Kabar dari Bukit Minggu 23 Januari 2022
Kabar dari Bukit
RE-VIEW IBADAH (Neh. 8:1-3, 4-6, 8-10)
Lalu Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan semua orang menyambut dengan: "Amin, amin!", sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah (Neh. 8:7)
Apa yang terjadi bila sebagian besar umat Kristiani termasuk anggota grup WA kita ini, tidak lagi suka membaca Alkitab, atau renungan harian dan radio/film siraman rohani yang kita tahu sebagai bekal pembaharuan budi? Pertanyaan lain: mengapa uang gereja dari persembahan, umumnya paling besar dipakai untuk keperluan ibadah, sangat sedikit untuk PI dan diakonia?
Melalui nas firman Tuhan di hari Minggu ini bagi kita, Neh. 8:1-3, 4-6, 8-10, gambaran situasi itulah yang diberikan. Nas ini menjelaskan pelayanan Nehemia dan Ezra untuk membangun kembali tembok Yerusalem dan Bait Allah yang telah diruntuhkan (pasal 1-7). Sebelumnya, bangsa Isreal telah terpuruk pasca kejatuhan kerajaan Israel dan Yehuda. Mereka tadinya begitu berbangga hati, Allah menjadikan mereka sebagai umat pilihan; membanggakan Bait Allah yang dibangun Raja Daud dan Salomo yang begitu megah dan indah. Tapi akhirnya, semua hilang diruntuhkan oleh penjajah.
Alkitab menjelaskan, petaka itu terjadi oleh karena ibadah bangsa Israel tidak lagi berkenan kepada Allah. Ibadah mereka lebih kepada ritual saja tanpa isi dan makna, tidak diikuti dengan perbuatan nyata. “Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku. Apakah gunanya bagi-Ku kamu bawa kemenyan dari Syeba dan tebu yang baik dari negeri yang jauh? Aku tidak berkenan kepada korban-korban bakaranmu dan korban-korban sembelihanmu tidak menyenangkan hati-Ku” (Yer. 6:19-20; band. Yes. 1:11-14; Am. 5:21-23). Menurut H.H. Rowley dalam bukunya Ibadat Israel Kuno, Nehemia dan Ezra kemudian meluruskan kembali hakekat ibadah mereka, yang menekankan kekudusan dan peri kemanusiaan, yakni kasihilah Allahmu dan sesamamu manusia (Ul. 6:5; Im. 17-26).
Bercermin dari pengalaman selama Covid-19 ini, kita juga semakin disadarkan bahwa gedung-gedung gereja tidak lagi punya arti besar. Uang persembahan kita yang begitu besar dipakai untuk membangun dan memperindah gedung, kini menjadi batu-batu yang dingin. Keindahan dan besarnya bangunan menjadi sia-sia. Kitab Luk. 4:14-21, nas paralel untuk minggu ini, mengingatkan bahwa Tuhan Yesus datang ke dunia, bukan hanya menyelamatkan manusia dari kengerian neraka, tetapi juga “untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang" (Luk. 4:18-19).
Maka belajar dari nas firman ini, kita yang merindukan terjadinya pemulihan atas pergumulan pribadi dan sengsara Covid-19, baiknya kembali lebih mencintai firman Tuhan, menekuni ibadah dengan setia dan sepenuh hati. Ibadah kita pun tidak hanya sekedar ritual bernyanyi dan berdoa, mendengar firman Tuhan, tetapi berwujud nyata tindak perbuatan. Ibadah yang mengubah kita menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan, dengan menyebarkan kasih kepada sesama (Yak. 1:22). Ibadah yang baik dan teruji pasti berbuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran (Am. 5:14-24).
Sebagaimana pembaharuan oleh Nehemia dan Ezra melalui re-view ibadah, meninjau, memeriksa dan melihat kembali, kiranya semua pergumulan dan derita kita termasuk akibat Covid, Tuhan berkenan memulihkan. Kita akan menerima hal yang disampaikan oleh Ezra: "Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!… Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!" (ay. 10-11). Dan kita pun, akan membangun pondok-pondok daun tempat kita bersukacita. Haleluya.
Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 17 November 2024Kabar dari Bukit HUKUM DI DALAM HATI (Ibr. 10:11-25) ”Aku...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 6 guests and no members online