Sunday, November 24, 2024

Khotbah Minggu 10 Januari 2021

Minggu I Setelah Epifani

BAPTISAN ROH DAN API (Mrk. 1:4-11)

 

Epifani, atau epiphania, adalah hari raya Penampakan Tuhan yang diperingati pada tanggal 6 Januari, sekaligus memperingati kedatangan orang-orang Majus yang mengunjungi bayi Yesus yang baru lahir. Bila tanggal 6 Januari tidak pas hari Minggu, maka diambil hari Minggu yang terdekat. Demikianlah pedoman gerejawi.

 

Firman Tuhan di Minggu Epifani hari ini dari Mrk. 1:4-11, berbicara tentang pembaptisan Tuhan Yesus. Gereja (Timur) memperingatinya sebagai manifestasi Yesus Kristus memulai karya pelayanan-Nya sebagai Anak Allah.

 

Kita tahu Yesus dibaptis oleh Yohanes bukan untuk bertobat karena telah berbuat dosa. Yesus ingin memperlihatkan kerendahan hati-Nya, sama dengan kita, sekaligus peneguhan-Nya masuk ke dalam pelayanan umat Yahudi. Peneguhan ini penting untuk penggenapan PL akan kedatangan sang Mesias, yakni didahului oleh Yohanes sebagai "suara orang yang berseru-seru di padang gurun" (Yes. 40:3). Yohanes awalnya menolak membaptis, tetapi Tuhan Yesus mengatakan, “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah” (Mat. 3:15).

 

Baptisan Yesus juga gambaran awal akan kematian-Nya di kayu salib (Luk. 12:50), dan kemenangan atas kematian tersebut dengan kebangkitan-Nya. Yohanes menyadari pesan ilahi dan kehendak-Nya dengan mengatakan: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus” (ayat 7-8).

 

Dalam Mat. 3:11 ditambahkan, Ia membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api. Artinya, dengan kita orang percaya dibaptis dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, maka Roh Allah "menyelubungi" dan memimpin kita dalam menjalani kehidupan ini untuk sama dengan Yohanes Pembaptis, ikut mempersiapkan dan meluruskan jalan demi memperluas kerajaan-Nya.

 

Awal tahun merupakan halte atau milestone untuk merenungkan, apakah kita tetap sebagai orang percaya yang sah dibaptis oleh-Nya dengan Roh Kudus dan api sebagaimana dinyatakan Yohanes? Semestinya, kita terus merasakan memiliki Roh itu menyala-nyala, yang terwujud dalam semangat yang berkobar-kobar dalam berkarya di kehidupan sehari-hari, termasuk di setiap ladang Tuhan, sesuai dengan tempat, talenta dan karunia rohani yang diberikan.

 

Baptisan dengan Roh tidak dimaksudkan untuk menjadi malas, enggan, atau berpikir untuk kesenangan diri sendiri semata. Jika kehilangan Roh dan api itu, saatnya untuk meminta kembali kepada-Nya, agar hidup kita di mata Tuhan seperti yang didengar Yohanes terhadap Yesus: kita adalah anak-anakNya yang dikasihi dan berkenan kepadaNya. Haleluya. Tuhan memberkati, amin.

 

Pdt. Em. Ir. Ramles M. Silalahi, D.Min.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 6 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7551484
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
175
4419
4594
7247234
586346
1386923
7551484

IP Anda: 162.158.163.157
2024-11-25 05:44

Login Form