Saturday, November 23, 2024

Khotbah Minggu 17 Januari 2021

Minggu II setelah Epifani

MELIHAT HAL BESAR (Yoh. 1:43-51)

 

Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu" (ayat 50).

 

Firman Tuhan di hari Minggu II setelah Epifani, Yoh. 1:43-51, bercerita tentang pemilihan 12 murid-murid Yesus. Dalam nas ini dijelaskan tentang pemilihan Filipus dan Natanael (=Bartolomeus), dan Yesus memilih murid-murid-Nya berdasar latar belakang yang beragam, sehingga menjadi kesatuan dalam mengemban misi-Nya ke dunia. Meski Yudas akhirnya jatuh, panggilan kepada Paulus menggenapi kembali 12 murid yang setia.

 

Sebagai orang percaya, kita dipilih dan dipanggil menjadi murid-murid-Nya. Terkadang ada keraguan dan bahkan perlawanan, sebagaimana Natanael yang berucap ketika dipanggil: "mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Nazaret adalah kampungnya Yesus.

 

Mayoritas kita mungkin menjadi Kristen karena keturunan, bukan "panggilan" langsung. Tetapi kita tetap percaya sudah dipilih dan ditenun sejak dari kandungan ibu menjadi seorang pengikut Kristus (Mzm. 139:13; Gal. 1:15). Ini membuat kita spesial dan berharga karena Allah mengasihi kita. Allah mengasihi kita bukan karena kita berharga. Terbalik.

 

Sikap ragu, pasif, apalagi berprasangka, seperti Natanael, dapat membuat kita seperti penonton dalam gebyar kehidupan yang terus melesat. Pikiran negatif, apalagi merendahkan orang lain, membuat kita buta dan tidak dapat melihat hal-hal besar yang terjadi dalam karya roda kehidupan yang berjalan.

 

Dalam keseharian, kita adalah anggota sebuah komunitas, organisasi, gereja atau bentuk perkumpulan lainnya. Yang jelas, misalnya, kita anggota kumpulan/persekutuan tertentu. Pertanyaannya: adakah kita masih ragu dan hanya bertanya, apa yang baik dari kumpulan tersebut? Jika ada, sudahkah kita ikut mengambil bagian dalam karya kebaikannya? Jika belum ikut, apa alasannya: ragu, merasa tidak mampu, atau ada prasangka? Maka, kini saatnya berubah. STOP. Tanyakan, mengapa aku ada di perkumpulan tersebut, dan apa rencana Tuhan bagiku? Kalau kita percaya dan ingin merespon, Tuhan akan memberikan hal-hal yang lebih besar, sehingga kita lebih percaya dan diberkati lagi.

 

Iman dan pengharapan yang teguh membuat kita memandang rencana Tuhan indah bagi setiap orang. Maka ketika kita berada dalam sebuah situasi dan kondisi sebuah kumpulan, Tuhan pasti punya rencana. Jangan "lari" atau menjadi "kopeg", bebal dengan berbagai alasan. Kita senantiasa harus siap untuk diubah dan dibentuk sesuai rencana dan kehendak-Nya.

 

Mulailah dengan sesuatu yang kecil ikut berbuat, sebab Tuhan melihat segalanya. Jika kita tetap tidak peduli, maka kita tidak akan melihat hal-hal yang lebih besar atas karya Allah, baik di sorga maupun di bumi melalui diri kita. Bahkan juga, kita tidak akan melihat langit yang akan terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia (band. Yeh. 1:1).

 

Janganlah pasif dan cuek, yang hanya jadi penonton. Itu bukan murid Kristus sejati. Kita malah akan terus dibutakan. Kita diciptakan dengan talenta dan karunia yang siap dikaryakan. Ikutlah dan lakukan sesuatu. Tuhan memberkati, amin.

 

Pdt. Em. Ir. Ramles M. Silalahi, D.Min.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 413 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7539646
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
58698
65706
292412
7204198
574508
1386923
7539646

IP Anda: 162.158.163.91
2024-11-23 19:09

Login Form