Thursday, November 21, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 30 April 2023

Kabar dari Bukit

 

 MEMENANGKAN JIWA (Kis. 2:42-47)

 

 "Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan." (Kis. 2:47)

Salam dalam kasih Kristus.

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini adalah Kis. 2:42-47. Nas ini bercerita tentang kehidupan jemaat mula-mula setelah Tuhan Yesus bangkit, dengan ciri-ciri mereka:

 

1.       Bertekun dalam pengajaran (ay. 42a);

2.      Berkumpul tiap hari di rumah-rumah jemaat secara bergilir untuk memecahkan roti (perjamuan kudus - Luk. 22:19) dan berdoa (ay. 42b, 45);

3.      Berprinsip kepunyaan bersama. Bila jemaat menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing (ay. 44-45);

4.      Sehati, menyukai persekutuan dan beryanyi sukacita (ay. 46);

5.      Disukai oleh orang luar dan memenangkan jiwa-jiwa baru (ay. 47).

 

Menurut kitab Kisah Para Rasul, jemaat mula-mula ini bertumbuh dari 120 jiwa (Kis. 1:15), dan setelah Pentakosta menjadi 3.000 orang (Kis. 2:41). Sungguh suatu perkembangan yang hebat, bertumbuh sehat secara kuantitas dan kualitas. Oleh karena itu banyak yang perlu kita teladani dan terapkan dalam kehidupan berjemaat saat ini.

 

Kita perlu terlebih dahulu memahami gereja dalam dua bentuk: sebagai organisme dan sebagai organisasi. Sebagai organisme yang hidup, gereja adalah kesatuan yang saling mendukung, hidup sebagai satu tubuh dengan Kristus sebagai kepala (Ef. 1:22; 2:21; Kol. 1:18). Kesatuan dan kesehatian sangat penting, seperti firman Tuhan mengatakan: supaya semua menjadi satu (Ut Omnes Unum Sint); Yesus dan Bapa adalah satu (Yoh. 17:21-23).

 

Gereja sebagai organisasi menurut Alkitab memiliki jabatan penilik, diaken, dan penatua (Flp. 1:1; 1Tim 4:14; Kis 11:30). Namun sejarah gereja terus berkembang, dan pengorganisasian gereja lebih meluas. Ada jabatan Paus, Uskup, Bishop, Ketua Sinode, Ketua Wilayah, Gembala Sidang, Pendeta, Evangelis, dan lainnya. Bagi jemaat dan sinodenya sudah besar, kehidupan gereja pun semakin kompleks.

 

Oleh karena itu gereja yang sehat dan mampu memenangkan jiwa memerlukan keseimbangan, kehidupan gereja sebagai organisme dan organisasi. Jemaat yang sehat bagaikan sebuah organisme hidup, anggota-anggota tubuh saling mendukung dan peduli sesama dan tetap tertib organisasi. Janganlah gereja lebih peduli kepada organisasi dengan nomor anggota, persembahan bulanan atau tahunan bahkan persepuluhan, tetapi tidak berbuah dengan memberikan pelayanan sosial dan pekabaran Injil ke luar gereja.

 

Ada kalanya kita tidak merasa puas. Tapi itu semua adalah perbuatan manusia. Jangan kecewa. Kita menjadi seorang Kristen bukan diminta menilai kehidupan di luar diri kita dan menghakiminya. Kita orang percaya tidak diajarkan tentang standar moral kebaikan dan keburukan semata. Tetapi seperti dikatakan John Eldredge dalam bukunya The Journey of Desire, menjadi seorang Kristen utamanya adalah memiliki hasrat hati yang rindu dekat dengan Tuhan Yesus dan merasakan kuasa-Nya.

 

Mari terus ikut dalam memenangkan jiwa-jiwa baru melalui gereja yang sehat. Manusia bisa berubah dari baik menjadi jahat atau sebaliknya. Perubahan adalah sebuah kemutlakan. Hal yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Namun yang kita pegang adalah Tuhan Yesus tidak berubah, dahulu dan sekarang maupun nanti. Seperti firman-Nya yang ditulis di makam penginjil besar Pdt. Dr. Nomensen, “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Ibr. 13:8). "Rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." (1Pet 1:24b-25).

 

Selamat hari Minggu dan beribadah.

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 199 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7424041
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
8799
58357
176807
7204198
458903
1386923
7424041

IP Anda: 162.158.163.69
2024-11-22 03:15

Login Form