Khotbah (2) Minggu Kelima Setelah Pentakosta - 13 Juli 2025
Khotbah (2) Minggu Kelima Setelah Pentakosta - 13 Juli 2025
LAYAK DAN BERKENAN (Kol. 1:1-12)
Firman Tuhan bagi kita pada Minggu V setelah Pentakosta ini diambil dari Kol. 1:1-12. Nas ini berbicara tentang bagaimana kehidupan orang Kristen yang sebenarnya. Melalui nas ini Rasul Paulus menjadi teladan bagi kita, dalam memberi salam pembukaan, ungkapan rasa syukur disertai doa pengharapan, yang merupakan ciri khasnya. Begitu pulalah yang diperbuatnya untuk jemaat di Kolose yang tidak dikenalnya. Kita pun, dalam berkomunikasi, termasuk lewat telepon/SMS/WA, hendaknya menampilkan hal-hal itu sebagai ciri umat Kristiani, selalu mengawali dengan salam pembuka.
Jemaat Kolose dibimbing oleh Epafras, murid Rasul Paulus di Efesus (Kis. 19:10; Kol. 4:12-13). Semula wilayah ini penuh dengan ajaran palsu, kekuatan mistik dan penyembahan berhala. Rasul Paulus menekankan kembali Injil yang diajarkannya, yakni: berpusat pada Kristus (ayat 4), firman kebenaran (ayat 5), yang berkembang di seluruh dunia, dan mengenalkan kasih karunia Allah (ayat 6). Inilah yang menjadi sukacita bagi Rasul Paulus dan kita semua, ketika Injil itu berbuah, dan buahnya adalah beriman kepada Kristus Yesus, berwujud kasih terhadap semua orang percaya (dan sesama), serta kuatnya pengharapan yang disediakan bagi kita di sorga (ayat 4-5, band. 1Kor. 13:13).
Tujuan semua itu, pertama, agar hidup kita semakin layak di hadapan Tuhan, serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik. Tujuan kedua, agar pengenalan dan pengetahuan kita yang benar tentang Allah terus bertumbuh (ayat 10). Ini akan terjadi jika setiap orang percaya, menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna (ayat 9).
Kita hidup di dunia ini dengan segala hasrat keinginan daging, ingin mendapat hormat dan pujian, serta tawaran dunia, bahkan juga dengan segala ujian, tantangan dan rasa sakit, yang semuanya itu tidak mudah diabaikan. Oleh karenanya, kita perlu berdoa agar terus dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya, untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar (ayat 11). Tetapi kadang-kadang kita kalah dan jatuh, mengikuti keinginan daging dan iblis. Tidak apa, bila kita memiliki kuncinya yakni kembali kepada Kristus dengan penyesalan dan mohon pengampunan. Kunci pengampunan dalam Kristus adalah seketika itu; tidak ada istilah nanti atau ditunda dulu.
Rasa syukur wajib dinaikkan kepada Bapa, yang telah melayakkan kita dengan melepaskan kita dari kuasa kegelapan, dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih, Yesus Kristus; di dalam Dia kita memiliki penebusan, yaitu pengampunan dosa (ayat 13-14). Maka teruslah berbuah, menjadi berkat di setiap saat, bertambah hikmat memahami kehendak Bapa, dan semakin berkenan kepadaNya.
Selamat beribadah dan selamat melayani.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu Kelima Setelah Pentakosta - 13 Juli 2025Khotbah Minggu Kelima Setelah Pentakosta - 13 Juli 2025 PERBUATLAH...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu Kelima Setelah Pentakosta - 13 Juli 2025Khotbah (2) Minggu Kelima Setelah Pentakosta - 13 Juli 2025 LAYAK...Read More...
-
Khotbah (3) Minggu Kelima Setelah Pentakosta - 13 Juli 2025Khotbah (3) Minggu Kelima Setelah Pentakosta - 13 Juli 2025 ACT...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 91 guests and no members online