Kabar dari Bukit Minggu 1 Oktober 2023
Kabar dari Bukit
PERBAHARUILAH HATIMU (Yeh. 18:1-4; 25-32)
”Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya” (Yeh. 18:30a)
Ada tiga pertanyaan besar bagi orang percaya terkait dosa. Pertama, konsekuensi perbuatan dosa terhadap kehidupan kita di dunia ini maupun pasca kematian. Alkitab berkata, upah dosa adalah maut (Rm. 6:23). Tapi apa selain maut? Pertanyaan kedua, terkait dosa turunan atau dosa asal, apakah kesalahan orangtua atau leluhur selalu ditimpakan kepada anak cucunya? Dan ketiga, apakah penderitaan seseorang di dunia otomatis akibat dosa-dosanya?
Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu berbahagia ini adalah Yeh. 18:1-4; 25-32. Nas ini merupakan jawaban nabi Yehezkiel kepada umat Israel yang menyindir seolah-olah Tuhan berlaku tidak adil. Keluhan mereka dituliskan di ayat 2: “Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu?” Mereka merasa dihukum akibat dosa-dosa dari leluhurnya; kenapa kini mereka yang harus menanggung?
Nabi Yehezkiel kemudian menjelaskan hal itu tidak benar, dengan contoh yang bagus dan panjang. Jika seseorang berusaha berbuat benar, taat dan menuruti perintah Tuhan, maka ia akan hidup dan tidak dihukum. Tetapi jika anaknya berperilaku buruk, tidak mengikuti perintah-Nya dan terperosok ke dalam dosa serta tidak bertobat, maka ia harus mati; darahnya tertimpa kepadanya sendiri. Dan, jika kemudian anaknya (cucu orang pertama) insaf, menyadari perbuatan ayahnya tidak baik, tidak mengikutinya, serta berbuat benar sesuai perintah Tuhan, maka ia akan hidup (ay. 4-24, 26-28).
Jadi sangat jelas bahwa setiap manusia bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Memang ada dosa asal (Kel. 20:5; Ul. 5:9; Mzm. 51:7). Namun ini perlu ditafsirkan bahwa orang tua yang berbuat dosa akan menurunkan "kecendrungan" anak-anaknya berbuat dosa. Kecendrungan itulah yang terjadi dan menular. Jika kemudian anaknya menyadari dan memohon pengampunan dan pemutusan, berbalik dan bertobat, maka Tuhan tidak akan menimpakan hukuman kepadanya (ay. 19-21). Dengan demikian, Yehezkiel berkata, hukuman kepada mereka itu karena dosa sendiri yang terpengaruh dosa leluhurnya.
Demikian halnya jika seseorang mengalami penderitaan atau merasa kurang diberkati. Ada beberapa kemungkinan yang terjadi. Pertama, dosa asal dan bawaan ayah dan leluhur, tidak diputus dan dibereskan seperti di atas. Kedua, penderitaan itu akibat perbuatan dirinya sendiri. Penghukuman terjadi karena prinsip keadilan Allah. Meski kita perlu sadari, Ia mengizinkan penderitaan di dunia bukan dalam kerangka penghukuman, tetapi lebih kepada pendisiplinan agar lebih taat dan dekat kepada Dia. Contoh populer adalah kisah Ayub. Jelas itu ulah iblis meski Allah ingin menguji kesetiaan Ayub (Ay. 1:1-12). Oleh karena itu, kita tidak dapat menghakimi orang yang mengalami penderitaan otomatis karena dosa-dosanya.
Sebaliknya mereka yang kelihatan "diberkati" di dunia, tidak otomatis merupakan bukti mereka taat dan tidak berdosa. Allah Mahaadil dan Mahatahu yang akan membalaskan sesuai dengan dosa dan kejahatannya (Yer. 23:2; Yeh. 7:3-4). Tidak ada yang dapat disembunyikan (Mrk. 4:22; Rm. 2:16), Tuhan tidak dapat dipermainkan (Gal. 6:7a) dan tidak seorang pun perlu memberi nasihat kepada-Nya (Yes. 40:13; Rm. 11:34). Semua jiwa adalah milik-Nya (ay. 4).
Kita hidup dalam era Perjanjian Baru yang menekankan apa yang kita tabur pasti itu yang akan dituai (Gal. 6:7). Jangan kita sesat dan mudah menghakimi. Tetapi ingatlah bahwa setiap perbuatan dosa menerima konsekuensinya. Apalagi berbuat dosa dengan sengaja, sangat jelas, tidak ada korban untuk menghapusnya selain hanya penghakiman dan kematian yang mengerikan (Ibr. 10:26-27a, Bil. 15:30). Kesengajaan itu tanda tidak taat dan setia.
Pesan penutup nas ini: “Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, ... dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! (ay. 30-31). Yesus setia menanti keinsafan kita.
Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 8 Desember 2024 - Minggu Adven IIKhotbah Minggu 8 Desember 2024 – Minggu Adven II KEBENARAN...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 8 Desember 2024 - Minggu Adven IIKhotbah (2) Minggu 8 Desember 2024 – Minggu Adven II PEMURNIAN...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 1 Desember 2024Kabar dari Bukit MENYEGARKAN DAN MEMPERBARUI PERJANJIAN (Mzm....Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 746 guests and no members online