Saturday, November 23, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 2 Januari 2022

 

Kabar dari Bukit

 

 

 

SUKACITA MENANTI (Yer. 31:7-14)

 

 

 

Mereka akan datang bersorak-sorak di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan TUHAN, karena gandum, anggur dan minyak, karena anak-anak kambing domba dan lembu sapi; hidup mereka akan seperti taman yang diairi baik-baik, mereka tidak akan kembali lagi merana (Yer. 31:12)

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita hari ini di Minggu kedua setelah Natal, dari Yer. 31:7-14. Judul perikopnya: Perjanjian baru. Surat Yeremia ini ditulis saat bangsa Israel di masa pembuangan. Berbagai kesusahan mereka alami: tidak ada lagi lahan bertani dan panen hilang, kejahatan meningkat, umat terserak tidak dapat berkumpul, beribadah sulit sehingga pengajaran hilang, rumah Tuhan kosong, hubungan dengan Allah semakin menjauh (ay. 4-9). Tetapi Allah berjanji memulihkan hal itu semua. Keselamatan akan diberikan, kesedihan menjadi sukacita sorak-sorai.

 

 

 

Kita sudah merasakan beratnya perjalanan hidup tahun 2021 lalu. Pandemi Covid melantakkan seluruh bumi. Jutaan orang Indonesia semakin miskin, pekerjaaan hilang, pendapatan turun bahkan lenyap, berkumpul untuk melepas rindu pun dilarang, keluar rumah harus bertutup mulut dan hidung, tidak boleh lagi merangkul, dan harus mengikuti prokes lima-em supaya selamat dari virus jahat. Bahkan mungkin ada juga yang bertanya: Dimana Tuhan? Mengapa Tuhan membiarkan ini terjadi?

 

 

 

Nas minggu ini menjelaskan bahwa atas semua kesusahan umat Israel itu, tujuan Allah adalah terjadinya pemulihan rohani. Bangsa Israel dihukum dengan dibuang ke negeri orang; oleh karena dosa-dosa umat dan pemimpinnya. Tidak ada ketaatan dan tidak ada lagi hubungan kasih sesama yang erat di antara umat. Para imam tidak lagi peka terhadap pesan Allah; umat telah meninggalkan Allah dan para pemimpin pun tidak peduli atas situasi yang ada yakni berkat Tuhan tidak lagi tercurah bagi mereka.

 

 

 

Natal minggu lalu selayaknya mengingatkan, jika ingin kita dipulihkan maka umat perlu semakin mendekat kepada Tuhan. Pemimpin juga semakin menyadari tujuan Yesus datang ke dunia, yakni bukan hanya untuk menebus dosa dan memberitahukan tahun rahmat, tetapi juga "untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; ... untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang" (Luk. 4:18-19). Sangat jelas, selain rohani dipulihkan, semua kemiskinan dan dampak tertinggal, mesti dikembalikan kepada gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26).

 

 

 

Pemulihan seperti apa yang kita harapkan setelah pandemi ini berlalu? Kini semua tergantung kita. Allah bekerja dengan perkasa mudah membalikkan semua keadaan. Justru kita yang perlu banyak berkorban, agar gereja kita tidak hanya sibuk dengan dirinya, mengurus organisasi dan denominasi serta kepentingannya. Umat di kawasan jauh dan pinggiran terus terabaikan. Serigala mengintai dan tidak peduli. Jika kita ingin kesusahan pandemi ini segera berlalu, kita dipulihkan dari "pembuangan" peradaban normal, saatnya semua pihak bertobat, berbalik ke maksud Tuhan menebus dan menyelamatkan, yakni untuk menjadi alat Tuhan menyelamatkan orang lain. Yesus diutus untuk mengutus kita. Ia memberkati agar kita menjadi berkat. Ia memberi teladan supaya kita sebagai teladan.

 

 

 

Marilah, memasuki tahun 2022 ini, kita nyatakan dengan bersyukur, yakni semakin memberi hati dan talenta kita kepada Tuhan melalui sesama. Kita bersukacita karena Tuhan telah menebus kita dan menjadikan anak-anak-Nya. Kita berpengharapan sebab Tuhan memberi janji baru kepada kita. Saatnya akan tiba: "Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka. Aku akan memuaskan jiwa para imam dengan kelimpahan, dan umat-Ku akan menjadi kenyang dengan kebajikan-Ku (ay. 13b-14).

 

 

 

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. SELAMAT TAHUN BARU untuk kita semua. Semoga iman yang teguh dan sukacita dari Tuhan telah bersemayam dalam hati kita semua memasuki tahun 2022 ini.

 

 

 

Tuhan Yesus menyertai kita, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 729 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7538514
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
57566
65706
291280
7204198
573376
1386923
7538514

IP Anda: 162.158.163.224
2024-11-23 18:31

Login Form