Friday, November 22, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 13 Juni 2021

Kabar dari Bukit

 

MENANG DAN BERSYUKUR (Mzm. 92:2-5, 13-16)

 

Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon (Mzm. 92:13)

 

 

Sebuah pameo mengatakan, ketika hidup memberi alasan untuk menangis, ada puluhan alasan lainnya untuk kita tersenyum dan bersyukur. Betul, kadang jalan kehidupan membuat kita merasa tidak diperlakukan adil, disengsarakan dan dihancurkan; kita marah terhadap situasi yang ada, bahkan marah kepada Tuhan.

 

Firman Tuhan di hari Minggu ini diambil dari Mzm. 92:2-5, 13-16. Judul perikopnya: Tuhan, Hakim yang adil. Dalam situasi seperti di atas, tetaplah waras dan terkendali, berusaha sebaik mungkin tidak jatuh ke dalam dosa. Rendah hatilah mengakui, ada hal yang tidak kita mengerti, ada hal tersembunyi yang masih jauh dari jangkauan pikiran kita. Tariklah nafas dengan teratur. Berdiam. Kesunyian dan ketenangan akan membantu kita lebih fokus.

 

Mazmur 92 ini biasanya dinyanyikan pada hari Sabat, hari perhentian, hari untuk bersyukur. Saya dan teman-teman minggu lalu mendaki ke puncak Gunung Gede (2.958Mdpl), dan merasakan setiap perhentian sungguh tempat yang menyenangkan. Setiap shelter tempat kita berhenti, menjadi tempat bersyukur setelah tantangan yang dilewati. Ya, kadang timbul perasaan, mengapa harus begini? Tetapi bayangan melihat keindahan alam ciptaan Tuhan yang luar biasa, membuat semangat tetap menyala.

 

Demikian juga kehidupan. Ketika kita merasa penat dari keadaan yang berat menyesak, yang membuat dada berdegup lebih kencang, ingatlah untuk rehat, berhenti. Kita mungkin melihat, sepertinya orang fasik bertunas seperti tumbuh-tumbuhan, orang-orang melakukan kejahatan. Tetapi orang bodoh dan bebal tidak akan mengetahui hal itu (ayat 7-8). Itu adalah sementara. Jangan mau ditipu dunia.

 

Kita mungkin diperlakukan tidak adil meski merasa benar. Tidak perlu sakit hati dan merasa iri. Tuhan di tempat yang Mahatinggi mempunyai rancangan yang dalam. Tuhan, Hakim yang adil. Kejahatan adalah musuh yang akan dibinasakan Tuhan. Mereka akan diceraiberaikan dan dipunahkan selama-lamanya (ayat 6, 9-12). “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, lakukanlah apa yang baik bagi semua orang.... Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan” (Rm. 12:17, 21). Berilah tempat kepada murka Allah dan itu adalah Hak Allah (Rm. 12:19; Ul. 32:35).

 

Di tengah pergumulan, pasti ada alasan untuk membuat kita bisa tersenyum, bersyukur dan bersukacita. Mengucap syukurlah dalam segala hal (1Tes. 5:18). Naikkan syukur kepada TUHAN, bermazmur bagi-Nya dengan iringan kecapi, gambus dan bunyi harpa sepuluh tali. Jadikan itu sebagai sebuah kesaksian kasih setia Tuhan bagi orang lain, dari pagi hingga petang, untuk menabur benih kerajaan-Nya, memperlihatkan Tuhan telah melakukan banyak kebaikan (ayat 2-5).

 

Alkitab, sejarah dan kehidupan sehari-hari memperlihatkan kepada kita, orang benar selalu disayang Tuhan. Pemenuhan janji sudah penuh bukti. “Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar” (ayat 13-15). Oh, alangkah indah dan sukacitanya. Itulah kerinduan kita di masa tua. 

 

Dan itulah kemenangan kita. Sama halnya ketika melihat mentari pagi dan hamparan hijau keindahan di puncak Gunung Gede, sungguh layak untuk memberitakan, “bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku” (ayat 16). Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

Tuhan Yesus memberkati kita sekalian, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 893 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7446985
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
31743
58357
199751
7204198
481847
1386923
7446985

IP Anda: 162.158.162.36
2024-11-22 12:32

Login Form