Monday, January 06, 2025

Khotbah (3) Minggu 5 Januari 2025 - Minggu II Setelah Natal

Khotbah (3) Minggu 5 Januari 2025 - Minggu II Setelah Natal

 

 SUKACITA MENANTI (Yer. 31:7-14)

 

 “Mereka akan datang bersorak-sorak di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan TUHAN, karena gandum, anggur dan minyak, karena anak-anak kambing domba dan lembu sapi; hidup mereka akan seperti taman yang diairi baik-baik, mereka tidak akan kembali lagi merana” (Yer. 31:12)

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita hari Minggu ini adalah Yer. 31:7-14. Judul perikopnya: Perjanjian baru. Surat Yeremia ini ditulis saat bangsa Israel di masa pembuangan. Berbagai kesusahan mereka alami: tidak ada lagi lahan bertani dan panen hilang, kejahatan meningkat, umat terserak tidak dapat berkumpul, beribadah sulit sehingga pengajaran hilang, rumah Tuhan kosong, hubungan dengan Allah semakin menjauh (ay. 4-9). Tetapi, Allah berjanji memulihkan hal itu semua. Keselamatan akan diberikan, kesedihan menjadi sukacita dan sorak-sorai.

 

 

 

Kita sudah merasakan beratnya perjalanan hidup tahun lalu. Pandemi Covid-19 melantakkan seluruh bumi. Jutaan orang Indonesia semakin miskin, pekerjaaan hilang, pendapatan turun bahkan lenyap, berkumpul untuk melepas rindu pun dilarang. Keluar rumah harus bertutup mulut dan hidung, tidak boleh lagi merangkul, dan harus mengikuti prokes 5M supaya selamat dari virus jahat. Dalam hal ini, mungkin ada yang bertanya: Dimana Tuhan? Mengapa Tuhan membiarkan ini terjadi?

 

 

 

Nas minggu ini menjelaskan bahwa di atas semua kesusahan umat Israel itu, tujuan Allah adalah terjadinya pemulihan rohani. Bangsa Israel dihukum dengan dibuang ke negeri orang; oleh karena dosa-dosa umat dan pemimpinnya. Tidak ada ketaatan dan tidak ada lagi hubungan kasih sesama yang erat di antara umat. Para imam tidak lagi peka terhadap pesan Allah; umat telah meninggalkan Allah dan para pemimpin pun tidak peduli atas situasi yang ada yakni berkat Tuhan tidak lagi tercurah bagi mereka.

 

 

 

Perayaan Natal yang baru lalu selayaknya mengingatkan, jika ingin kita dipulihkan maka umat perlu semakin mendekat kepada Tuhan. Pemimpin juga harus semakin menyadari tujuan Yesus datang ke dunia, yakni bukan hanya untuk menebus dosa dan memberitahukan tahun rahmat, tetapi juga "untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; ... untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang" (Luk. 4:18-19). Sangat jelas, selain rohani dipulihkan, semua kemiskinan dan dampaknya, mesti dikembalikan kepada gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26).

 

 

 

Pemulihan seperti apa yang kita harapkan setelah pandemi ini berlalu? Pemulihan apa yang kita mimpikan di tahun yang baru ini? Semua tergantung kita. Allah bekerja dengan perkasa dengan mudah membalikkan semua keadaan. Justru kita yang perlu banyak berkorban, perlu lebih banyak bersekutu dengan Tuhan dengan membaca firman dan berdoa; berdoa tidak hanya untuk diri sendiri.

 

 

 

Gereja-gereja kita sebaiknya  tidak hanya fokus dan sibuk dengan dirinya, mengurus organisasi dan denominasi untuk kepentingan anggotanya saja. Sebab, hal ini akan membuat umat lainnya yang berada di kawasan jauh dan pinggiran menjadi terus terabaikan. Serigala mengintai dan gereja tidak peduli. Jika kita ingin kesusahan pandemi ini segera berlalu, mohonkan kita dipulihkan dari "pembuangan" peradaban normal. Saatnya semua pihak bertobat, berbalik ke maksud Tuhan demi menebus dan menyelamatkan, yakni untuk menjadi alat Tuhan dalam menyelamatkan orang lain. Yesus diutus untuk mengutus kita. Ia memberkati agar kita menjadi berkat. Ia memberi teladan supaya kita menjadi teladan.

 

 

 

Marilah, memasuki tahun yang baru ini, kita nyatakan dengan bersyukur, juga semakin memberi hati dan talenta kita kepada Tuhan dan sesama. Kita bersukacita karena Tuhan telah menebus dan menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya. Kita melewati tahun lalu dan kini kita berpengharapan sebab Tuhan memberi janji baru kepada kita. Saatnya akan tiba: "Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka. Aku akan memuaskan jiwa para imam dengan kelimpahan, dan umat-Ku akan menjadi kenyang dengan kebajikan-Ku” (ay. 13b-14).

 

Tuhan telah bersemayam dalam hati kita semua menjalani tahun yang baru ini.

Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin.

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 1071 guests and no members online

Statistik Pengunjung

10043924
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
69600
66169
135769
9392853
417497
1777712
10043924

IP Anda: 162.158.163.78
2025-01-06 20:35

Login Form