Khotbah Minggu ke-XX setelah Pentakosta - 15 Oktober 2023 (Opsi 2)
Khotbah Minggu Keduapuluh setelah Pentakosta - 15 Oktober 2023 (Opsi 2)
KERAJAAN YANG HILANG (Mat. 22:1-14)
"Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih" (Mat. 22:14)
Firman Tuhan hari Minggu ini Mat. 22:1-14, kembali berbicara tentang Kerajaan Sorga. Bila nas minggu lalu menceritakan perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur, yang tidak mau membayar kewajiban berbaginya (Mat. 21:33-46), minggu ini Kerajaan Sorga seumpama raja yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
Tradisi di Israel saat itu, para tamu yang diundang dipanggil untuk makan saat hidangan telah tersedia. Umumnya undangan hanyalah kerabat dekat setempat saja. Tanggal dan jam telah ditetapkan, tetapi biasanya tidak seformal saat ini yang tercetak pada kertas/media. Dan ternyata saat hidangan raja telah tersedia, banyak yang tidak mau datang: ada yang pergi ke ladang, ada yang pergi mengurus usahanya; semua sibuk tidak mengindahkannya. Mereka berpikir itu jamuan biasa. Maka sang raja pun murka, membinasakan mereka yang ternyata pembunuh dan juga membakar kota mereka (ayat 4-5).
Seperti minggu lalu nas ini jelas ditujukan kepada orang Yahudi. Pesta perjamuan adalah ungkapan sukacita dari Bapa di Sorga atas pendamaian dan penebusan yang telah dilakukan melalui Anak-Nya Yesus Kristus, yang datang ke dunia bagaikan mempelai pria bagi umat sebagai mempelai wanita (Mat. 25:1-10; Luk. 5:34). Ternyata orang Israel tidak menyambut-Nya, dan hal itulah menjadi sumber amarah Allah Bapa kepada mereka.
Injil Matius lebih sering menggunakan kata Kerajaan Sorga, sementara Injil Lukas menuliskan Kerajaan Allah. Keduanya sama. Menurut Prof. G.E. Ladd dari Pasadena University dalam bukunya Injil Kerajaan, “Kerajaan Allah pada dasarnya adalah pemerintahan Allah; kekuasaan Allah, kedaulatan Ilahi yang sedang bekerja.” Ia merupakan kenyataan rohani yang dapat kita nikmati sekarang ini, bukan hanya nanti! Firman-Nya: “Kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman tetapi damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (Rm. 14:17). “Ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab, sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu” (Luk. 17:20).
Tetapi Alkitab juga menjelaskan bahwa Kerajaan Allah akan digenapi di masa mendatang, puncak ketika Tuhan Yesus datang kedua kalinya (K4). Ini menjadi sebuah warisan bagi kita orang percaya, tulis Prof. Ladd dalam buku tersebut. “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan” (Mat. 25:34).
Mereka yang sudah masuk ke dalam Kerajaan Allah dan terus hidup dalam pengharapan kegenapan janji Tuhan, hidupnya ditandai dengan kepenuhan sukacita dan damai sejahtera. Mereka juga telah lepas dari kuasa kegelapan (Kol. 1:13). Oleh karena itu, bila saat ini hidup kita belum penuh dengan sukacita dan damai sejahtera, masih tinggal dalam kegelapan dengan menyukai perbuatan dosa, kita perlu merenungkan nas minggu ini. Kehidupan yang menyukai amarah, penuh takut dan kekhawatiran, kehilangan sukacita, suka mendendam, bersikap kasar, tidak berbuah, dan tidak terus dibarui, itu merupakan tanda-tanda Kerajaan Allah belum berkuasa pada dirinya. Kita mengaku orang percaya, tetapi sebenarnya hidup di luar Kerajaan itu.
Hidup kita hanya bisa dibarui oleh Roh Kudus, dan sangat efektip jika kita menyukai membaca firman Tuhan dan renungan (2Tim. 3:15-16). Renungan pagi atau doa/mazmur malam ibarat hidangan yang disediakan, undangan menikmati perjamuan dengan Tuhan. Jika kita mengabaikan renungan tersebut, atau tidak membaca firman Tuhan sendiri, bagaimana hidup kita dapat diubahkan? Janganlah hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri dan sombong. “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih" (ayat 24), dapat menjadi kenyataan.
Mereka yang tidak rindu atau mengabaikan firman Tuhan setiap hari dalam hidupnya, maka sebetulnya Kerajaan Allah belum ada dalam dirinya. Bila kita belum merasakan Kerajaan Allah saat ini, maka tidak mungkin kita dapat menikmati Kerajaan Allah kelak bersama Tuhan Yesus. Janganlah sampai ayat ini terjadi pada diri kita, “Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi" (ayat 23). Waduh, ngeri bah!
Selamat beribadah dan selamat melayani.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 8 Desember 2024 - Minggu Adven IIKhotbah Minggu 8 Desember 2024 – Minggu Adven II KEBENARAN...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 8 Desember 2024 - Minggu Adven IIKhotbah (2) Minggu 8 Desember 2024 – Minggu Adven II PEMURNIAN...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 1 Desember 2024Kabar dari Bukit MENYEGARKAN DAN MEMPERBARUI PERJANJIAN (Mzm....Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 691 guests and no members online