Thursday, November 21, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 24 Oktober 2021

Kabar dari Bukit 

MATI TAK GENTAR (Mzm. 34:2-9)

Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku (Mzm. 34:5)

 

Pernah merasa di ambang kematian? Atau membayangkan berada di gerbangnya? Kira-kira, bagaimana gambarannya? Siap, tersenyum, atau, ketakutan dan menangis meraung-raung? Saya mengalami ketakutan itu saat sakit 21 tahun lalu. Semua dokter di Jakarta sudah dicoba. Kemudian rajin ikut ibadah doa kesembuhan dan altar call. Atas tuntunan Roh Kudus, seorang profesor menyarankan saya kontrol ke temannya di Singapore. Setelah berobat 10 hari, sembuh! Sampai sekarang! Puji Tuhan. Sesuai janji, saya belajar teologi dan menjadi hamba-Nya.

 

Firman Tuhan di hari Minggu ini bagi kita Mzm. 34:2-9. Judul perikopnya: Dalam perlindungan TUHAN. Ini kesaksian Daud, ketika hendak dibunuh Raja Saul. Kitab 1Samuel pasal 18 – 24 menceritakan, Daud mesti melarikan diri ke Nayot dan Nob, kemudian bertemu Akhis, raja kota Gad. Tapi sia-sia. Daud sampai berpura-pura gila untuk lolos selamat (ayat 1, 1Sam. 21:15). Ia lari lagi ke ke Gua Adulam, ke Mizpa, kemudian Kehila, dan ke padang gurun Zif dan En-Gedi. Pelarian yang panjang dan melelahkan.

 

Akhirnya Daud menyadari, tidak ada tempat perlindungan yang aman selain kepada Tuhan. Ia pun menuliskan, “Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya” (ay. 5-7).

 

Saul akhirnya mati bunuh diri. Daud lepas dari ancaman kematian. Ia bersyukur dan berkata, “Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita. Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!” (ay. 2-4).

 

Bagi sebagian orang, kematian memang menakutkan. Film seri The Sinner sesi 3 di Netflix, berkisah tentang seseorang yang mempersiapkan dirinya agar tidak takut terhadap kematian. Ia melompat ke jurang dalam, dikubur hidup-hidup, menahan rasa sakit, dan lainnya. Tetapi, ketika ajal maut datang menghampirinya, ia menangis tersedu-sedu; ketakutan, kesepian. Penyebabnya, langkah yang dilakukannya hanyalah berdasar pikiran manusia, tidak oleh iman yang kokoh. Tetapi kita yang dianugerahi iman penyelamat, mestilah siap mengatakan, “Maut telah ditelan dalam kemenangan.... Hai maut, di manakah sengatmu?” (1Kor. 15:55); “Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Flp. 1:21).

 

Hidup kita di dunia ini singkat; sebuah ziarah pendek dan tidak terasa berlalunya. Rencana kita, bisa seketika berubah, jika Tuhan berkehendak lain. Maka, mari kita arahkan dan teguhkan pandangan bahwa Tuhan kita yang baik, adalah tempat perlindungan yang aman. Jika kita belum pernah mengalami hal di ambang kematian, bersyukurlah. Bila saat ini sesak dalam pergumulan, arahkan hati dan percayalah kepada-Nya. Dan, berbahagialah mereka yang telah melewati ujian yang menggentarkan, menang dan bersyukur atas kebaikan dan pemeliharaan Tuhan. Ya, mati tak gentar.

 

Penutup nas minggu ini menegaskan. “Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!" (ay. 8-9). Haleluya.

 

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

Tuhan Yesus menyertai kita, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 684 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7404041
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
47156
61324
156807
7204198
438903
1386923
7404041

IP Anda: 162.158.107.37
2024-11-21 19:26

Login Form