Tuesday, December 03, 2024

Khotbah Minggu ke-XX setelah Pentakosta - 15 Oktober 2023 (Opsi 2)

 Khotbah Minggu Keduapuluh setelah Pentakosta - 15 Oktober 2023 (Opsi 2)

 

 KERAJAAN YANG HILANG (Mat. 22:1-14)

 

 "Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih" (Mat. 22:14)

 

 

 

Firman Tuhan hari Minggu ini Mat. 22:1-14, kembali berbicara tentang Kerajaan Sorga. Bila nas minggu lalu menceritakan perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur, yang tidak mau membayar kewajiban berbaginya (Mat. 21:33-46), minggu ini Kerajaan Sorga seumpama raja yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.

 

 

 

Tradisi di Israel saat itu, para tamu yang diundang dipanggil untuk makan saat hidangan telah tersedia. Umumnya undangan hanyalah kerabat dekat setempat saja. Tanggal dan jam telah ditetapkan, tetapi biasanya tidak seformal saat ini yang tercetak pada kertas/media. Dan ternyata saat hidangan raja telah tersedia, banyak yang tidak mau datang: ada yang pergi ke ladang, ada yang pergi mengurus usahanya; semua sibuk tidak mengindahkannya. Mereka berpikir itu jamuan biasa. Maka sang raja pun murka, membinasakan mereka yang ternyata pembunuh dan juga membakar kota mereka (ayat 4-5).

 

 

 

Seperti minggu lalu nas ini jelas ditujukan kepada orang Yahudi. Pesta perjamuan adalah ungkapan sukacita dari Bapa di Sorga atas pendamaian dan penebusan yang telah dilakukan melalui Anak-Nya Yesus Kristus, yang datang ke dunia bagaikan mempelai pria bagi umat sebagai mempelai wanita (Mat. 25:1-10; Luk. 5:34). Ternyata orang Israel tidak menyambut-Nya, dan hal itulah menjadi sumber amarah Allah Bapa kepada mereka.

 

 

 

Injil Matius lebih sering menggunakan kata Kerajaan Sorga, sementara Injil Lukas menuliskan Kerajaan Allah. Keduanya sama. Menurut Prof. G.E. Ladd dari Pasadena University dalam bukunya Injil Kerajaan, “Kerajaan Allah pada dasarnya adalah pemerintahan Allah; kekuasaan Allah, kedaulatan Ilahi yang sedang bekerja.” Ia merupakan kenyataan rohani yang dapat kita nikmati sekarang ini, bukan hanya nanti! Firman-Nya: “Kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman tetapi damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (Rm. 14:17). “Ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab, sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu” (Luk. 17:20).

 

 

 

Tetapi Alkitab juga menjelaskan bahwa Kerajaan Allah akan digenapi di masa mendatang, puncak ketika Tuhan Yesus datang kedua kalinya (K4). Ini menjadi sebuah warisan bagi kita orang percaya, tulis Prof. Ladd dalam buku tersebut. “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan” (Mat. 25:34).

 

 

 

Mereka yang sudah masuk ke dalam Kerajaan Allah dan terus hidup dalam pengharapan kegenapan janji Tuhan, hidupnya ditandai dengan kepenuhan sukacita dan damai sejahtera. Mereka juga telah lepas dari kuasa kegelapan (Kol. 1:13). Oleh karena itu, bila saat ini hidup kita belum penuh dengan sukacita dan damai sejahtera, masih tinggal dalam kegelapan dengan menyukai perbuatan dosa, kita perlu merenungkan nas minggu ini. Kehidupan yang menyukai amarah, penuh takut dan kekhawatiran, kehilangan sukacita, suka mendendam, bersikap kasar, tidak berbuah, dan tidak terus dibarui, itu merupakan tanda-tanda Kerajaan Allah belum berkuasa pada dirinya. Kita mengaku orang percaya, tetapi sebenarnya hidup di luar Kerajaan itu.

 

 

 

Hidup kita hanya bisa dibarui oleh Roh Kudus, dan sangat efektip jika kita menyukai membaca firman Tuhan dan renungan (2Tim. 3:15-16). Renungan pagi atau doa/mazmur malam ibarat hidangan yang disediakan, undangan menikmati perjamuan dengan Tuhan. Jika kita mengabaikan renungan tersebut, atau tidak membaca firman Tuhan sendiri, bagaimana hidup kita dapat diubahkan? Janganlah hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri dan sombong. “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih" (ayat 24), dapat menjadi kenyataan.

 

 

 

Mereka yang tidak rindu atau mengabaikan firman Tuhan setiap hari dalam hidupnya, maka sebetulnya Kerajaan Allah belum ada dalam dirinya. Bila kita belum merasakan Kerajaan Allah saat ini, maka tidak mungkin kita dapat menikmati Kerajaan Allah kelak bersama Tuhan Yesus. Janganlah sampai ayat ini terjadi pada diri kita, “Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi" (ayat 23). Waduh, ngeri bah!

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 691 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8028995
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
1053
80866
180280
7546890
180280
883577
8028995

IP Anda: 172.70.188.45
2024-12-04 00:22

Login Form