Khotbah Minggu 6 September 2020
Kabar dari Bukit
MENASIHATI SESAMA
”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga” (Mat. 18:18)
Beberapa waktu lalu seseorang mempertanyakan dan sekaligus menegur temannya di grup WA. Tentu sudah dapat diduga, keriuhan pun terjadi. Ada yang memprovokasi, dan ada yang dengan tenang membela dan menyarakan agar ditanyakan dahulu seluk beluknya. Bersyukur, masalah dianggap selesai di WA. Tetapi sisa dalam hati dan ingatan susah diduga, dan lazimnya waktulah yang dapat menghapusnya. Pertolongan Roh Kudus tentu dapat mempercepat pemulihannya.
Firman Tuhan hari Minggu ini dari Mat. 18:15-20, diberikan kepada kita sebagai bekal kehidupan tentang menasihati sesama saudara. Ketika ada orang lain berbuat kesalahan, kita menilai dan merasa orang itu perlu dinasihati dan bahkan dihukum. Tetapi perlu diingatkan bahwa mungkin saja orang tersebut bertindak dengan alasan tertentu, kondisional. Atau cara kita melihatnya yang salah, baik sumber informasinya atau analisisnya. Lagian, kita bukanlah dia, dan siapa sih yang suka dinilai buruk dan dihakimi? Dampaknya bagi semua, merusak dan melelahkan pikiran. Dan perlu berefleksi, mungkin kita juga tidak lebih baik.
Melakukan kesalahan itu manusiawi. Kisah di Alkitab tatkala orang-orang ingin menguji Tuhan Yesus tentang perempuan yang berzina, dan menurut hukum Musa harus dilempari dengan batu. Tetapi Tuhan Yesus membungkuk dan menuliskan dengan jari-Nya di tanah, dan kemudian berkata: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu" (Yoh. 8:7). Ternyata semua orang pergi, karena merasa mereka juga melakukan dosa dan kesalahan. Tuhan Yesus kemudian berkata kepada perempuan itu: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang” (Yoh. 8:10-11).
Nas minggu ini pesannya jelas. Bila ada orang lain berbuat kesalahan atau berdosa, tetaplah peduli. Tapi bicaralah empat mata dalam kasih. Minta dan cari informasi selengkapnya. Jika kita merasa memang ada yang salah, nasihati dan bersyukurlah bila ia menerimanya. Tetapi bila orang itu mengeyel, tidak bersedia dinasihati, maka bawalah saksi lainnya, bisa dua atau tiga orang. Jika orang itu masih mengotot dan terus merasa benar, maka bawalah masalah tersebut kepada jemaat (ayat 15-17a). Tentu ini konteks masalah gerejawi. Jika beda konteksnya, bawalah kepada organisasi. Alangkah lebih bagus, berdiskusilah dahulu dengan ahli dalam bidangnya, terutama pada hamba Tuhan yang terpercaya.
Bila itu hanya masalah dua orang, janganlah mengotot membawa ke luar. Lebih baik mengalah. Alkitab mengatakan, orang yang mengalah akan lebih diberkati. Abraham mengalah kepada keponakannya Lot memberi pihan pertama (Kej. 13:7-9). Daud mengalah kepada Saul dan tidak mau menghukumnya (1Sam. 24:1-10). Yesus mengalah kepada orang-orang yang menyakiti-Nya. Ternyata yang mengalah lebih diberkati. Jadi tidak perlu merasa rendah diri, tetapi yang benar kita merendahkan hati. Penulis terkenal Kenneth Blanchard dan Norman Vincent Peale dalam bukunya The Power of Ethical Management mengatakan: “People with humility don’t think less of themselves. They just think about themselves less” (Orang dengan kerendahan hati tidak menganggap rendah dirinya. Mereka hanya kurang memikirkan diri mereka sendiri). Dan tidak seorang pun dapat merendahkan diri kita tanpa izin kita.
Mereka yang tidak mau dinasihati, maka jauhkan diri darinya. Anggaplah mereka tidak mengenal Allah atau pemungut cukai (ayat 17b). Bila itu merupakan tempat atau perkumpulan, tinggalkan saja dan kebaskanlah debu dari kakimu (Mat. 10:14-15). Lepaskan, jangan menjadi beban dan ganjalan dalam hati dan pikiran, apalagi sampai terbawa mati. Nasihat minggu ini jelas: “Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga (ayat 18).
Hidup itu dibuat sederhana. Tuhan menginginkan damai sejahtera bagi setiap orang yang mengikuti-Nya. Capailah kesepakatan meski tidak harus sepakat. Bila sepakat, maka haleluya, sebab firman minggu ini berkata, “Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (ayat 19-20). Duh, enaknya dan senangnya. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati kita sekalian, amin.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 17 November 2024Kabar dari Bukit HUKUM DI DALAM HATI (Ibr. 10:11-25) ”Aku...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 821 guests and no members online