Friday, November 22, 2024

KABAR DARI BUKIT (2 Februari 2020)

KABAR DARI BUKIT (2 Februari 2020)

 

Ucapan Bahagia

 

Firman Tuhan bagi kita hari Minggu ini, Mat 5:1-12, tentang Ucapan Bahagia Tuhan Yesus yang merupakan bagian pertama dari lima bagian Khotbah di Bukit. Kita bisa membayangkan Tuhan Yesus yang naik ke bukit, diikuti oleh para muridnya. Kemudian Ia duduk, dan kebiasaannya para murid akan tetap berdiri mendengarkan. Situasi ini juga seakan menggambarkan saat Nabi Musa menerima Hukum Taurat dari Allah di bukit Sinai (Kel. 19-26).

 

Khotbah di Bukit merupakan penegasan gagasan pola hidup baru bagi mereka yang mengikut Dia. Gagasan utama diawali dengan tawaran kebahagiaan yang berbeda dengan kebahagiaan pemahaman dunia. Beberapa versi Alkitab menggunakan kata "Berbahagialah" tetapi ada yang memakai kata "Diberkatilah" (misal NIV), meski maknanya sama. Gagasan kebahagiaan dalam nas ini diikuti dengan pengenalan diri sendiri, yakni sebagai terang dan garam dunia (ayat 13-16). Kemudian Tuhan Yesus menegaskan keberadaan hukum Taurat (ayat 17-19), dan memperlihatkan cara pandang baru dalam melakukannya, sekaligus memberi koreksi atas pemahaman para ahli Taurat dan orang Farisi yang berlaku saat itu (ayat 20-dab).

 

 

Kebahagiaan yang dimaksud oleh Tuhan Yesus didasari dengan memiliki Kerajaan Sorga (ayat 3, band. ayat 10 dan 12). Kemudian cara pandang dan karakter pribadi yang dihendaki Tuhan Yesus sehingga dapat merasakan kebahagiaan tersebut, yakni:

- yang miskin di hadapan Allah (ayat 3), bermakna rendah hati, tidak sombong, dan takut akan Allah;

- yang berdukacita (ayat 4), bermakna peduli dan prihatin terhadap situasi sekelilingnya, masyarakat dan bangsanya; jadi bukan (hanya) yang berdukacita secara umum;

- yang lemah lembut (ayat 5), bermakna bersikap kasih, sopan santun, tidak kasar dan mementingkan diri sendiri;

- lapar dan haus akan kebenaran (ayat 6), yakni kiasan terhadap mereka yang mencari hakekat segala sesuatu, tidak hanya terpesona pada kulit atau bungkus, penampilan, tetapi dalam dan makna sesungguhnya kehendak Tuhan;

- yang murah hati (ayat 7) karena akan memperoleh kemurahan. Ini sama dengan "berilah dan kamu akan diberi" (Luk 6:38), menjadi berkat dan akan diberkati;

- yang suci hatinya (ayat 8), tidak dipengaruhi iblis dan ego sehingga mereka akan mudah melihat Allah, dalam pengertian ikut bekerja dalam dirinya;

- yang membawa damai (ayat 9), yang dipimpin Roh Allah (Rm 8:14) mereka akan disebut anak-anak Allah.

 

Bagian kedua (ayat 10-12) nas ucapan bahagia terkait dengan penderitaan penganiayaan yang diterima oleh mereka yang membela kebenaran, atau difitnah oleh mereka yang jahat. Para nabi-nabi dan rasul juga mengalami hal yang sama tetapi semua itu upahnya besar di sorga. Sebagai pengikut Kristus, mari kita ubah cara pandang sehingga kita benar-benar memiliki kerajaan sorga di dunia ini dan merasakan kebahagiaan sejati yang inti sebenarnya adalah anugerah dan kasih Allah. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati, amin.

 

Khotbah lainnya bagian leksionari hari Minggu ini: Hikmat Allah dan Hikmat Manusia (1Kor 1: 19-31) silahkan membacanya dengan mengklik website www.kabardaribukit.org.

 

Pdt.(Em.) Ramles M. Silalahi

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 722 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7429993
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
14751
58357
182759
7204198
464855
1386923
7429993

IP Anda: 162.158.162.205
2024-11-22 07:27

Login Form