaan pertama menegaskan indahnya panggilan Allah atas orang yang menjadi pewarta Injil (15). Mereka adalah utusan Allah sendiri yang dalam penilaian-Nya mengemban tugas yang mulia. Mereka indah bagi Allah (15b).
Tujuan utama Paulus dengan rangkaian pertanyaan dan pernyataan ini bukan untuk membangkitkan kesan mulia dan hasrat rindu menjadi pewarta Injil meski tentu saja hal itu perlu dimiliki setiap orang Kristen. Maksud Paulus adalah menegaskan kebebalan orang Yahudi, juga orang masa kini, yang sesudah beroleh kesempatan mendengarkan Injil tetap menolak utusan Allah. Menolak berita Injil, sesungguhnya menolak utusan Allah dan juga Utusan Allah, yaitu Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat itu (19, 21).
Hagelberg: Rm 9:1--11:36
C. Pembenaran karena Iman tidak Meniadakan Janji Allah kepada Israel 9:1-11:36
Bangsa yang dipilih oleh Allah tidak mau dibenarkan sebagai bangsa, tetapi pada zaman Ini ada pribadi-pribadi yang dibenarkan, dan pada akhir zaman seluruh Israel akan dibenarkan, dan janji Allah kepada Abraham akan digenapi.
Menurut banyak penafsir, Rasul Paulus menyelesaikan pokok yang diuraikan sejak pasal 1 pada akhir pasal 8. Menurut mereka, pasal 9-11 menguraikan suatu pokok baru, yang tidak berkaitan dengan pasal 1-8. Mereka berkata bahwa Paulus melanjutkan surat ini bukan untuk memperkembangkan pokok itu, tetapi untuk menyatakan beban hatinya mengenai keadaan rohani bangsa Israel, bangsanya sendiri. Menurut pengertian mereka, pasal 9-11 hanya merupakan sisipan saja, dan Surat Roma tidak memiliki kesatuan.
Tetapi kalau kita percaya bahwa Surat Roma merupakan ilham dari Allah dengan bentuk yang sempurna, maka kita menolak pendapat tersebut, dan kita mengamati Surat Roma untuk mengerti susunannya.
Pada akhir pasal 8 Paulus berkata bahwa tidak ada sesuatupun yang "dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." Tetapi bagaimana dengan bangsa Israel? Justru pada waktu kita menikmati kegenapan janji Allah, mereka yang diberi janji-janji itu berada dalam murka Allah. Seolah-olah Allah sendiri tidak setia pada janjiNya. Kalau Allah tidak setia, apa gunanya seluruh diskusi Paulus dalam Roma 1-8? Oleh karena masalah ini, maka Paulus harus menjelaskan tiga hal:556 1. Tuhan Allah yang memberi janji-janji tersebut juga telah menentukan bahwa janji Allah dikhususkan kepada orang yang beriman (9:6-29). 2. Bangsa Israel bertanggung jawab atas penolakannya, karena Israel mau membenarkan dirinya, dan tidak mau dibenarkan karena iman (9:30-10:21). 3. Walaupun zaman ini bangsa Israel ditolak sebagai bangsa, tetapi akan tiba suatu hari di mana seluruh bangsa Israel akan diselamatkan (11:1-36).
Pada waktu pasal 9-11 dipelajari, yang harus dimengerti adalah bahwa memilih bangsa dan memilih pribadi tidak sama. Dalam pasal 1-8 Paulus membicarakan bagaimana individu-individu dipilih dan dibenarkan. Individu yang dipilih tidak mungkin dipisahkan dari kasih Allah, dan tidak mungkin dia masuk neraka. Dalam pasal 9-11 Paulus membicarakan bagaimana bangsa Israel dipilih. Kalau sebuah bangsa dipilih, itu tidak berarti bahwa setiap individu dari bangsa itu akan juga dipilih dan dibenarkan. Kalau sebuah bangsa dipilih maka akan tiba suatu hari di mana seluruh angkatan itu, yaitu setiap warga yang hidup dari bangsa itu, akan dibenarkan oleh iman. Setiap mereka yang masih hidup pada hari itu akan percaya, karena pembenaran harus melalui iman. Tidak ada kontradiksi antara apa yang Paulus katakan mengenai individu yang dipilih, sehingga mereka percaya dan dibenarkan, dan apa yang dia katakan mengenai bangsa Israel yang dipilih.
Pada dasarnya, istilah "Israel" dalam Surat Roma menunjuk pada keturunan jasmani dari Abraham, Ishak, dan Yakub. Memang teolog-teolog tertentu mau memberi definisi yang lain, yaitu bahwa di sana-sini dalam Surat Roma kata "Israel" menunjuk pada jemaat Kristen. Sebaiknya definisi itu diuji. Untuk menguji definisi tersebut, bacalah Roma pasal 9-11, dan gantilah istilah "Israel" dengan istilah "jemaat" di mana perlu. Bukankah nats ini dikacaukan? Cranfield557 berkata bahwa tafsiran itu, yaitu bahwa Allah telah menterlantarkan bangsa Israel, dan menggantikannya dengan jemaat Kristen, adalah "buruk dan tidak Alkitabiah". Dia melanjutkan dengan berkata, "Tiga pasal ini dengan tegas melarang kita mengatakan bahwa jemaat menggantikan bangsa Yahudi untuk selama-lamanya."
Sekali lagi, dalam bagian yang berikut Rasul Paulus akan menjelaskan bahwa keadaan rohani bangsa Israel, bangsa yang dipilih Allah, tidak bertentangan dengan apa yang telah diuraikan dalam pasal 1-8. Sebenarnya tiga pasal yang berikut menguatkan ajaran Rasul Paulus, karena dia menjelaskan bahwa Israel yang sekarang ini mengejar kebenaran melalui perbuatan, yaitu Israel yang pada umumnya menolak kebenaran melalui iman, akan dibenarkan juga, dan itupun melalui iman! Ajaran Rasul Paulus dikuatkan, karena ajaran tersebut didasari pada kemurahan Allah.558 Kita dipilih dan dibenarkan, bukan oleh karena sesuatu yang baik dalam hati kita. Demikian juga Israel dipilih, dan akan dibenarkan, bukan oleh karena sesuatu yang baik dalam mereka, tetapi oleh karena kemurahan Tuhan Allah.
Dengan demikian ajaran Rasul Paulus mengenai kemurahan Allah dikuatkan dalam tiga pasal ini di mana dia menjelaskan bahwa pada suatu hari akan datang seluruh bangsa Israel yang hidup, yang akan percaya dan akan dibenarkan.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 17 November 2024Kabar dari Bukit HUKUM DI DALAM HATI (Ibr. 10:11-25) ”Aku...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 649 guests and no members online