Sunday, November 24, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 20 Juni 2021

Kabar dari Bukit

 MELEWATI BADAI (Mzm. 107:1-3, 23-32)

 Mereka melihat pekerjaan-pekerjaan TUHAN, dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib.... (Mzm. 107:24)

 

Firman Tuhan di hari Minggu ini bagi kita dari Mzm. 107:1-3, 23-32. Judul perikopnya: Nyanyian syukur dari orang-orang yang ditebus TUHAN. Kata “ditebus”, menggambarkan kondisi paling ekstrem saat adanya perbudakan, tetapi setelah ditebus menjadi bebas berharga. Situasi serupa ketika kita orang yang penuh dosa dan layak dihukum, tetapi atas anugerah Tuhan Yesus ditebus dengan darah-Nya, kita merdeka dan berharga di mata Tuhan.

 

Hidup adalah perjalanan; berangkat dari satu titik dan berakhir di titik yang lain. Dalam perjalanan itu banyak hal terjadi. Kadang melewati hal indah pernuh warna-warni, dan kadang gelap kelam dengan rasa sakit. Terjadinya pun sering tidak terduga, bahkan tidak kita pahami. Pertanyaan, mengapa? Itu cukup melepas sesak, tapi sering tidak memuaskan hati.

 

Mazmur 107 berkisah tentang perjalanan hidup. Ada yang menjalani dengan rasa lapar dan haus (ayat 4-9). Ada yang menjalani dalam kungkungan penjara, tergelincir, penuh cemas (ayat 10-16). Ada yang jatuh sakit karena berbuat dosa atau kesalahan lain (ayat 17-22). Tetapi, pemazmur mengatakan, ketika semua berseru-seru kepada Tuhan, semua dilepaskan dari pergumulan mereka: yang lapar dikenyangkan dan yang haus dipuaskan; Yang terbelenggu persoalan hidup dilepaskan, keluar dari kegelapan. Mereka yang sakit bahkan hampir mati, disembuhkan dan dipulihkan. Perbuatan Tuhan sungguh ajaib, semua menang. “Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya (ayat 1-3).

 

Nas minggu ini ayat 23-32 gambaran situasi yang berbeda, yakni hidup manusia ibarat mengarungi laut dengan kapal; dari satu pulau yang fana, menuju pulau lain di seberang yang tidak fana. Tetapi badai dan gelombang laut kadang datang menerjang. Beberapa lagu rohani dengan gambaran laut ini, seperti “Di Tengah Ombak dan Arus” dan lagu Batak ”Nang Gumalunsang” sangatlah poluler.

 

Virus Corona kini di sekitar kita. Menakutkan. Tidak terduga, meluluhlantakkan semua rencana dan pengharapan. Ada yang menjadi lebih lapar dan haus akibat kondisi ekonomi yang memburuk. Ada yang terjerat hutang atau terbelenggu merasa terbuang dan tidak bisa bebas bergerak. Tentu, banyak yang sakit, terpapar, dan tidak sedikit yang terkasih dihantarkan ke liang kubur. Semuanya itu membuat jiwa kita hancur, pusing terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan kehilangan akal (ayat 26-27).

 

Melalui pemazmur hari ini, kita bersyukur diajarkan beberapa hal. Pertama, semua yang terjadi saat ini adalah atas sepengetahuan dan kendali-Nya (ayat 25). Ia adalah Tuhan alam semesta. Kedua, dalam badai pergumulan ini, marilah kita berseru-seru kepada Tuhan, memohon dibebaskan dari rasa sakit yang ada (ayat 6, 13, 19). Dengan meratap, kita memohon dikeluarkan dari kecemasan dan sengsara rasa takut (ayat 28). Ketiga, marilah kita lebih mendekatkan diri dengan mencintai firman-Nya, dan jauh dari ingin memberontak terhadap Dia (ayat 20).

 

Dan terakhir, untuk kita dapat dituntun-Nya ke pelabuhan sorga kesukaan kita, menang melewati badai ini, menang atas pergumulan dan rasa sakit, berjanjilah dengan tangisan untuk selalu bersyukur kepada Tuhan atas kasih setia-Nya, oleh karena perbuatan-perbuatan-Nya ajaib. Berjanjilah untuk lebih setia (ayat 11) dan menjadi saksi bagi kemuliaan-Nya, melalui umat dan majelis gereja-Nya (ayat 32). Semoga kita semua sehat-sehat dan juga orang-orang yang kita kasihi. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

Tuhan Yesus menyertai kita sekalian, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 20 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7551273
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
4383
65942
4383
7247234
586135
1386923
7551273

IP Anda: 162.158.163.200
2024-11-24 22:50

Login Form