Thursday, November 21, 2024

Khotbah Minggu 12 September 2021

Minggu XVI Setelah Pentakosta

 

DIURAPI UNTUK MENDERITA (Mrk. 8:27-38)

 

Lalu Yesus .... berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku (Mrk. 8:34).

 

Firman Tuhan hari Minggu ini, Mrk. 8:27-38, menuliskan dua bagian. Pertama, Tuhan Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, tentang siapa diri-Nya. Lalu jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." Yesus bertanya kembali kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!" Mesias (bah. Ibrani) berarti "Yang Diurapi", kata yang sama dengan Christos (Yunani), biasanya diberikan kepada raja, nabi dan imam. Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia (ayat 29; band Yoh. 1:41 dan Why. 11:3).

 

Yesus melarang tentu dengan alasan, agar tidak timbul salah pengertian. Umat Yahudi sedang menanti-nantikan Mesias, nubuatan akan kebebasan Israel dari tangan penjajah Romawi. Otomatis, mereka berharap Yesus adalah Mesias yang ditunggu, sebagai tokoh politik, apalagi setelah Yesus memperlihatkan kuasa-Nya yang dahsyat: menyembuhkan penyakit-penyakit, mengusir roh jahat, memberi makan 5.000 orang, dan pengajaran yang hebat. Tuhan Yesus juga ingin agar setiap orang berjumpa secara pribadi, tidak punya motivasi yang salah saat mengikuti-Nya.

 

Tetapi ketika Yesus mengatakan bahwa Ia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari (ayat 31), para murid merasa bingung dan bahkan Petrus menegur-Nya. Yesus pun marah dan berkata: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia".... "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku" (ayat 33-34).

 

Nas kedua ini ada dua poin: Kita diingatkan jangan berpikir dan memahami Yesus menurut sudut pandang kita yang terbatas. Kita kadang membuatnya sama seperti yang kita inginkan, dan itu sering salah! Ketika harapan itu tidak terwujud, kita kecewa. Kita bahkan ingin Yesus dapat memenuhi semua harapan dan menyelesaikan kesulitan kita. Kedua, Yesus mengatakan agar setiap orang harus siap memikul salibnya untuk dapat mengikut Dia. Tidak ada gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya, dalam arti kehidupan kekal (ayat 36-37).

 

Memikul salib berarti mematikan keinginan pribadi yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, berserah sepenuhnya, dan rela berkorban dan mati demi Kristus. Tidak boleh lagi mengutamakan dan memegahkan diri sendiri (ayat 37). Setiap yang mengikut Dia akan menghadapi ujian dan pencobaan (Yoh. 16:33). Tetapi janji Tuhan, mereka yang menang dan bersedia melakukannya bagi Dia, maka Yesus pun akan mengakui-Nya, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus." Haleluya. Kini siapakah Yesus menurut kita? Siapkah mengikut Dia dengan menyangkal diri, dan ikut dalam penderitaan dan pengorbanan demi untuk-Nya?  

 

Tuhan memberkati, amin.

 

Pdt. Em. Ramles M. Silalahi

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 711 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7405960
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
49075
61324
158726
7204198
440822
1386923
7405960

IP Anda: 172.70.188.34
2024-11-21 20:06

Login Form