Thursday, November 21, 2024

Kabar dari Bukit (24 Mei 2020)

 

Kabar dari Bukit (24 Mei 2020)

 

 

 

DOA IMAM BESAR

 

 

 

Sering kita membaca tulisan TGIF, singkatan dari Thank God it's Friday. Bersyukur, hari Jumat tiba, hari menjelang kelegaan, karena bagi pekerja, esoknya libur akhir pekan. Cuplikan puisi Ramadhan KH yang sangat menggetarkan, juga dituliskan:

 

Tiadalah kebahagiaan sebesar kebahagiaan selain kerja.

 

Betul, kebahagiaan yang paling nikmat adalah selesai kerja, terlebih tugas yang menjadi bagian kita, selesai tuntas. Sungguh mengesalkan, apabila tugas yang diberikan, tidak selesai.

 

Firman Tuhan yang diberikan kepada kita di hari Minggu ini, adalah

 

Doa Tuhan Yesus, pada Yoh. 17:1-11. Ia berdoa sebelum ditangkap, diadili, dan dibunuh di kayu salib. Ia merasakan misi-Nya mendekati akhir, dan akan kembali ke Bapa yang mengutus-Nya (ayat 1). Ia menengadah ke langit dan berkata: “Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya” (ayat 7-8a).

 

Dalam doa Imam Besar kita di bagian pertama (ayat 1-5), Tuhan Yesus meminta kepada Bapa-Nya, agar semua rencana dalam diri-Nya digenapi. “Permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada" (ayat 5). Yesus ingin pergi dengan cara yang tidak terbayangkan oleh para murid-Nya, kembali ke asal-Nya, terangkat naik ke sorga. Kuasa atas segala yang hidup, yang telah diberikan kepada Yesus, untuk memberikan hidup yang kekal, itu semakin meneguhkan dan mengokohkan bagi para murid, dan semua orang yang percaya kepada-Nya (ayat 2). Allah Bapa menggenapkannya. Kemanusiaan dan ke-Allah-an Yesus, tampak dalam doa ini. Demikian pula hubungan yang erat dan unik antara Putra dan Bapa.

 

Dalam doa bagian kedua (ayat 6-11), Tuhan Yesus meminta kepada Bapa untuk para murid-Nya. “Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu.... Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu....” (ayat 9-11a). Sebuah ekspresi kasih yang tidak terputus, dari Tuhan Yesus kepada kita, yang setia mengikut DIA.

 

Roda kehidupan berputar. Selalu ada sebuah awal, perhentian, dan ada akhir. Kita pun seyogianya melihatnya demikian. Kita ada dan lahir bukanlah sebuah kebetulan, apalagi menganggapnya sebuah tragedi. Hidup adalah berkat, dan hidup adalah kesempatan. Hidup kekal ada dalam pengenalan sejati yang selalu berjalan bersama Allah (ayat 3).

 

Oleh karena itu, menghadapi situasi saat ini, atau terhadap apa pun juga, tidak perlu takut dan kuatir. Kita ada dalam doa dan genggaman kasih pemeliharaan Tuhan Yesus. Cari dan temukan rencana Allah dalam hidup kita, serta selesaikan tuntas: di dalam keluarga, gereja, kumpulan dan masyarakat. Dalam situasi apa pun, tetaplah fokus pada misi itu.

 

Kitab Wahyu menuliskan, "Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya" (Why. 3:21). Ramadhan KH dalam lanjutan puisinya menuliskan: Tiadalah kelapangan sebesar

 

Kelapangan kemenangan... 

 

Marilah kita menjadi orang-orang yang menang, yang menyelesaikan misi Tuhan dalam diri kita. Upaya teruslah dilakukan, agar kita menjadi berkat dan pemenang. Berusahalah bukan menjadi rintangan, apalagi "pecundang", penonton, terlebih menjadi duri bagi sesama. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah di rumah. Tuhan memberkati dan melindungi kita sekalian, amin.

 

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 684 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7412447
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
55562
61324
165213
7204198
447309
1386923
7412447

IP Anda: 172.70.189.112
2024-11-21 22:43

Login Form