Kabar dari Bukit Minggu 18 Juli 2021
Kabar dari Bukit
AKU TIDAK TAKUT (Mzm. 23:1-6)
Firman Tuhan di hari Minggu ini bagi kita adalah Mzm. 23. Mazmur indah enam ayat ini sangat kita kenal. Judul perikopnya: TUHAN, gembalaku yang baik. Saya tuliskan lengkap Mazmur Daud ini untuk kita menikmatinya:
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar
oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Ada lima kebenaran kehidupan yang dapat kita petik dari Mazmur ini. Pertama, manusia memerlukan gembala, penuntun. Dalam buku saya “Mengenal Alkitab Kita”, dijelaskan ada wahyu atau penuntun yang sangat baik, yakni Alkitab sebagai penuntun tertulis, dan Yesus Kristus sebagai Penuntun dan Firman yang hidup. Dua penuntun ini merupakan berkat yang luar biasa bagi orang percaya, dan untuk itulah kita perlu mengenal lebih dekat keduanya. Bacalah rutin Alkitab, dan bersekutulah dengan Dia, Sang Gembala. Mengandalkan hal lain dalam hidup ini, seperti hati dan pikiran sendiri, orang tua, uang dan harta, teman, atau lainnya, tidak akan utuh sempurna, sebagaimana Alkitab dan Yesus Kristus yang sempurna.
Kebenaran kedua, hanya Tuhan yang akhirnya dapat menyegarkan jiwa kita. Pikiran segar memang bisa dari melihat atau mendengar hal-hal indah. Tetapi hidup tidak selamanya berjalan indah seperti yang kita harapkan. Masalah selalu ada, membuat pikiran buntu, jiwa tertekan, khawatir dan takut. Uang sering tidak menjadi solusi. Tetapi di dalam Yesus, Allah kita yang hidup, selalu ada solusi, ketenangan, kekuatan. Yesus adalah jawaban atas semua kebuntuan solusi persoalan kita. “...Hanya Yesus jawaban hidupku. Bersama Dia hatiku damai...” ungkap sebuah lagu yang indah.
Kebenaran ketiga, manusia mempunyai kelemahan, dan selalu ada iblis dan dunia yang menggoda, mendorong kita ke jalan yang sesat salah. "Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri" (Yes. 53:6a). Dalam Buku Ende 182, dilantunkan “Sai jotjot do hutadingkon, dalan-Mi na tigor i; Kristen au, hape hutondong, dalan hamagoan i (Sering kutinggalkan jalan yang benar itu; Aku Kristen, tetapi “kusenggol” jalan kematian itu). Akhirnya manusia terperosok, masuk ke lembah kekelaman, jalan gelap menakutkan.
Oleh karena itu ayat 4 berbicara tentang gada dan tongkat. Gada adalah alat pemukul domba untuk melambangkan pengajaran atau disiplin; sedangkan tongkat gembala (biasanya melengkung pada ujungnya) melambangkan pertolongan Tuhan. Gada disebut terlebih dahulu, baru sesudah itu tongkat. Artinya, untuk memperoleh pertolongan Tuhan, kita terlebih dahulu perlu disiplin dan tunduk pada pengajaran-Nya. Kedisiplinan, yang berangkat dari kesadaran dan kesediaan dibimbing. Tanpa disiplin, orang malah tidak bebas; Kebebasan diperoleh setelah terciptanya disiplin.
Kebenaran keempat, kadang kita diizinkan Tuhan untuk menempuh jalan yang sulit, berjalan di lembah kekelaman. Tetapi janganlah takut. Situasi apapun yang menimpa, janganlah bimbang dan gentar, pertolongan dan perlindungan Tuhan selalu tersedia. Kita anak-anaknya adalah yang sudah dimeteraikan melalui baptis dan/atau sidi. Kita telah diurapi-Nya. Tak kan pernah kita ditinggalkan-Nya, bahkan selalu diberi kelimpahan dalam pemeliharaan-Nya. Bagaikan gembala yang baik terhadap domba-dombanya, atau seorang ayah mempedulikan anak-anaknya, demikianlah Tuhan selalu hadir dan sayang kepada kita.
Kebenaran kelima, yakni ketika kita beriman kepada Sang Gembala Yesus Kristus, arah yang kita tuju dalam hidup ini sudah benar. Jika kita tidak "neko-neko" dalam kehidupan, bagaikan domba yang mengandalkan kasih Gembala, maka “Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku dan dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa (ayat 6). Itulah janji Tuhan, dan itulah mestinya pernyataan iman dan tujuan hidup kita. Selamat dituntun Tuhan di dunia ini, selamat sampai akhirat di sepanjang zaman. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.
Tuhan Yesus menyertai kita sekalian, amin.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 17 November 2024Kabar dari Bukit HUKUM DI DALAM HATI (Ibr. 10:11-25) ”Aku...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 631 guests and no members online