Thursday, November 21, 2024

KABAR DARI BUKIT (22 Maret 2020)

KABAR DARI BUKIT (22 Maret 2020)

 

Pergumulan dan Kesaksian

 

Firman Tuhan bagi kita hari ini Minggu IV Pra Paskah dari Yoh 9:1-41, sebuah kisah yang panjang tentang Tuhan Yesus menyembuhkan orang buta sejak lahir, hingga berkembang ke masalah melakukan pekerjaan di hari Sabat. Tentang orang yang lahir buta, murid-murid bertanya kepada Yesus: "Siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" (ayat 2). Hal seperti ini tentu juga kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari, ketika sebuah pergumulan berupa cacat fisik atau penderitaan berat datang ke kehidupan kita pribadi, atau keluarga atau sahabat.

Apa dosaku? Apa dosa orang tuaku, sehingga aku/dia mengalami seperti ini? Itu pertanyaan manusiawi. Dan Tuhan Yesus menjawab dengan sangat tegas dan mencerahkan melalui nas ini: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia” (ayat 3). Artinya, dalam setiap situasi Allah dapat bekerja untuk menyatakan kuasa dan kemuliaan-Nya.

Betul, dosa membawa konsekuensi ke anak cucu, sebagaimana isi hukum Taurat kedua (Kel. 20:7) dan pengakuan Raja Daud, "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku" (Mzm 51:5). Tetapi rantai dosa ini telah putus oleh penebusan Tuhan Yesus atas segala dosa-dosa kita termasuk dosa turunan, melalui baptisan dan pengakuan percaya, serta kita pun terus taat kepada-Nya. Dan, kita juga setia menyatakan pekerjaan Allah di sekitar kita.

Tantangan selalu ada. Dalam nas ini, kaum Farisi ingin menjebak Tuhan Yesus dengan alasan melakukannya di hari Sabat (penolakan yang sama pada penyembuhan di kolam Betesda, Yoh. 5:1-18). Orang yang dicelikkan matanya itu pun terus didesak untuk menyudutkan Yesus, tetapi justru pengakuannya menjadi kesaksian bagi yang mendengar (ayat 11, 17). Bahkan ia mengatakan: "Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya.... Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa” (ayat 31, 33). Ia bersaksi tentang Yesus meski ia harus dibuang dari kelompoknya (ayat 34).

Di tengah masalah pandemic Virus Corona 2019 dunia saat ini, kita perlu bersaksi mengikuti perkataan Tuhan Yesus di ayat 3-4: "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” Banyak hal orang percaya dapat perbuat, menjadi kesaksian pekerjaan Allah, menjadi terang bagi sesama. Berkarya nyata, dan bukan dengan sombong rohani seolah-olah menguji Tuhan mengabaikan bahaya. Bagi yang tidak melakukan dan hanya takut semata atau mementingkan diri sendiri, kita juga diingatkan-Nya dalam ayat 41 terakhir: “Sekiranya kamu buta (tidak tahu, penulis), kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu” (band. Yak. 4:17). Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati kita sekalian, amin.

 

Khotbah lainnya bagian leksionari hari Minggu ini: Hidup Sebagai Anak-Anak Terang (Ef 5:8-14) silahkan mengklik website www.kabardaribukit.org.

 

Pdt.(Em.) Ramles M. Silalahi

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 312 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7424036
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
8794
58357
176802
7204198
458898
1386923
7424036

IP Anda: 162.158.162.92
2024-11-22 03:11

Login Form