Monday, November 25, 2024

Kabar dari Bukit (28 Juni 2020)

 

DUA MACAM PERHAMBAAN (Rm 6:12-23)

 

Tidak ada seorang pun yang mau disebut sebagai budak sesuatu, apalagi budak dosa. Tapi merokok bisa jadi perbuatan dosa, bila perokok telah menjadi budak rokok, sampai merugikan keluarga dan pihak lain, seperti merokok sambil gendong bayi, di ruang tertutup ber-AC, atau bahkan sudah merasuk ke narkoba.

 

Firman Tuhan hari Minggu ini Rm 6:12-23 berbicara tentang dua macam perhambaan: hamba dosa dan hamba kebenaran. Seseorang menjadi hamba atau budak dosa terjadi karena kelemahannya, baik dari mengikuti keinginan tubuh, nafsu dan kesombongan, maupun karena tidak kuatnya dasar yang teguh kokoh sehingga terjerat godaan si jahat. Alkitab berkata semua manusia telah berbuat dosa. Manusia juga tidak bisa terlepas dari kecenderungan berbuat dosa atau “dosa asal”. Itu sesuatu yang tidak terbantahkan.

 

Adanya godaan dan keinginan tubuh serta naluri kesombongan yang dieksploitir oleh setan, bisa membuat manusia terus berbuat dosa dan tidak mudah lepas dari jeratnya. Jadilah ia sebagai hamba kecemaran dan kedurhakaan (ayat 19) dan jauh dari kebenaran (ayat 20). Buah yang dipetik dari semua itu adalah rasa malu, maut dan kematian (ayat 21, 23a).

 

Ketika dosa berkuasa memang yang paling sulit adalah ingin lepas darinya. CR Lewis mengatakan, “But one of the worst results of being a slave and being forced to do things is that when there is no one to force you any more you find you have almost lost the power of forcing yourself.” Artinya, saat yang menyedihkan ketika kita tidak punya kekuatan lagi untuk melepaskan diri dan hanya bisa menangis meratapi diri. Seperti dikatakan oleh Alkitab, “Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat (Rm 7:15).

 

Menjadi manusia baru yang menerima anugerah penebusan, dosa sudah dikalahkan, dimerdekakan. Oleh karena itu, kita senantiasa harus menentang usaha dosa untuk berkuasa kembali. Dosa akan terus berusaha memerintah terutama melalui keinginan-keinginan tubuh dan hati yang jauh dari kehendak Tuhan. Untuk itu kita perlu memiliki kesadaran penuh akan akibat dosa berupa kematian dan penderitaan kekal. Ini hanya dapat dilawan dengan iman kepada Kristus, penyerahan total seluruh tubuh dan anggota-anggotanya kepada kebenaran dan kehendak Tuhan.

 

Kadang kala kalah dan jatuh. Ya natur "dosa asal" masih ada. Roh kecil kita pasti tidak akan mampu melawan roh jahat, iblis, setan. Pertobatan. Berbalik. Kembali meminta pertolongan Roh Allah. Itu hakekatnya. Menjadi hamba kebenaran atau hamba Allah. Itu artinya, menggunakan tubuh dan jiwa kita kepada hal-hal yang positip bagi diri sendiri dan terutama bagi orang lain. Buahnya adalah kekudusan dan kesudahannya adalah hidup yang kekal. Itu semua wujud dari dua kasih utama, kepada Tuhan dan sesama (Mat 22:37-40; Ul 6:5; Im 19:18).

 

Bebas dari hamba dosa masuk menjadi hamba kebenaran? Sama2 hamba. Jelas tidak sama. Bedanya, menjadi hamba kebenaran tidak ada pemaksaan, tidak ada keharusan legalistik, semua karena kesadaran. Sukacita dan kerelaan. Kasih. Beri. Ayo memberi yang terbaik dengan kesadaran dan sukacita untuk diri sendiri, dan orang lain yang membutuhkan: di keluarga (besar)-mu, gereja dan di perkumpulanmu? Selamat hari Minggu dan beribadah, Tuhan memberkati, Amin.

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 393 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7555105
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
3796
4419
8215
7247234
589967
1386923
7555105

IP Anda: 172.69.165.56
2024-11-25 12:37

Login Form