Kabar dari Bukit 24 Juli 2022
Kabar dari Bukit
PERSELINGKUHAN (Hosea 1:2-10)
Horas, Syalom.... Saudaraku dalam Kristus. Saat ini di media dan khususnya grup WA/FB orang Batak, diskusi tentang kematian Brigadir Yosua Hutabarat menjadi topik hangat. Kematiannya yang dianggap tidak wajar, ditambah informasi dari pihak kepolisian terlambat dan sering berubah, semua menjadi kecurigaan dan diskusi publik. Bumbu ceritanya, diduga ada penganiayaan dan perselingkuhan dalam kejadian tersebut, membuat kisahnya bak sinetron. Pak Jokowi sendiri telah dua kali berbicara mengenai hal ini, tanda seriusnya masalah. Semoga pihak kepolisian dan penegak hukum lainnya, dapat mengungkap kisah sebenarnya dan menghukum yang bersalah sesuai aturan yang berlaku.
Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu berbahagia ini dari Hosea 1:2-10. Nas ini juga menyangkut perselingkuhan bangsa Israel dengan menyembah ilah-ilah lain dan tidak lagi taat pada perjanjian yang Tuhan buat dengan mereka. Maka Tuhan kembali memperlihatkan amarah-Nya, sebagaimana disampaikan melalui nabi Amos pada renungan minggu-minggu lalu. Namun amarah Tuhan selalu disertai dasar kasih dengan tujuan agar terjadi pertobatan.
TUHAN berfirman kepada Hosea dengan maksud berbicara kepada bangsa Israel: “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN. Maka pergilah ia dan mengawini Gomer binti Diblaim, ...." (ayat 2-3a). Hosea pun patuh dan mendapat anak dari istrinya yang suka berselingkuh ini. Ada tafsiran, anak kedua dan ketiga adalah juga hasil perselingkuhan istrinya. Nama anak-anak ini pun diberi Tuhan, Yizreel, Lo-Ruhama dan Lo-Ami (ay. 5-9). Ketiga nama itu menunjukkan sindiran Allah terhadap bangsa pilihan-Nya itu.
Jika jujur, kita juga tentu kadang "berselingkuh", tidak berupa fisik, tetapi dalam bentuk ketidaktaatan kepada Tuhan. Adakalanya kita mengikuti pikiran sendiri yang tidak sesuai dengan firman-Nya. Kadang kita tergoda untuk mengikuti iblis, yang sering memperlihatkan kepalsuan: indah di awal dan buruk di belakang. Bahkan, yang lebih berbahaya, kita tahu Tuhan tidak menyukainya, tapi kita tidak merasa bersalah, tidak menyesal, merasa itu tidak apa-apa. Dengan mudah kita beranggapan, Tuhan itu baik, Mahamengerti dan Mahapengasih. Tetapi cara pandang ini jelas tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.
Nas minggu ini mengingatkan kita agar pertobatan dilakukan secara total, tidak suam-suam kuku. Amarah Tuhan dapat timbul sebagaimana nas minggu ini. Jika kita mentuhankan jabatan, harta dan nafsu kedagingan serta dunia, itu jelas perselingkuhan yang Tuhan tidak menyukainya.
Saatnya kini kita berbalik, mengikuti dan setia kepada Dia. Bebaskan beban masa lalu dan terus bersyukur dengan lembaran baru. Jangan hilang niat atau kemauan kita untuk berubah, nyaman menjalani hidup seperti manusia lama. Tuhan akan terus melihat kita, tapi bukan dengan hati yang marah dan geram, melainkan hati yang penuh sukacita, melihat kita anak-anak-Nya bertumbuh terus menjadi manusia baru.
Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 17 November 2024Kabar dari Bukit HUKUM DI DALAM HATI (Ibr. 10:11-25) ”Aku...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 121 guests and no members online