Friday, November 22, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 14 Mei 2023

Kabar dari Bukit

 TUHAN YANG TIDAK DIKENAL (Kis. 17:22-31)

 "Supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing" (Kis. 17:27)

 Salam dalam kasih Kristus.

Pertanyaan mendasar bagi kita yang percaya dan menyembah Tuhan Yesus: seberapa jelas dan sedekat apa kita mengenal Dia? Kenal baik? Puji Tuhan.

Hal sebaliknya bisa terjadi seperti nas firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini, yakni Kis. 17:22-31. Ceritanya, Rasul Paulus sedang berjalan-jalan di kota Athena - dalam perjalanannya ke Roma. Ia menjumpai sebuah mezbah penyembahan dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Kemudian dalam diskusinya dengan beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa (ay. 18), Paulus melanjutkan, “Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu” (ay. 23).

 

Pada masa itu orang Yunani dan Romawi masih beribadah kepada dewa-dewa yang beraneka ragam, semuanya berdasarkan mitos Yunani kuno dan cerita rakyat semata. Frasa "Allah yang tidak dikenal" tersebut, menurut tafsir seorang ahli teologi, adalah Allah yang penuh misteri. Mereka menyembahnya, tapi hanya sedikit tahu tentangnya.

 

Akal sehat kita tentunya juga sulit menerima begitu banyaknya dewa-dewa Yunani yang mempengaruhi hidup manusia. Ini sama halnya dengan menyembah roh orang yang meninggal, atau seseorang yang dianggap orang hebat dan sakti. Apalagi kemudian tubuh mereka dipolakan dalam bentuk patung atau abu dalam piala, diletakkan pada kuil-kuil besar dan megah.

 

Melalui nas ini, Rasul Paulus memberi penjelasan sangat bagus tentang asas dan kaidah Allah yang kita kenal dalam Tuhan Yesus (ay. 24; bdk. Kol. 1:16-19). Pertama, Allah yang benar adalah Allah yang menjadikan bumi dan segala isinya, Tuhan atas langit dan bumi; Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang (ay. 25). Kedua, Ia tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia (ay. 24). Allah Mahahadir; Ketiga, Ia tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa (ay. 25). Keempat, Ia telah menetapkan suatu hari, akan menghakimi dunia dengan adil (ay. 31).

 

Allah yang terlalu banyak misteri sampai tidak jelas kepribadiannya, sangatlah susah diimani. Allah yang pribadinya penuh kontradiksi, juga tidaklah layak kita terima dan percayai. Misalnya, Allah yang disebut penuh cinta kasih, tapi memberi peluang boleh membunuh sesama; Allah Mahahadir artinya kita dapat menyembah dimana saja dan ke arah mana saja; dan, Allah yang meminta terlalu banyak aturan dan batasan, legalisme, akan kehilangan makna dan tujuan memiliki Tuhan.

 

Pribadi Yesus Kristus, Allah sejati dan manusia sejati yang kita sembah, tentu masih ada sisi misterinya, yakni inkarnasi menjadi manusia, kemudian Trinitas. Tapi ada banyak penjelasan bagus tentang hal ini. Tentunya tidak semua harus dapat dicerna akal pikiran dan logika. Tuhan memberi iman dan hati, itulah yang kita pakai sebagai dasar dan pembenarannya.

 

Tetapi janganlah juga kita sebagai orang percaya tidak mengenal Tuhan Yesus secara jelas dan dekat. Jangan juga membuat Tuhan sesuai konsep dan keuntungan kita, tidak sesuai Alkitab. Yesus adalah kasih, tapi bukan obralan untuk menghapus dosa. Yesus adalah kasih, tapi bukan berarti Dia tidak pernah marah, mencela atau menghardik (bdk. Mat. 21:12; Mrk. 8:33; 16:14). Kasih melalui celaan atau amarah, adalah untuk meng(h)ajar, tidak untuk membinasakan melainkan menyelamatkan. Dan utamanya, marah tidak boleh disimpan dan menjadi dendam (Ef. 4:26; Luk. 17:3; Kol. 3:13).

 

Allah di dalam Yesus adalah Roh, Pribadi, gambar Allah yang tidak kelihatan (Kol. 1:15). Melalui gambaran sifat, karakter, karya dan perbuatan-Nya, kita lebih mudah mengenal Dia yang kita sembah. Kita mengenal Dia bukan lewat foto/gambar atau patungnya, yang merupakan imajinasi seniman; jangan juga karena dosa dan kesombongan (Yes. 59:1-2; Mat. 11:25-26; Luk. 1:51).

 

Mari kita menyembah Yesus, sebab "Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran" (Yoh. 4:24). Mari kita semakin rajin dan sukacita menyembah-Nya, serta terus bertumbuh dalam pengenalan Pribadi-Nya (2 Pet. 3:18).

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 712 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7430063
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
14821
58357
182829
7204198
464925
1386923
7430063

IP Anda: 162.158.162.4
2024-11-22 07:28

Login Form