Thursday, November 21, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 29 Mei 2022

 

Kabar dari Bukit

 

BERNAZAR (1Sam. 2:1-10)

 

 

Syalom....

 

Saat mengalami sakit vertigo akut di akhir tahun 1990-an, saya sering mengikuti ibadah doa kesembuhan. Dalam altar-call, saya membuat janji iman atau “nazar”, akan melayani Tuhan jika diberi kesembuhan. Meski kesembuhan tidak melalui mukjizat seketika dalam ibadah, melainkan dengan pengobatan dokter di Singapore, saya tetap belajar teologi. Setelah lulus, kemudian melayani penuh waktu melalui gereja-Nya dan ditahbiskan menjadi pendeta.

 

 

Kisah janji iman atau nazar ada pada Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini, dari 1Sam. 2:1-10. Hana yang belum mendapat anak, bertahun-tahun mengalami pelecehan dari Penina, madunya, yang telah diberi anak. Hana terus berdoa, menangis, sujud, memberi korban persembahan, dan bernazar akan menyerahkan anaknya melayani Tuhan. Setelah diberkati imam Eli, Hana diberi Tuhan anak laki-laki Samuel (1Sam. 1:2-28).

 

 

Nas minggu ini merupakan puji-pujian dan doa Hana. Ia bersukacita, Tuhan telah mengabulkan doanya. Terlebih, ia juga menggenapi nazarnya kepada Tuhan (tentang Nazar lihat Im. 22 dan Bil. 30). "Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu. Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita” (ay. 1-2). Hana semakin dekat dan mengenal Allah, yang sejatinya mengatur semua roda kehidupan.

 

 

Ada empat hal yang dapat kita pelajari dari nas minggu ini. Pertama, dalam setiap pergumulan, seperti Hana, tetaplah mengandalkan Tuhan. Iman Hana tetap teguh, katanya: “TUHAN mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana. TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga” (ay. 6-7).

 

 

Kedua, jangan membalas kejahatan yang orang lain lakukan dengan kejahatan. Tetapi serahkanlah semua kepada Tuhan pergumulan yang terjadi. Hana tetap berharap kepada Tuhan, tidak membalas perbuatan Penina. Kandungan Hana yang tertutup, Tuhan buka kembali, setelah melihat hati Hana, dan nazarnya, serta imam Eli yang memberkatinya. Tuhan tahu, kita anak-anak-Nya yang setia, tidak akan dibiarkannya jatuh dan dihina. “Langkah kaki orang-orang yang dikasihi-Nya dilindungi-Nya, tetapi orang-orang fasik akan mati binasa dalam kegelapan, sebab bukan oleh karena kekuatannya sendiri seseorang berkuasa” (ay. 9).

 

 

Ketiga, peringatan bagi kita semua, yaitu, “Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu. Karena TUHAN itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji” (ay. 3). Apa yang dilakukan oleh Penina istri kedua Elkana terhadap Hana, tidak layak ditiru. Tidak ada gunanya menyakiti hati orang lain, apalagi keluarga. Kepuasan sesaat akan berdampak terus hingga kekekalan, kecuali ada pertobatan. "Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga" (Mat. 16:19).

 

 

Terakhir, jangan lupa bersyukur, bersaksi atas kebaikan Allah. Hal yang kita peroleh bukanlah karena kehebatan kita, melainkan atas kasih Allah semata untuk tujuan dan rencana-Nya.

 

 

Nah, seberapa besar masalah Anda saat ini? Apa pergumulan atau pengharapan yang dialami? Teladani Hana. Jangan meniru Penina yang senang menyakiti hati orang lain. Menangislah kepada Tuhan, sujud, memberi dari hati, berpuasa, dan bila perlu buatlah janji iman, sebab mungkin Tuhan mempunyai rencana atas pergumulan yang terjadi. Tiada yang mustahil bagi Tuhan dan juga bagi kita orang percaya. Itulah iman sejati Kristiani.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 704 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7415554
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
312
58357
168320
7204198
450416
1386923
7415554

IP Anda: 172.70.142.108
2024-11-22 00:07

Login Form