Kabar dari Bukit Minggu 25 Juli 2020
Kabar dari Bukit
YANG PALING BERHARGA
”Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu” (Mat. 13:46).
Kalau ada yang bertanya bagaimana prioritas saya dalam menjadi kehidupan, maka jawabannya adalah: Pertama, Tuhan. Kedua, keluarga. Ketiga, pelayanan. Keempat, pekerjaan. Kelima, lihat situasi faktual lainnya. Saya memilih Tuhan yang terutama, karena tujuan hidup saya adalah ingin masuk sorga. Saya tidak mau masuk neraka, ngeri, dan akan terus berusaha menjalani kehidupan ini sesuai dengan petunjuk dan kehendak Tuhan. Amin.
Bagaimana menjabarkan hal tersebut, maka pengalaman adalah guru yang terbaik. Learning by doing. Pahami, pegang prinsipnya, doakan, dan praktekkan dalam keseharian. Jatuh bangun, turun naik, itu biasa. Misalnya, coba setiap bangun pagi mulailah dengan berdoa, ekspresikan rasa sayang sama istri dan anak, membagikan firman Tuhan (bagi hamba Tuhan), lantas urusan pekerjaan (bila ada), dan seterusnya. Sebelum tidur menutup hari, lakukan yang sama. Sederhana, dan tidak susah.
Firman Tuhan hari Minggu ini untuk kita adalah Mat. 13:31-33, 44-52. Seperti minggu lalu, nas ini masih tentang Kerajaan Sorga, dan ada lima perumpamaan yang diberikan Tuhan Yesus. Pertama, Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji sesawi yang paling kecil, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya (ayat 31-32). Kedua, Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat (sekitar 36 liter), sampai khamir atau berfermentasi seluruhnya (ayat 33).
Perumpamaan ketiga, Kerajaan Sorga itu seperti harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu (ayat 44). Keempat, Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu (ayat 45-46). Terakhir, kelima, Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu (jambangan besar) dan ikan yang tidak baik mereka buang (ayat 47-48).
Ada tiga pesan inti dari kelima perumpamaan tersebut. Yang pertama, dari perumpamaan ketiga dan keempat, setiap orang harus tahu apa yang terbaik diinginkan dan dicarinya dalam kehidupan ini. Firman Tuhan berkata, “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Mat. 6:33). Jadi jelas, Tuhan dan Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga adalah yang utama. Jangan menempatkan harta ingin kaya, jabatan tinggi, pekerjaan, dan bahkan membuat keluarga nomor satu. Jika hanya sesekali dalam situasi tertentu keluarga lebih penting, ya tidak apa-apa. Fleksibel sesekali boleh, tapi kalau keseringan ya sudah tidak berprinsip. Beranilah memilih yang terbaik. Tetap teguh pegang prinsip seperti saya sebutkan di atas, urutannya: Tuhan, keluarga, pelayanan, pekerjaan dan yang lainnya lihat situasi faktualnya. Jika tidak dalam pelayanan, pekerjaan mendahului pelayanan, ya tidak apa-apa. Wajar, ada masa dan panggilannya.
Pesan kedua dari perumpamaan pertama dan kelima, hidup perlu keseimbangan dan melihat berjangka panjang. Jangan menilai terlalu cepat, melihat pendek. Hidup seperti berinvestasi, pintar-pintar memilih dan mengisi pada keranjang yang benar. Lihat yang terpendam juga, jangan mau dikelabui oleh kenikmatan mata saja. Terlalu banyak menghabiskan waktu yang sia-sia, seperti terlalu banyak main WA atau ngobrol ngadol-ngidul tanpa hasil, sampai melupakan waktu untuk Tuhan dan pekerjaan dan pelayanan, tentu itu tidak baik. Aturlah waktu dan atur hidup kita sehingga tahu prioritas dan terbaik yang diinginkan oleh Tuhan.
Terakhir, dari pesan perumpamaan kedua, menjalani kehidupan ini perlu mengubah sesuatu, menjadi berkat, dan dijalankan totalitas. Ragi hanya sedikit, tetapi mengubah terigu seluruhnya dan bekerjanya tidak kelihatan. Sedikit tetapi efektip. Kerja keras baik, tetapi kerja cerdas perlu mendampinginya. Jadi janganlah misalnya merasa lelah setiap malam, tetapi jika dipikirkan sebenarnya tidak ada yang kita hasilkan hari itu bagi Tuhan, keluarga dan orang lain. Itu sebuah ironi. Maka buanglah yang tidak perlu dan menggantinya dengan yang baru dan lebih baik (ayat 52).
Mereka yang memilih Kerajaan Sorga sebagai pilihan utama hidup, pasti sudah merasakan dan menikmatinya saat ini. “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (Rm. 14:7). Mereka yang memilihnya, tidak semata menjadikan hidupnya berharga dan sukacita, tetapi juga mebawa berkat dan sukacita bagi orang lain. Dalam nas paralel menurut leksionari minggu ini Rm. 8: 26-39 dikatakan, tak terpisahkan kita dari kasih Allah, dan Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia (Rm. 8:28).
Pada akhir perumpamaan-Nya, Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa di akhir kehidupan ini, “malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi” (ayat 49-50). Ngeri kali, dan itu pasti terjadi. Kita diminta untuk mengerti dan memilih. Seperti Tuhan Yesus bertanya: “Mengertikah kamu semuanya itu?” Para murid menjawab: “Ya, kami mengerti” (ayat 50-51). Semoga kita juga mengerti. Dan lakukanlah itu. Do it, today. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati kita sekalian, amin.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 1 Desember 2024 - Minggu Adven IKhotbah Minggu 1 Desember 2024 – Minggu Adven I KERAJAAN...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 1 Desember 2024 - Minggu Adven IKhotbah (2) Minggu 1 Desember 2024 – Minggu Adven IRead More...
BERTAMBAH... -
Kabar dari Bukit, Minggu 24 November 2024Kabar dari Bukit ADA, SUDAH ADA DAN AKAN DATANG (Why. 1:4-8) ”Berbahagialah...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 16 guests and no members online