Khotbah Minggu 26 September 2021
Minggu XVIII Setelah Pentakosta
BERLOMBA MEMBERI (Mrk. 9:38-50)
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya" (Mrk. 9:41).
Firman Tuhan hari Minggu ini Mrk. 9:38-50 menjelaskan beberapa hal penting. Pertama, persaingan murid tidak berhenti pada pertanyaan: siapa yang terbesar diantara mereka? Ternyata soal otoritas pun ingin diklaim yang paling berhak, merekalah merasa yang disebut murid. Yohanes meminta konfirmasi untuk mencegah seorang yang bukan pengikut Yesus mengusir setan demi nama-Nya, tetapi Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita” (ayat 39-40). Ini membuka mata kita, kuasa doa dan mukjizat tidak monopoli pelayanan para hamba Tuhan. Iman yang sebesar biji sesawi, siapa pun yang memiliki dan menggunakannya dengan rendah hati, iman itu dapat memindahkan gunung (Mat. 17:20).
Pesan kedua, hendaklah kita tidak menyesatkan orang lain dengan pemahaman yang tidak benar. Merasa pintar itu tidak baik, tapi pintarlah merasa. Tetap rendah hati, tidak perlu merendahkan pihak lain. Berpikir sempit dan tinggi hati itu tidak baik; kebenaran bisa bersudut banyak. Pelayanan itu multi dimensi. Berbuat kebaikan itu milik semua orang. Yang utama ada niat untuk ikut dalam memperluas kerajaan Allah.
Pesan ketiga, Tuhan Yesus menegaskan tidak ada toleransi pada dosa. Dalam bahasa yang lugas, Yesus berkata, jika sumber penyebab dosa itu adalah mata, tangan dan kaki, maka cungkillah mata itu, atau potonglah tangan dan kaki itu. Lebih baik dengan tubuh yang tidak lengkap tetapi masuk sorga, daripada utuh tapi masuk neraka (band. Mat. 18:6-11). Mungkin sedikit hiperbolis, tetapi itu memperlihatkan seriusnya dosa di hadapan Tuhan.
Poin terakhir nas minggu ini, agar kita orang percaya tetap menjadi garam dunia (ayat 50). Berguna dengan memberi manfaat rasa, garam juga memurnikan dan memelihara mengawetkan yang baik. Memberi dan menjadi berkat bagi sesama. Kecil tidak masalah, tetapi tulus. Memberi minum secangkir air pun, itu tidak akan kehilangan upahnya. Pengorbanan diperlukan. Ujian dan pemurnian dapat terjadi (ayat 49). Bersyukur untuk kesempatan yang diberikan dan pakailah waktu yang ada.
Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati, amin.
Pdt. Ramles M. Silalahi
Berita Terbaru
Khotbah
-
Kabar dari Bukit, Minggu 24 November 2024Kabar dari Bukit ADA, SUDAH ADA DAN AKAN DATANG (Why. 1:4-8) ”Berbahagialah...Read More...
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 12 guests and no members online