Khotbah Minggu 31 Oktober 2021
Minggu XXIII Setelah Pentakosta
TUHAN DAN SESAMA (Mrk. 12:28-34)
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini” (Mrk. 12:30-31).
Tidak terasa dalam empat minggu ke depan, kita sudah masuk ke Minggu Adven, awal kalender gerejawi. Firman Tuhan hari Minggu ini, Mrk. 12:28-34, bertema dua hukum utama Kristiani di atas. Dalam Luk 10:25-37 nas ini diberi contoh tentang orang Samaria yang murah hati yang bersedia menolong korban perampokan di jalan, sementara orang Lewi yang lewat, hanya melihat dari jauh. Kasih yang tidak nyata dan tidak dalam kebenaran (1Yoh. 3:18).
Hukum utama pertama dikutip Yesus dari PL, tetapi Dia menambahkan satu poin, yakni: "dengan segenap akal budimu" yang tidak terdapat pada Ul. 6:5. Poin ini menjadi penting, mengasihi tidak semata oleh hati dan jiwa, tetapi juga oleh pemahaman akal budi. Sebuah totalitas. Penekanan aspek "dengan segenap akal budi" membuat kasih itu tidak sekedar emosional dari hati, tetapi didasari pemahaman yang kuat jelas dan tanggung jawab. Poin ini meneguhkan kasih dalam Kekistenan, yakni kita mengasihi sesama dengan hati dan perbuatan, tindakan nyata, tidak omong doang, karena didasari kasih kepada Allah. Ini juga membedakan kita dengan agama lain, yang lebih menekankan mencari "imbal jasa" atau dengan dalih kemanusiaan semata.
Hukum utama: dua menjadi satu, saling melengkapi. Sepuluh hukum Taurat yang diterima Musa mengkristal yakni kewajiban manusia kepada Allah penciptanya dan tanggung jawab kepada sesama yakni saudaranya. Semua relasi dasarnya kasih. Perbedaan dan pertentangan diarahkan berakhir dengan pemulihan dan iman yang bertumbuh, bukan sakit hati, dendam dan menjadi jauh dari Allah. "Allah itu Esa" kata Yesus, dan diamini ahli Taurat yang hadir.
Jawaban Yesus ini diapresiasi oleh seorang ahli Taurat dengan menambahkan, mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama manusia jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan (ayat 33). Ini firman yang mengacu pada Hos. 6:6. Respon ini membuat Yesus sangat berkesan dan melihat orang bijaksana, lantas Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus (ayat 34).
Pesan nas minggu ini menjadi jelas, membawa kita berintrospeksi: sudah sedalam apa kita mengasihi Allah dengan mencintai firman-Nya dan mengikuti perintah-Nya? Berapa banyak waktu yang kita berikan untuk bisa bersama-Nya? Sudah sejauh mana kita mengasihi sesama dengan memberi hati dan pengorbanan kita kepada mereka? Adakah saudara di sekeliling kita yang terabaikan, dari keluarga, tetangga dan lingkungan? Jawabannya hanya pada kita sendiri. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.
Tuhan memberkati kita sekalian, amin.
Pdt. Em. Ramles M. Silalahi
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 17 November 2024Kabar dari Bukit HUKUM DI DALAM HATI (Ibr. 10:11-25) ”Aku...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 698 guests and no members online