Kabar dari Bukit Minggu 4 Desember 2022
Kabar dari Bukit
RAJA DAMAI DAN KITA (Yes. 11:1-10)
Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh
gunung-Ku yang kudus (Yes. 11:9a)
Salam dalam kasih Kristus.
Dalam Alkitab ada 300 lebih nubuatan kedatangan Yesus Raja Damai, di PL mulai Kej. 3:15 tentang kelahiran-Nya dari anak dara hingga Mal. 2:17-3:5; 3:1-6, serta di awal kitab PB pesan Yohanes Pembaptis dan Zakharia (Luk. 1:67-80).
Firman Tuhan bagi kita di Minggu Adven II ini diambil dari kitab Yes. 11:1-10. Judul perikopnya: Raja Damai yang akan datang. Pasal ini menggambarkan kebangkitan baru Israel yang akan penuh damai sejahtera, setelah Asyur kalah diporak-porandakan. Dan seorang keturunan Raja Daud akan tampil sebagai raja damai.
Damai adalah pengharapan dan sekaligus upaya. Sebuah kerinduan, yakni terwujudnya keadaan aman tenteram, saling mengasihi dan mendukung, tidak ada permusuhan, kebencian, dan niat jahat, seperti digambarkan nas minggu ini di ayat 6-9a: “Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, .... Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus.” Gambaran sorga yang indah (band. Rm. 14:17).
Menyambut kedatangan Yesus Raja Damai, diperlukan respon yang seirama dan senada dari kita. Untuk bisa menerima damai yang dibawa Yesus, maka hati dan pikiran (state of mind) kita juga harus dalam keadaan damai. Tidak mungkin menerima Yesus, tapi hati kita berisi kebencian, permusuhan, niat jahat, dan senang menyusahkan sesama (SMS).
Sama seperti mengikuti perjamuan kudus, selalu ditanya, apakah masih ada hati dan perbuatan kita yang tidak sesuai dengan firman-Nya? Kini menyambut Yesus, mari kita periksa diri, apakah layak menerima Dia? Jika damai bersemayam, pertanyaan sederhana:
1. Apakah kita masih mendendam?
2. Apakah kita memalingkan muka bila bertemu seseorang?
3. Apakah kita tidak mau berjabat tangan dengan seseorang?
4. Apakah kita masih mau menyakiti hati orang lain?
Bila menginginkan damai, itu dimulai dari diri kita. Bilamana empat hal di atas masih ada di dalam hati, segeralah bereskan. Orang yang cinta damai pasti bukanlah pendendam dan pemarah, bukanlah yang suka menghujat. Keluarga kita juga pembawa damai, penentang perpecahan, dan ikut berupaya dengan segala cara agar tercipta damai sejahtera.
Pemeriksaan kedua, apakah kita berdamai dengan sesama, mulai dari keluarga lingkar kecil (orang tua dan kakak beradik) hingga lingkar besar (satu marga atau satu kumpulan). Agak susah kita merasakan dan mengatakan damai, tetapi kita tidak berdamai dengan mereka. Ini jelas tidak logis. Oleh karena itu, bereskanlah itu sebagai prioritas (band. 1Pet. 3:8-12).
Damai sejahtera merupakah tanggungjawab pengikut Yesus. "Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh” (Kol. 3:15a). Orang yang berbicara damai sejahtera tanpa hatinya dipenuhi damai, pastilah pembohong dan bermuka dua, seperti orang Farisi dalam nas paralel minggu ini (Mat. 3:1-10). Integritasnya tidak ada, tidak satu kata dan perbuatan.
Damai sejahtera yang sejati, hanya dapat kita miliki di dalam Yesus Raja Damai. Tidak ada damai dalam diri seseorang, jika ia tidak menyerahkan hidupnya ke dalam tangan-Nya. Tidak ada Kristus, tidak ada damai; tahu Kristus, maka tahu akan damai. “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu” (Yoh. 14:27), itulah yang kita pegang dan perlukan meyambut sukacita natal ini.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 17 November 2024Kabar dari Bukit HUKUM DI DALAM HATI (Ibr. 10:11-25) ”Aku...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 724 guests and no members online