Kabar dari Bukit Minggu 23 Agustus 2020
Kabar dari Bukit
PENGAKUAN
Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga (Mat. 16:19b)
Firman Tuhan di hari Minggu ini sesuai leksionari dari Mat. 16:13-20, bercerita tentang pengakuan Petrus bahwa Yesus adalah “Mesias, Anak Allah yang hidup”. Ini menjawab pertanyaan Yesus kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Murid yang lain menjawab berbeda, ada yang mengatakan Yohanes Pembaptis, Elia, Yeremia, atau salah seorang dari para nabi. Jawaban Petrus dianggap memuaskan hati Yesus dan Ia pun berkata kepadanya: “... bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga (ayat 17b-19a).
Kembali saya mengutip pendapat John Stott dalam bukunya tentang mengapa ia menjadi seorang Kristen, Why I am a Christian.*) Bila alasan pertama karena ia diburu oleh Anjing Pemburu dari Surga yakni Tuhan Yesus (lihat minggu lalu), maka alasan kedua adalah: ia tidak hanya melihat hal itu baik, tetapi juga “diyakinkan bahwa Kekristenan adalah benar, atau lebih tepat lagi, pernyataan Yesus adalah benar.”
John Stott berpendapat bahwa pengajaran Yesus luar biasa dan pantas dicatat karena berpusat pada diri-Nya. Yesus adalah pusat dan inti Kekristenan. Ia menyatakan diri-Nya sebagai “roti hidup”, “terang dunia”, “jalan, kebenaran dan hidup”, tetapi Yesus juga menempatkan diri-Nya sebagai tujuan dari iman orang percaya. “Datanglah pada-Ku”, “Ikutlah Aku”, pernyataan yang berulang kali disampaikan-Nya. Ia berjanji mengangkat beban kita, memuaskan rasa haus (Mat. 11:28; Yoh. 7:37), dan menegaskan rujukannya tentang kasih sebagai hal yang utama.
Ada tiga alasan menurutnya yang membuat hal itu. Pertama, Yesus adalah penggenapan Perjanjian Lama (PL). Yesus mengokohkan diri-Nya saat membaca kitab Yesaya 61:1-2 yang kemudian ditulis dalam Luk. 4:18-19: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku....” Selanjutnya Rasul Lukas menuliskan, “Pada hari itu genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya (Luk. 4:21). Yesus juga melihat diri-Nya dalam dua gambaran dalam PL sebagai Anak Manusia, yakni pribadi berwujud manusia dalam penglihatan Nabi Daniel yang diberi kekuasaan dan kemuliaan (Dan. 7:14). Tetapi dalam diri-Nya juga ada gambaran Yesaya, hamba yang penuh kesengsaraan, dihina, ditolak dan menanggung dosa banyak orang (Yes. 53:3, 12). Anak Manusia Yesus sebagaimana nas minggu ini, menggambarkan sebutan kehormatan dalam kitab Daniel, sekaligus hamba yang menderita dan sebutan yang memalukan dalam kitab Yesaya.
Faktor kedua, menurut John Stot, adanya kedekatan, hubungan yang unik dan spesial dengan Allah yakni sebagai “Anak”. Sebutan anak Allah berlaku bagi malaikat, Adam, Salomo, raja-raja Yudea yang diurapi, dan Israel. Kedekatan-Nya sejak berusia 12 tahun membuat Ia berkata: “Tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak” (Mat. 11:27). Faktor ketiga, adanya otoritas. Ia menyebut diri-Nya sebagai Juruselamat dan sekaligus Hakim bagi manusia. “Pernyataan yang sangat sombong, namun rendah hati.” Tampak ada paradoks dalam diri-Nya; Ia menyatakan diri sebagai Tuhan, Guru dan Hakim, tetapi Ia juga mengambil handuk, berlutut dan membasuh kaki murid-murid-Nya seperti budak biasa.
Anak Manusia yakni Yesus telah menyatakan diri-Nya kepada kita sebagai Kristus atau Mesias yang terdapat dalam Kitab Suci, Sang Anak Allah, dan juga Juruselamat serta Hakim atas seluruh dunia. Sudahkan kita mengenal dan mengakui sepenuhnya seperti Petrus, serta menempatkannya sesuai pengakuan kita? “Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga" (ayat 20). Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati kita sekalian, amin.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 1 Desember 2024 - Minggu Adven IKhotbah Minggu 1 Desember 2024 – Minggu Adven I KERAJAAN...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 1 Desember 2024 - Minggu Adven IKhotbah (2) Minggu 1 Desember 2024 – Minggu Adven IRead More...
BERTAMBAH... -
Kabar dari Bukit, Minggu 24 November 2024Kabar dari Bukit ADA, SUDAH ADA DAN AKAN DATANG (Why. 1:4-8) ”Berbahagialah...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 143 guests and no members online