Sunday, November 24, 2024

Khotbah Minggu 26 September 2021

Minggu XVIII Setelah Pentakosta

BERLOMBA MEMBERI (Mrk. 9:38-50)

 

"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya" (Mrk. 9:41).

 

Firman Tuhan hari Minggu ini Mrk. 9:38-50 menjelaskan beberapa hal penting. Pertama, persaingan murid tidak berhenti pada pertanyaan: siapa yang terbesar diantara mereka? Ternyata soal otoritas pun ingin diklaim yang paling berhak, merekalah merasa yang disebut murid. Yohanes meminta konfirmasi untuk mencegah seorang yang bukan pengikut Yesus mengusir setan demi nama-Nya, tetapi Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita” (ayat 39-40). Ini membuka mata kita, kuasa doa dan mukjizat tidak monopoli pelayanan para hamba Tuhan. Iman yang sebesar biji sesawi, siapa pun yang memiliki dan menggunakannya dengan rendah hati, iman itu dapat memindahkan gunung (Mat. 17:20).

 

Pesan kedua, hendaklah kita tidak menyesatkan orang lain dengan pemahaman yang tidak benar. Merasa pintar itu tidak baik, tapi pintarlah merasa. Tetap rendah hati, tidak perlu merendahkan pihak lain. Berpikir sempit dan tinggi hati itu tidak baik; kebenaran bisa bersudut banyak. Pelayanan itu multi dimensi. Berbuat kebaikan itu milik semua orang. Yang utama ada niat untuk ikut dalam memperluas kerajaan Allah.

 

Pesan ketiga, Tuhan Yesus menegaskan tidak ada toleransi pada dosa. Dalam bahasa yang lugas, Yesus berkata, jika sumber penyebab dosa itu adalah mata, tangan dan kaki, maka cungkillah mata itu, atau potonglah tangan dan kaki itu. Lebih baik dengan tubuh yang tidak lengkap tetapi masuk sorga, daripada utuh tapi masuk neraka (band. Mat. 18:6-11). Mungkin sedikit hiperbolis, tetapi itu memperlihatkan seriusnya dosa di hadapan Tuhan.

 

Poin terakhir nas minggu ini, agar kita orang percaya tetap menjadi garam dunia (ayat 50). Berguna dengan memberi manfaat rasa, garam juga memurnikan dan memelihara mengawetkan yang baik. Memberi dan menjadi berkat bagi sesama. Kecil tidak masalah, tetapi tulus. Memberi minum secangkir air pun, itu tidak akan kehilangan upahnya. Pengorbanan diperlukan. Ujian dan pemurnian dapat terjadi (ayat 49). Bersyukur untuk kesempatan yang diberikan dan pakailah waktu yang ada.

 

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati, amin.

 

Pdt. Ramles M. Silalahi

 

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 12 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7551139
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
4249
65942
4249
7247234
586001
1386923
7551139

IP Anda: 162.158.162.222
2024-11-24 19:30

Login Form