Monday, November 25, 2024

Khotbah Minggu 9 Agustus 2020

BARANGSIAPA BERSERU KEPADA TUHAN, AKAN DISELAMATKAN (Rm. 10:5-15)

Bacaan lainnya: Kej. 37:1-4, 12-28; atau 1Raj. 19:9-18; Mzm. 105:1-6, 16-22, 45b atau Mzm. 85:8-13; Mat. 14:22-33

 

Apabila ada yang bertanya: bagaimana kita menjadi seorang Kristen? Jawaban yang indah: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu" (Ul. 30:14; Rm. 10:8).

Firman Tuhan hari Minggu ini Rm. 10:5-15 berbicara tentang pentingnya iman dan upaya pewartaan Yesus bagi semua orang. Kesalahan tafsir terhadap pesan terjadi pada umat Israel seiring perubahan zaman. Pesan Allah melalui Nabi Musa menjadi aturan legalistik, hakekat kasih hilang. Pembaruan dari Tuhan tidak berhenti, seiring kasihNya, namun seringkali manusia sendiri yang "bandel" atau jugul menutup diri. Yesus sebagai pembaruan janji, tetapi umat Israel menolaknya.

Memang pertanyaannya: mengapa Allah memberikan hukum Taurat jika manusia (umat Israel) tidak dapat mengikutinya? Apakah Allah salah atau tidak adil? Rasul Paulus mengatakan alasannya, yakni Allah ingin memperlihatkan betapa berdosanya manusia (Gal 3:19) dan betapa degilnya bangsa itu (Kel. 32:9; 33:5; Yes. 48:4; Yer. 7:26). Maka dalam hal ini wajar bila perlu dilakukan penyelamatan umum dan universal, pendamaian manusia dengan Allah. Ia bertindak sesuai dengan rencana awal, mengutus Anak-Nya.

Melalui pertanyaan logis filosofis, Rasul Paulus membuktikan bahwa kedatangan Yesus dari sorga sebagai manusia dan kembali terangkat ke sorga adalah atas kehendak Allah Bapa. Tidak ada usaha manusia. Tetapi umat Yahudi menolaknya, meski mestinya mereka dapat memahami pekerjaan Allah itu (Ibr. 10:1-4).

Rasul Paulus mengatakan perlu ada kesaksian umum untuk semua orang - tidak umat Yahudi saja, agar banyak yang diselamatkan. Manusia juga tidak hanya mengandalkan tanda lahiriah, seperti sunat sebagai janji atau seremoni baptis atau sidi. Ini diminta, agar kekristenan kita tidak sebatas dalam hati, tetapi sebuah kesaksian kasih nyata kepada orang lain.

Kehidupan Yesus menjadi teladan, melepas keinginan dunia, melepas kepentingan diri dengan melayani, berserah dan taat pada Bapa. Ia datang menjadi Kasih yang nyata dan dekat dengan manusia, Firman yang hidup, firman iman.

Memang, manusia sering berpikir bahwa keselamatan adalah proses yang sulit dan rumit, padahal semestinya tidak demikian. Tidak usah bergumul tentang siapa yang menjadikan inkarnasi dan sebagainya. Itu tidak penting! Kebenaran bagi kita sudah diperoleh! Siapapun yang berseru kepada-Nya, akan diselamatkan. Ia adalah Tuhan yang satu bagi semua orang, Allah yang satu dengan Allah (Yoh. 10:30; Kis. 2:36-40; Flp. 2:10-11). Kita tidak memerlukan sebuah debat yang berkepanjangan: penginjilan mana yang lebih efektif, apakah penginjilan melalui keteladanan dan perbuatan dalam hidup atau penginjilan melalui pemberitaan kabar baik. Kedua cara itu harus dilakukan agar pesan Injil menjadi efektif sampainya. Jangan terjebak dalam teori dan perdebatan, sebab semua itu sering membingungkan dan menjauhkan kita dari tindakan.

Penutup nas ini (ayat 14-15) mengutip kembali Yes 52:7: "Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!" (band. Nah 1:15). Mari kita bekerja dan berkarya sehingga semua mengaku: Barangsiapa Berseru Kepada Tuhan, Akan Diselamatkan. Tuhan memberkati.

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 12 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7554321
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
3012
4419
7431
7247234
589183
1386923
7554321

IP Anda: 162.158.162.222
2024-11-25 11:29

Login Form