Saturday, November 23, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 10 September 2023

Kabar dari Bukit

 

 JALAN PULANG PERTOBATAN (Yeh. 33:7-15)

 

 

”Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu!” (Yeh. 33:11)

 

 

 

Ada banyak versi tentang tahapan dan jalan menuju keselamatan hidup kekal. Namun hampir sepakat, pertobatan adalah kunci pembuka gerbang memasuki manusia baru, agar kelak dapat hidup bersama para malaikat dan Tuhan Yesus di sorga. Pertobatan memerlukan kuasa Roh Kudus bersama langkah tindakan sukarela manusia yang melibatkan iman, disertai dengan pikiran, hati dan kemauan.

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu yang berbahagia ini adalah Yeh. 33:7-15. Ini pesan Tuhan yang sangat jelas dan tegas tentang dampak perbuatan dosa manusia sekaligus pentingnya pertobatan, yang dalam bahasa Yunani disebut dengan metanoia dan arti harfiahnya berbalik. Seperti saat berbaris, "Balik Gerak!", kira-kira begitulah maknanya.

 

 

 

Manusia dapat berdalih sebagaimana umat Israel dalam nas ini. Namun Allah mengingatkan atas sikap mereka yang berkata, “Pelanggaran kami dan dosa kami sudah tertanggung atas kami dan karena itu kami hancur; bagaimanakah kami dapat tetap hidup? (ay. 10b). Allah tidak menyukai umat atau seseorang yang merasa dirinya benar dan "mengandalkan kebenarannya dan ia berbuat curang, segala perbuatan-perbuatan kebenarannya tidak akan diperhitungkan, dan ia harus mati dalam kecurangan yang diperbuatnya" (ay. 13). Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk selalu rendah hati di hadapan Tuhan, sebagaimana isi Doa Bapa Kami, "dan ampunilah kami akan kesalahan kami....dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."

 

 

 

Menurut Beth Moore dalam bukunya Ketika Orang Percaya Melakukan Hal yang Berdosa, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan agar pertobatan efektip. Pertama, setan memiliki cara yang terencana. Setan adalah ular yang paling cerdik dari segala binatang di darat (Kej. 3:1). Oleh karena itu Rasul Paulus mengingatkan, “Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya” (2Kor. 11:3).

 

 

 

Hal kedua, manusia kadang mencoba berkelit dengan mengatakan telah tergoda dan tertipu. Tetapi kenyataannya menurut Beth Moore, “tidak semua orang akan jatuh karena roh-roh penggoda”. Ada unsur dari manusianya sendiri, seperti ketidaktahuan, terlalu bergairah sok tahu padahal sebenarnya tidak memahami isi Alkitab, kurang pengertian dan berhikmat, kurangnya pengenalan diri, dan terlalu terbuka menyingkapkan pengalaman dan kebejatan masa lalu.

 

 

 

Hal ketiga, sangat penting membentengi hidup kita dari godaan, agar mampu kebal terhadap kelicikan ular. Ada banyak cara yang disarankan dalam buku tersebut, yakni dengan bersukacita dalam iman yang kita miliki; Jauhkan diri dari kejahatan yang membuat orang lain susah; Tetaplah di dalam doa dan selalu mengucap syukur; Jangan memadamkan Roh Kudus, dan tidak memandang rendah petunjuk, nasihat dan peringatan; Setia dan rajin menguji dan mengenal hal yang baik. Inilah jalan dan bukti pertobatan. "Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?" (Yeh. 18:23b). Allah memang penuh kasih dan berharap tidak seorang pun binasa (Yoh. 3:16). Allah melengkapi kita dengan senjata rohani yakni terang Kristus, kebenaran firman dan keadilan (Rm. 6:13, 13:12-14; 2Kor. 6:7).

 

 

 

Maka jangan membiarkan diri kita tergoda dan tertipu. "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah" (Rm. 10:21). Allah terus menanti. Pulanglah. Ingatlah terbuka jalan kembali; pulang kepada kasih Bapa yang siap berkata: "Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu" (1Yoh. 3:8). Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua disediakan Allah karena telah mengasihi-Nya (1Kor. 2:9).

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 769 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7533573
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
52625
65706
286339
7204198
568435
1386923
7533573

IP Anda: 162.158.162.189
2024-11-23 16:55

Login Form