Sunday, November 24, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 20 Maret 2022

 

Kabar dari Bukit

 

 

KESEMPATAN KEDUA (Yes. 55:1-9)

 

 

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN (Yes. 55: 8)

 

 

Mengapa bangsa Israel disebut sebagai umat pilihan Allah? Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini dari Yes. 55:1-9, menjelaskan hal tersebut. “Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, ….” (ay. 4-5).

 

 

Bangsa Israel ditetapkan Allah menjadi model sebuah komunitas dan bangsa, yang adil makmur, gemah ripah loh jinawi. Tetapi mereka gagal sebagai teladan, gagal mengikuti pola hidup yang ditetapkan. Allah pun turun ke bumi, agar semua manusia diselamatkan, bukan hanya di Yerusalem, Yudea dan Samaria, tetapi juga sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8).

 

 

Nas minggu ini menuliskan, manusia sering melakukan hal sia-sia. “Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan?” (ay. 2). Kesalahan ini membuat manusia terus haus dan lapar (ay. 1). Ayat ini menegaskan, keselamatan hanyalah anugerah Tuhan melalui iman, bukan karena perbuatan baik dan kehebatan pribadi (band. Ef. 2:8-9). Tetapi, itulah manusia dengan kelemahannya. Dengan rayuan si jahat, kita pun sering jatuh. Padahal, Tuhan Yesus berkata: “Akulah roti hidup, barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa datang kepadaku ia tidak akan haus lagi” (Yoh. 6:35). Ingatlah itu.

 

 

Firman-Nya membuka undangan dan kesempatan kedua. “Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!" (ay. 3). Itulah penawaran Tuhan yang baik, menyediakan pengampunan. Bila kita ikut jalan-Nya, maka “kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat” (ay. 2b). Woow, enak bangat ...!

 

 

Manusia hendaknya tidak berpikir: nanti saja, jangan saat ini, lagi sibuk, banyak persoalan. Firman minggu ini menegaskan, “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” (ay. 7a). Artinya, jangan menunda. Bila terus merasakan ada yang tidak beres dan tidak benar dalam hidup keseharian kita, susah tidur dan banyak persoalan, mari mencari Tuhan. Pembebasan dan keselamatan tersedia pada Tuhan Yesus. Perlu diingat, pertobatan bukanlah yang mudah dilakukan. Perlu komitmen, keseriusan, dan latihan jatuh bangun. Oleh karena itu, jangan menunda!

 

 

Carilah Tuhan, dengan rajin membaca firman-Nya, rajin bersekutu dan berdoa, rajin menolong dan melakukan perbuatan baik bagi yang membutuhkan, dan tidak bermotivasi imbalan. Kita pasti menemukan Dia. Ingatlah, sumber kehidupan dan pusat perhatian kita hanyalah Tuhan Yesus. “Baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (ay. 7b).

 

 

"Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin" (Pkh. 1:14). Jangan lagi melakukan kesia-siaan, jangan lagi mengandalkan pikiran. "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu" (ay. 8-9). Maka, datang dan mendekatlah, ikutlah Dia.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 9 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7550796
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
3906
65942
3906
7247234
585658
1386923
7550796

IP Anda: 162.158.162.223
2024-11-24 13:24

Login Form