Sunday, November 24, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 1 Agustus 2021

Kabar dari Bukit 

IMAN JAS MERAH

 

Mereka makan dan menjadi sangat kenyang; Ia memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan (Mzm. 78:29)

 

Firman Tuhan di hari Minggu ini bagi kita Mzm. 78:23-29. Seutuhnya Mazmur 72 ayat ini penuh hikmat, pembelajaran dari sejarah bangsa Israel. Semua orang diminta memasang dan menyendengkan telinga, menjaga mulut agar mengucapkan kata-kata hikmat, memberitakan kebaikan dan keajaiban-Nya, tetapi tidak menyembunyikan masa lalu termasuk bagian kelamnya. Tujuan pemazmur, supaya generasi baru tetap percaya kepada Allah, memegang teguh perjanjian yang pernah diberikan kepada mereka (ay. 1-10). JAS MERAH. “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah”, mengutip judul pidato kepresidenan terakhir Bung Karno.

 

Iman ada pasang surutnya. Bila diumpakan biji, kadang membesar, kadang menciut. Itulah yang dialami oleh bangsa Israel ketika dalam perjalanan di padang gurun. Mereka bersorak setelah dibebaskan dari perbudakan di Mesir. Tetapi ketika tantangan kesulitan diberikan, mereka melupakan kebaikan tadi. “...mereka terus berbuat dosa terhadap Dia,... mencobai Allah dalam hati mereka dengan meminta makanan menuruti nafsu mereka. Mereka berkata terhadap Allah: “Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun?” (ay. 17-19).

 

Tuhan kita, Allah yang dapat murka. “Sebab itu, ketika mendengar hal tu, TUHAN gemas, api menyala menimpa Yakub, bahkan murka bergejolak menimpa Israel, sebab mereka tidak percaya kepada Allah, dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya” (ayat 21-22).

 

Alkitab berkata Allah kadang menyesal; bukan menyesalkan perbuatan-Nya, tetapi menyesalkan mengapa manusia melakukan hal seperti itu: tidak taat, tidak bersyukur, menuntut banyak, dan malah mencobai Dia (Kej. 6:6-7; Kel. 32:12-14; Yer. 15:1-4; Am. 7:3-6; band. Rm. 11:29).

 

Tetapi Tuhan kita Allah yang baik. He is so good. Ketika manusia datang sujud mengakui kesalahannya, hati Tuhan pun berbalik (Mzm. 106:45; Yer. 18:8; Yo. 2:13; band. Mal. 6:4). Maka ketika umat Israel kelaparan dan kehausan, “Allah memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit, menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit; setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah” (ayat 23-25). Pada ayat 26-29a ditambahkan, Tuhan menghembuskan angin timur di langit, menurunkan kepada mereka hujan daging seperti debu banyaknya... Mereka makan dan menjadi sangat kenyang.

 

Mungkin ada di antara kita pada saat ini sedang dalam pergumulan berat. Dalam rasa sakit fisik, hati atau psikis. Atau dalam situasi kekhawatiran yang berlebihan terhadap pandemi Covid yang mengganas. Apapun itu, datanglah kepada Tuhan. Jangan sampai iman kita surut, iman kita mengkerut, bahkan mati. Jangan bersungut-sungut, apalagi berdosa mencobai Tuhan dengan “merendahkan” seperti umat Israel di atas (ayat 19).

 

Kita adalah anak-anak-Nya. Kita debu, tetapi ketika kita melekat dan bergantung kepada Dia, kita menjadi berharga dan menjadi biji mata-Nya. Bergantung berarti berjalan dalam iman, iman Jas Merah, yang tidak semata-mata mengandalkan akal pikiran manusia. Mengembalikan semua persoalan kepada Allah tanpa berbuat sesuatu, itu juga mencobai Tuhan. Jadilah mitra yang positif dan kreatif, berupaya dalam doa dan hikmat. Melangkahlah bersama Dia, Yang Tidak Kelihatan, tapi kuasa-Nya nyata dan luar biasa dalam sejarah. Jadikan Dia sebagai Roti Hidup, maka kita akan terus berkelimpahan, dan memberi yang kita inginkan” (ayat 29b). Terpujilah Yesus. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

Tuhan Yesus menyertai kita, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 17 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7551250
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
4360
65942
4360
7247234
586112
1386923
7551250

IP Anda: 162.158.163.158
2024-11-24 22:33

Login Form