Thursday, November 21, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 9 Oktober 2021

Kabar dari Bukit 

SINGKAT BERMAKNA (Mzm. 90:12-17)

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana (Mzm. 90:12)

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini dari Mzm. 90:12-17. Judul perikopnya: Allah, tempat perlindungan yang kekal. Mazmur yang ditulis Musa ini cukup kita kenal, karena di ayat 10 dituliskan: “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.”

 

Pada bagian awal mazmur dinyatakan bahwa hidup manusia hanyalah debu (ayat 3), singkat seperti suatu giliran jaga di waktu malam, hanyut berlalu bagaikan rumput yang pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu (ayat 5). Dan, akhirnya, Tuhan memanggil pulang. “Kembalilah hai anak-anak manusia!” Hidup manusia singkat, tetapi Allah kekal, dan seribu tahun sama seperti hari kemarin bagi-Nya (ayat 3-4a).

 

Itulah dasarnya pemazmur memohon hikmat dari Tuhan. “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana” (ayat 12). Sebab, meski dikatakan umur manusia 70 tahun, tetapi tidak ada yang memastikan semua melewatinya. Demikian juga bila mencapai usia 80 tahun, akan banyak masalah yang muncul. “Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan” (Ams. 3:16) 

 

Sayangnya, seringkali dalam hidup yang singkat itu, manusia masih tetap saja suka berbuat dosa. Dan bagi Tuhan tiada yang tersembunyi, semua kesalahan akan menghasilkan murka Tuhan, yang membuat manusia terkejut atas amarah-Nya (ayat 4b-9). Manusia berdosa karena kekurangan hikmat, tergoda oleh keinginan tubuh, ego dan iblis; maka Allah pun menjauh meninggalkannya. Oleh karena itu, pemazmur memohon dalam doa pertamanya dalam nas ini: “Kembalilah, ya TUHAN – berapa lama lagi? – dan sayangilah hamba-hamba-Mu” (ayat 13).

 

Doa kedua, Musa memohon agar Tuhan kiranya bertindak adil penuh kasih, mengampuni segala kesalahan yang telah dilakukannya, dan diberi seimbang antara sukacita dengan hari-hari Tuhan menghukum (ayat 15). Menghitung hari yang dilalui tujuannya untuk mendapatkan hikmat, agar lebih takut kepada Tuhan, tidak mengabaikan-Nya, melainkan lebih sering bergaul dengan membaca firman-Nya, pujian dan doa. Hidup yang benar memang tidak sekedar dijalani, tetapi juga diisi dan bertumbuh.

 

Melalui doa ketiga, pemazmur mengingatkan kita agar hidup yang singkat itu diisi dengan hal yang baik berguna dan memuliakan Tuhan (1Kor. 15:58; Mat. 25:14-30). "Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu, dan semarak-Mu kepada anak-anak mereka. ... teguhkanlah perbuatan tangan kami..." (ayat 16-17).

 

Mari kita sadari, hidup ini sementara, sebuah kesempatan, sebentar lisut dan layu menjadi debu. Janganlah menyia-nyiakan waktu yang Tuhan beri (Ef. 5:15-16). Kita tidak tahu berapa lama Tuhan akan memanggil pulang. Waktu bukanlah milik kita, tetapi milik Tuhan. Tinggal pilihan di kita: Ingin binasa atau bermakna?

 

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

Tuhan Yesus menyertai kita, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 712 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7405807
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
48922
61324
158573
7204198
440669
1386923
7405807

IP Anda: 172.70.143.161
2024-11-21 20:03

Login Form