Sunday, November 24, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 1 Mei 2022

 

Kabar dari Bukit

 

 

PENTAS DRAMA SORGAWI (Why. 5:11-14)

 

 

Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!" Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin” (Why. 5:13b-14a)

 

 

Dalam kitab Wahyu ada dua kata yang terkait “kitab” yang sangat penting, yakni kitab kehidupan dan gulungan kitab. Kitab kehidupan sudah sering kita dengar, yakni daftar orang percaya yang akan diselamatkan dan masuk dalam kekekalan (Flp. 4:3; Why. 3:5). Gulungan kitab dalam pasal 5 lebih diartikan sebagai rencana Tuhan atas penyelesaian dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia sebagai dasar penghakiman.

 

 

Firman Tuhan di hari Minggu ini bagi kita sesuai leksionari adalah Why. 5:11-14. Nas ini merupakan gambaran tentang Kristus dimuliakan saat penghakiman kelak dilaksanakan. Yesus digambarkan sebagai Anak Domba yang telah disembelih. “Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta” (ay. 7). Ayat ini jelas menggambarkan bahwa Yesus Anak Domba yang telah tercurah darah-Nya, akan menjadi hakim bagi semua orang.

 

 

Setiap hari kita sebenarnya menuliskan halaman demi halaman kehidupan yang kita jalani, dan akhirnya menjadi sebuah gulungan kitab. Itulah yang akan dipakai oleh Tuhan Yesus sebagai dasar untuk menghakimi setiap orang. Sebagaimana dituliskan pada ayat 4, Rasul Yohanes menangis melihat kitab bermetarai tersebut akan dibuka, sebab ia tahu akan banyak orang yang tidak terselamatkan; baik karena tidak percaya maupun yang tidak taat.

 

 

Yesus sebagai Hakim merupakan inti doktrin kekristenan. Ini ditegaskan dalam Pengakuan Iman Rasuli. “Aku percaya kepada Yesus Kristus…, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa Yang Maha Kuasa. Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.” Doktrin ini sangat jelas dituliskan dalam Alkitab (Mat. 16:27; 19:28; 25:31; Yoh. 5:27; Flp. 2:10). Bahkan dalam kitab suci saudara kita umat Islam, juga digambarkan dengan jelas, sesuai buku Pdt. Weinata Sairin yang diberi pengantar oleh intelektual Muslim M. Damam Rahardjo: Tempat dan Peran Yesus di Hari Kiamat Menurut Ajaran Islam (Penerbit Pustaka Sinar Harapan, 2000).

 

 

Yesus layak menerima gulungan kitab itu saat penghakiman, sebab Ia telah menunaikkan tugasnya sebagai Singa Yehuda, Pengantara, Mesias, Kristus, dan berakhir dengan penebusan di kayu salib (Mat. 28:18; Yoh. 5:27; Flp. 2:9-10). Kemuliaan ini pun dirayakan dengan hadirnya para malaikat dan berlaksa-laksa orang kudus untuk membantu Dia (ay. 11; Mat. 13:41-42; 24:31; 25:31).

 

 

Gambaran pentas penghakiman itulah yang diberikan dalam nas minggu ini. Anak Domba Yesus akan menerima gulungan kitab tersebut dari Allah Bapa, yang disambut dengan tersungkurnya keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua yang disertai kumandang nyanyian baru sebagai doa, diiringi satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus (ay. 7-9). Pentas drama sorgawi saat penghakiman ini disertai dengan suara, “semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! (ay. 13).

 

 

Melalui nas minggu ini kita diingatkan kembali prinsip dasar doktrin Kekristenan, yaitu Tuhan Yesus akan datang kembali dan menjadi Hakim untuk kita semua. Penghakiman didasarkan pada kitab kehidupan yang setiap hari kita menorehkan hal baik dan buruk di dalamnya. “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” (Ibr. 9:27). “Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab (kehidupan) itu” (Why. 20:12-13; Rm. 2:6). Kini, sudah siapkah mempertanggungjawabkan seluruh perbuatan kita, bila besok kita dipanggil Tuhan? Sudahkah kita berhenti membenci, menghakimi atau menyakiti sesama? Sudahkah kita menjadikan Tuhan Yesus sebagai Pembela dan berusaha taat kepada firman-Nya (Rm. 8:34; Yoh. 3:36)? Semoga.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 10 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7550770
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
3880
65942
3880
7247234
585632
1386923
7550770

IP Anda: 162.158.162.13
2024-11-24 12:36

Login Form