Monday, November 25, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 5 Juli 2020

KUK DAN KELEGAAN

(Khotbah Mat. 11:16-19, 25-30)

 

“Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya” (Mat. 11:27).

Firman Tuhan Minggu  V setelah Pentakosta hari ini, Mat. 11:16-19, 25-30, berbicara tentang dua hal: Pertama, tentang kekecewaan Tuhan Yesus kepada orang Yahudi yang banyak berkumpul di hadapan-Nya. Sikap mereka seperti anak-anak di pasar, mendua. Mereka menolak pesan penghakiman Yohanes yang diungkapkan dengan tidak makan dan minum, dan pesan Yesus tentang sukacita dan harapan yang diungkapkan dengan makan dan minum. Mereka mempertanyakan, harapan mereka terhadap Yesus dan Yohanes tidak sesuai dengan gambaran Elia dan Mesias (lihat ayat 14). Jelas ini salah, kita tidak bisa mengukur kebenaran dengan pengharapan kita. Cara pandang yang rendah hati, justru membuat kita dapat melihat karya dan kebesaran Tuhan.

Tuhan Yesus sebenarnya telah melakukan berbagai mukjizat (ayat 20-21), pengajaran-Nya penuh kuasa, tetapi masih banyak yang tidak mau mendengar. Ia sampai berkata, "Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung” (ayat 17). Peringatan Tuhan Yesus ini membuat ada pandangan, bahwa tidak semua orang akan selamat masuk sorga. Ada yang terus tertutup hatinya, dan mereka kelak pasti akan dihukum.

Tetapi tetap banyak yang mau mendengar dan mengikut Dia, termasuk kita, dan menjadikan-Nya sebagai Penolong dan Juruselamat. Kita terus berusaha untuk memahami kehendak-Nya, dan mengikuti semua ajaran-Nya. Ya, kadang kala kita jatuh, tergoda oleh kedagingan dan peran iblis. Itu jangan membuat kita patah semangat dan putus asa. Iblis sebagai pendusta dan perusak rencana Allah dalam hidup kita, akan terus menjerat untuk kita mengikutinya. Padanan nas minggu ini sesuai leksionari, Rm. 7:15-25a, juga mengingatkan tentang perjuangan melawan dosa. Kita jatuh berdosa karena ada kuasa dosa dalam tubuh kedagingan kita, ada kehendak bebas, dan kita membiarkan diri kita menjadi tawanan hukum dosa. Tetapi melalui Tuhan Yesus, kita diselamatkan melalui kasih dan anugerah-Nya.

Mereka yang tertutup hatinya karena mengandalkan kepintaran dan juga kesombongan diri. Mereka melihat Yesus sebagai Tuhan dan Alkitab wahyu Allah, selalu dengan sudut pandang akal dan kemanfaatan. Bila tidak logis atau merugikan, ya abaikan saja. Bila tidak boleh cerai atau punya istri lebih dari satu, misalnya, ya pindah saja ke agama lain yang membolehkannya. Oleh karena itu Tuhan Yesus berkata: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil (ayat 25).

Bagian kedua nas ini berbicara tentang kuk dan kelegaan. Kelemahan daging, ego dan pekerjaan iblis membuat kita terkadang masuk dalam pergumulan dan beban yang berat. Masalah dalam kehidupan sering menjadi melelahkan. Pengharapan juga mungkin semakin tampak jauh wujudnya. Untuk itu Tuhan Yesus berkata: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (ayat 28).

Bagi kita yang letih dan berbeban berat saat ini, baik akibat dampak pandemi Covid-19 atau penyebab lain, semua itu ada setahu dan seizin Tuhan. Tetapi Tuhan tidak mencobai siapa pun termasuk kita anak-anak-Nya. Justru tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, diseret dan dipikat olehnya. (Yak. 1:13-14). Tuhan kita justru mengekspresikan diri-Nya dengan mengutip Yer. 16:6: "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan" (ayat 29). Artinya, kita hanya perlu datang kepada Tuhan Yesus, sujud di kaki-Nya, mengakui segala dosa kesalahan, belajar taat dan tunduk, mengenal-Nya lebih dekat, dan memohon pertolongan, agar beban yang ada saat ini kiranya dilepaskan dan kita beroleh kelegaan.

Tuhan Yesus tidak akan membiarkan kita melewati semua persoalan sendirian (Flp. 4:13; 1Kor. 10:13). Kasih, hikmat dan kuasa-Nya selalu tersedia untuk menjaga dan menjawab setiap persoalan yang kita hadapi. "Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan” (ayat 30). Tekuklah lutut, angkat tangan, dan Tuhan akan turun tangan. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah di rumah. Tuhan memberkati kita sekalian, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 19 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7555122
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
3813
4419
8232
7247234
589984
1386923
7555122

IP Anda: 172.69.165.58
2024-11-25 12:51

Login Form