Sunday, November 24, 2024

Kabar dari Bukit 2 Oktober 2022

Kabar dari Bukit

MENANTI DENGAN DIAM (Rat. 3:19-26; Mzm. 137)

Rivers of Babylon

 

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya (Rat. 3:22)

 

Salam dalam kasih Kristus.

Firman Tuhan sesuai leksionari bagi kita di hari Minggu ini cukup memilukan, dari Rat. 3:19-26. Nas ini disandingkan juga dengan Mzm. 137, yang dipopulerkan melalui lagu Boney M, Rivers of Babylon.

 

Kedua nas dan lagu tersebut menceritakan penderitaan pahit bangsa Israel, saat mereka dibuang ke Babel. "Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu. Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku” (ay. 19-20).

 

“Di tepi sungai Babel, di sanalah kita duduk… Kita menangis, ketika mengingat Sion,” tutur syair lagu di bait pertama.

 

Bangsa Israel dihukum karena ketidaksetiaan, sebab mereka menyembah allah-allah lain, dan tidak peduli terhadap kaum miskin dan yang membutuhkan pertolongan. Nabi Yeremia dan nabi lain sebenarnya sudah lama mengingatkan, bahkan masa empat raja berkuasa. Tetapi bangsa itu tidak mendengarkan, terus dengan kebebalan mereka. Dan akhirnya, ketidaksabaran Tuhan pun tiba; mereka dibuang, dihukum. Era kejayaan kerajaan Israel, runtuh dan punah!

 

Nas minggu ini mengajak kita menggunakan hati nurani secara murni dan bersih. Perlu melakukan refleksi: Kehidupan dan etika kekristenan itu sederhana, yang harus diikuti kita orang percaya; meski memang ada yang tidak mudah. Tetapi itu diminta-Nya sebelum kelak kita dihukum oleh Tuhan - bila tidak taat setia seperti bangsa Israel. Janganlah, misalnya, kita mudah mengucapkan Doa Bapa Kami: “Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami." Tetapi, kita tidak mengampuni orang lain!

 

Beberapa parameter lain dari Alkitab bagi kita pengikut Kristus, seperti:

 

1.         Setiap pagi menyapa Tuhan, pemberi kehidupan (Mat. 22:37; Rm. 11:36; 16:27)

2.         Penuh kasih dan tanggungjawab terhadap keluarga (Ef. 5:22-6:4)

3.         Hidup damai dengan orang lain (Ibr. 12:14)

4.         Terus berbuat baik dan menjadi berkat (Gal. 6:9-10)

6.         Memegang janji, tidak lari (Rm. 14:12; Im. 26:15)

7.         Menghormati dan mengutamakan kepentingan orang lain (Flp. 2:3-4)

8.         Menjauhi yang jahat dan tidak membuat susah orang lain (1Pet. 2:1).

 

Alkitab mengatakannya sederhana: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Mat. 7:12). Dan hukum tabur tuai yang berprinsip: Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya” (Gal. 6:7).

 

Tuhan Yesus jelas tidak menyukai umat-Nya menderita. Tetapi jalan itu perlu ditempuh agar manusia kembali ke jalan-Nya, menjadi manusia yang dibarukan lewat penderitaan (ay. 27; band. 1Pet. 1:7).

 

Kini refleksi bagi kita: Apakah Tuhan sedang marah sehingga kita dirundung duka saat ini? Apakah kita sedang mengalami penderitaan berat? Apakah kita sedang menanti pengharapan yang tidak kunjung tampak titik terangnya? Seberapa taatkah kita?

 

Namun nas minggu ini meneguhkan: tetaplah dalam iman. "TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN” (ay. 24-26).

 

Let the words of our mouth and the meditation of our hearts

Be acceptable in thy sight here tonight

Biarkanlah kata-kata dari mulut kita dan renungan hati kita

Diterima di hadapan-Mu di sini di malam ini

(lirik lagu)

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 13 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7550216
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
3326
65942
3326
7247234
585078
1386923
7550216

IP Anda: 162.158.162.36
2024-11-24 07:50

Login Form